Kasus pemasangan GoPro atau kamera aksi outdoor yang dilakukan oleh salah seorang mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, menuai beragam kecaman yang datang dari para mahasiswi maupun khalayak yang telah mengetahui berita ini. Pihak kampus telah menyerahkan sepenuhnya kepada polisi, Pelaku yang berinisal AA dijerat dengan pasal 29 jo pasal 4 ayat 1 huruf D dan atau pasal 35 jo pasal 9 UU nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi dan di ancam hukuman paling lama 12 tahun penjara. 

Peristiwa ini bermula saat Kamis (3/10) sekitar pukul 13.00, seorang mahasiswi menemukan ada GoPro yang terpasang pada pipa di dekat closet yang hendak ia gunakan. Posisi GoPro menghadap tepat pada tempat buang air kecil/besar hingga dapat merekam apa saja aktifitas disitu,  mahasiswi tersebut merasa aneh saat melihat ada sesuatu yang berkedip-kedip merah, setelah di cek ia histeri mendapati ada kamera GoPro aktif yang tengah merekam tersebut. Mendengar temannya teriak, rekan-rekannya masuk dan mengambil GoPro tersebut untuk diteruskan pada Wakil Dekan 1. Toilet tepat dipasanginya GoPro tersebut menrupakan toilet yang sering dipakai dan dikunjungi karena tempatnya bersih dan berada di depan ruang akademik.

Mirisnya, pada Kamis (7/11) ditemukan kembali ponsel yang dipakai merekam segala aktifitas di toilet dan diselipkan pada plafon yang berlubang di lantai 3 .




Hal yang paling membuat para pengguna toilet di Fakultas Syariah dan Hukum tersebut meradang adalah karena AA diketahui sudah menjalankan aksi bejatnya semenjak Mei lalu! AA juga mengakui bahwa rekaman-rekaman yang ia simpan hanya untuk memuaskan nafsunya saja dan tidak disebar ke teman-temannya

Saat dimintai konfirmasi di Polsek Somba Opu pada Minggu (10/11) kemarin, ia menuturkan "Saya khilaf pak, ini untuk memenuhi nafsu seks karena kebiasaan nonton film porno"