health.harvard.edu

Hampir setiap orang pasti pernah mengalami depresi. Penyebabnya bisa bermacam-macam, namun pada umumnya terjadi karena sebuah masalah yang mengganjal di pikiran dan terasa begitu berat, bahkan mengancam keselamatan. Bertahan dan kembali pulih dari posisi terpuruk bukanlah suatu hal yang mudah. Perlu motivasi dan dukungan dari sekitar serta rasa percaya diri dalam diri kita.

Saat depresi, hal yang paling tidak mengenakan adalah dihakimi. Kalaupun memang salah, namun dalam kondisi perasaan dan pikiran yang tidak stabil justru malah semakin memperburuk keadaan. Kadang di antara kita spontan melontarkan kata-kata, baik berupa pertanyaan atau ungkapan biasa yang memojokan orang yang tengah depresi tersebut tanpa disadari.

Untuk itu, perlu rasanya kita menjaga ucapan kepada siapapun, terlebih kepada yang tengah terpuruk. Berikut adalah 10 kalimat yang haram dilontarkan kepada orang yang tengah depresi menurut @malaikatrindu:

1. "Baperan banget sih jadi orang!"

thewisdowdaily.com

Entah sejak kapan kata "baper" alias bawa perasaan ini muncul. Baper sendiri sering diucapkan kepada seseorang yang suka menggunakan hati dalam segala sesuatu sehingga apapun berdasarkan perasaan. Namun, penggunaan kata baper ini malah tak jarang menjadikan orang yang melontarkannya tak bisa menjaga hati orang. Dia merasa bahwa semestinya semua orang harus seperti dirinya, sosok bermental baja dan tanggung.

Alangkah berbahaya jika seseorang dengan begitu mudahnya mengucapkan, "Baperan banget sih jadi orang!" kepada yang tengah depresi. Orang ini tidak tahu bagaimana masalah yang dihadapinya, ketakutan, keterpurukan dan perasaan ingin menyerah. Ada dua hal yang kemungkinan terjadi, si depresi kian terpojok atau si depresi tak terima akan perkataan itu dan menyerang orang yang menghakiminya.

2. "Itu memang salah kamu sendiri, kok!"

medium.com

Kalimat ini seperti menghujam perasaan orang yang tengah terpuruk. Hatinya kian hancur dan perasaan bersalah semakin dalam. Lebih baik tahan ucapan ini dan utarakan dalam keadaan yang tepat, mungkin beberapa saat setelah orang tersebut pulih dan normal. Namun, kalimat ini sebaiknya diucapkan sebagai sebuah rasa kasih sayang kita kepada orang tersebut agar tidak mengulanginya lagi.

3. "Profesional dong, jangan bawa perasaan dan masalahmu ke tempat kerja/sekolah!"

dialycaring.com

Apakah kamu seorang bos atau sekadar rekan kerja, harap tidak melontarkan perkataan ini begitu saja tanpa pikir panjang kepada seseorang. Perhatikanlah dulu orang yang hendak kita tegur, apakah dia memang tidak profesional dan egois, atau malah dia bebar-benar tengah depresi. Kalau disampaikan kepada orang yang salah, ucapan ini bisa semakin menambah beban.

4. "Coba kalau dulu kamu tidak melakukan itu, mungkin sekarang keadaan baik-baik saja 'kan?"

davidservant.com

Biasanya kata-kata ini keluar dari mulut orang tua atau keluarga. Memang banyak orang yang keras kepala dan tak mau mendengar nasihat sehingga akhirnya apa yang dikhawatirkan benar-benat terjadi. Tapi, alangkah lebih baik jika tak memberikan ucapan demikian di saat yang kurang tepat. Biarkan orang tersebut belajar dari kesalahan. Seperti kata orang bijak, pengalaman adalah guru terbaik.

5. "Dasar lemah, gitu aja murung!"

hufftingtonpost.com

Dia tidak lemah dan bukan pula pemurung. Dia hanya butuh waktu-waktu sendiri. Pahamilah, tak semua setegar dirimu. Mungkin yang orang itu hadapi adalah masalah terbesar dalam hidupnya atau mungkin juga itu merupakan masalah yang pertama kali dia hadapi sehingga cukup terkejut dan kebingungan. Jaga ucapan, lebih baik dampingi secukupnya sampai orang tersebut kembali ceria.

6. "Biasa aja kali, nggak usah manja gitu!"

odyssey

Manusia diciptakan berbeda, ada yang perasa, ada pula yang sekuat baja. Mungkin orang itu memang sangat manja sehingga ketika datang masalah langsung depresi dan terpuruk. Tapi, sangat haram melontarkan kalimat ini kepada seseorang berkepribadian perasa. Bisa-bisa dia merasa tak ada siapapun yang memahaminya dan memilih mengakhiri hidup.

7. "Kamu kok apatis, sih?!"

oprah.com

Orang depresi bukanlah orang apatis. Dalam kondisi mental yang terbanting, rasanya tak ada selera untuk bergurau, membuat lelucon atau berkata omong kosong. Tidak selera juga untuk beraktivitas seperti biasanya dan bergabung ke perkumpulan. Ketenangan adalah teman terbaik ketika depresi. Jadi, pahamilah.

8. "Awas lho, nanti bisa-bisa kamu ... atau bahkan ...."

medium.com

Jika ada orang yang stress karena terlilit hutang begitu besar dan semua hartanya sudah habis, kita jangan menakut-nakuti dia yang sudah takut sebenarnya. Umpananya saja, "Awas lho, orang yang punya hutang, ketika hendak masuk surga ditahan sampai hutangnya lunas." atau, "Awas lho, kamu pasti akan dipanggil debt colector, dimuat di media atau bahkan dibawa ke pengadilan."

9. "Lihat itu semua! Kamu enggak merasa bersalah sama sekali?"

fastcompany.com

Pikiran sudah serasa hendak meledak, malah disuruh berpikir kembali. Pertanyaan ini sungguh jahat apabila sampai keluar dari mulut kita. Memberikan saran dan mengajak dia ke suatu tempat yang disukainya mungkin lebih baik.

10. "Kamu memang pantas mendapatkan ini."

medium.com

Sebuah ucapan paling jahat yang sangat menusuk. Biasanya kata-kata hanya dilontarkan oleh pembenci atau musuh dari seseorang yang tengah ditimpa masalah pelik. Namun, tak jarang perkataan ini keluar dari lidah teman, sahabat atau bahkan keluarga yang memiliki kepribadiaan nyablak. Bagi siapapun, lebih baik tak mengucapakannya daripada memkeruh kondisi orang tersebut.

Nah, itulah 10 perkataan yang haram sampai ke telinga orang yang sedang depresi. Bagi GanSis yang tengah banyak masalah, ketahuilah jika lari darinya bukanlah jalan terbaik. Hadapi dan jalani, semua akan baik-baik saja. Juga bagi orang sekelilingnya, stop nyinyir dan berkata pedas. Mulai sekarang jadilah orang terdepan yang selalu memotivasi, membantu dan mengarahkan orang yang berada di posisi sulit.

Sumber: Opini Pribadi