Assalamu'alaikum Warahmatullahi

Salam Sejahtera,

Agan and Sista se-alam semesta

Gimana kabarnya hari ini? Semoga senantiasa diberikan kesehatan, Aamiin Allahumma Aamiin.

Senangnya dalam hati, bertemu Agan Sista. Kali ini dedek mau cerita tentang masa-masa sekolah, kebetulan aku masih sekul (masih unyu-unyu wk).😋

Curcol dikit gapapa kali yaaa, ehe😁



Sebagai pelajar yang menjalankan kurikulum 2013, kami kurang sante. Ya, memang begitulah kenyataannya.

Apalagi sekolah yang berlabel favorit, yang mengharuskan semua anak menguasai seluruh mata pelajaran. Sebagai acuan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.





Pergi pagi, pulang sore. Setiap hari belajar selama sepuluh jam, dengan 5-6 mata pelajaran. Belum lagi ditambah ekskul, untuk menggali bakat kami. Rata-rata magrib baru pulang.

Katanya sistem kurtilas ini tidak ada tugas. Memang sekolah hanya lima hari, sabtu libur. Tapi nyatanya tetap saja kami dibekali banyak tugas.

Pulang ke rumah itu bukannya istirahat, kami juga punya kewajiban sebagai makhluk Allah (beribadah), dan kewajiban berbakti kepada (membantu) orang tua. Lalu ditambah harus mengerjakan tumpukan tugas hingga larut malam. Bahkan hari libur pun, kami tetap mengerjakan tugas (kerja kelompok).

Belum lagi jika esok hari akan diadakan ulangan harian. Kami akan bekerja lebih keras. Yaitu mengerjakan tugas, dan menghapal untuk mendapatkan nilai yang diharapkan. Mengerjakan semua secar bersamaan, bayangkan larut sekali baru istirahat.

Masih mending kalo orangnya tidak mengeluh, dan tetap menjalankan semuanya dengan baik. Lalu, bagaimana dengan orang yang tidak peduli bahkan acuh? Bukankah, akan terkenal paling bodoh.

Jangan tanya bagaimana saat ulangan. Yang pasti segala metode pasti ada, mulai dari yang memang benar-benar menghapal (belajar), ada yang sistem hitung kancing atau kocok penghapus, ada yang diam-diam menyalin jawaban teman, ada yang memang joinan sesama teman, bahkan ada yang joinan lintas kelas (sudah punya soal dan jawaban dari kelas lain).

Karena tuntutan nilai yang mesti melebihi KKM (Sekarang aku kelas XII, kkm 80). Banyak diantara kami bukannya pintar, tapi malah stres dan memilih jalan berputar.



Ya, kami tahu semua itu adalah baik untuk kami. Baik untuk masa depan kami. Tapi kadang sebagian tidak mengerti, kalau kemampuan kami jelas berbeda. Ada yang cepat paham, ada yang telat paham, dan ada yang gak paham-paham. Mungkin yang satu memang ahli dibidang Akademik, dan yang lainnya dibidang Non-Akademik. Tapi mengapa kami semua di sama ratakan.

Jadi siapa yang salah disini? Jelas, tidak ada yang bisa disalahkan!

Murid butuh ilmu, untuk mencapai masa depan. Guru menyampaikan ilmu (ingin muridnya sukses), menjalankannya sesuai sistem pendidikan yang diberlakukan. Dan pemerintah membuat sistem pendidikan, menjalankan tujuan negara sesuai dengan UUD 1945 "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa".

Semuanya memiliki tujuan yang sama. Yaitu menjadikan bangsa ini, menjadi bangsa yang cerdas.

Seperti slogan HUT Republik Indonesia ke 74.

"Sumber Daya Manusia Unggul, Indonesia Maju"

Maka dari itu, temen-temen mari kita cerdas sama-sama. Rubah pola pikir, agar hidup kita lebih terarah. Tak perlu takut di cap sebagai orang yang bodoh. Selama nyawa masih dikandung badan, kita memiliki hak yang sama. Hak menjadi manusia, yang harus di-manusia-kan!

Ohh yaa, seminggu sekali aku sama temen-temen yang lain itu mentoring, dibawah asuhan Ibu Deviyanti, SE. Nah, kebetulan materinya itu tentang Belajar Efektif. Sekalian aku bagiin disini aja, biar kita bisa belajar sama-sama.





Bismillah yaa, kita terapkan mulai dari sekarang. InsyaaAllah gaakan sia-sia kok.



Udah yaaa sekian, terima kasih.