Berita viral hari ini di Banyuasin ialah kebakaran yang terjadi di sepanjang jalan lintas Pelabuhan Tanjung Api-api (TAA) - Palembang. Api merah berkobar dan asap mengepul membuat langit tak lagi berwarna biru. Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Sumatera Selatan. Dibawah kepemimpinan Bapak Askolani yang baru menjabat setelah pemilihan kepala daerah yang lalu, Banyuasin kini menjadi kabupaten yang turut menyumbangkan banyak titik api. Dikutip dari kompas.com, ada sebanyak 415 titik api yang tersebar di Banyuasin. Memang wilayah ini terdapat banyak perkebunan, hutan dan lahan, maka beberapa oknum memanfaatkan musim kemarau untuk membakar hutan.

Hari ini bisa dinilai sebagai puncaknya. Melihat instastory dan status whatsapp keluarga dan teman yang beraktivitas di Banyuasin, kebakaran hari ini sangat parah. Berjalan di jalan raya beraspal didalam mobil bak mencoba tantangan di wahana api. Bagaimana tidak? Si jago merah membara membakar daun-daun kering, pohon dan tanaman yang tumbuh disisi kiri dan kanan jalan. Asap menutupi jalan, jarak pandang lemah. Sopir kendaraan baik roda dua atau empat harus ekstra hati-hati. Jika tidak, nyawa taruhannya! Bisa saja terjadi kecelakaan yang sangat fatal.

Petugas yang sibuk memadamkan api dengan menyiramkan air dari saluran/pipa panjang. Helikopter terbang membawa kantung air sudah jadi pemandangan lazim. Asap tebal terasa hingga kota Palembang. Kabut tebal dihirup lagi, membuat mata sakit dan batuk bagi yang tidak tahan asap. Teras-teras rumah dengan sisa daun bakar berwarna hitam sudah jadi hal yang biasa. Hujan deras dengan durasi 3 jam pada tanggal 3 yang lalu hanya membuat udara segar bertahan sekitar 3 hari. Setelahnya, pembakaran terus terjadi.

Teman memberikan informasi bahwa titik api ada di belakang PT. Berkat Sawit Sejati. Kebakaran yang luar biasa itu mengakibatkan tiang-tiang listrik ikut terbakar. Sore tadi, bapak cerita bahwa jalan Tanjung Api-api macet panjang akibat karhutla (kebakaran hutan dan lahan). Pengemudi harus sabar untuk sampai tujuan karena kondisi kebakaran yang cukup mengerikan.

Kemarau panjang ini membuat air kering di Banyuasin. Ibu-ibu membawa jerigen mencari air bersih. Sejak tanggal 3 November belum turun hujan lagi. Suhu makin tinggi, sangat terasa sebab udara sangat gerah dan tidak lembab. Saya dan teman-teman yang lain merasakan susah jika tidak dekat kipas angin atau didalam ruang AC. Kata orang Palembang, "Panasnyo cak di kerak nerako!". Hiperbola ya? Hehe. Memang itulah yang dirasakan.

Jalan keluar yang bisa dilakukan sebagai usulan ialah :
1. Hentikan sementara karhutla sebab efek yang ditimbulkan sudah fatal
2. Tangkap dan adili seadil-adilnya para pembakar hutan oleh pihak berwajib
3. Kerahkan mobil dan petugas pemadam kebakaran setempat dibantu tentara dan elemen lainnya
4. Stop izin pembukaan lahan bagi perusahaan yang tidak tunduk pada peraturan daerah

Sekian berita viral hari ini di Banyuasin. Sumber tulisan berdasarkan cerita yang diperoleh sana-sini, video Instagram dan whatsapp, juga pengalaman pribadi. Harapan kita semua disini pastinya yaitu INGIN MENGHIRUP UDARA SEGAR DAN MEMANDANG LANGIT BIRU YANG CERAH. Oke?


Gambar 1. Kondisi kemacetan hari ini di jalan Tanjung Api-api, Banyuasin

Gambar 2. Tampak asap pekat mengebul terlihat dari balik dashboard mobil

Sumber kedua gambar dari sini