Politikus Partai Demokrat Deddy Mizwar. (CNN Indonesia).

Jakarta, CNN Indonesia - Penggagas Partai Gelombang Rakyat ( Gelora ) Indonesia Mahfudz Siddiq menyetujui Deddy Mizwar belum resmi bergabung dengan Partai Gelora Indonesia.

Menurutnya, mantan Gubernur Jawa Barat ini akan secara resmi bergabung setelah Partai Gelora Indonesia memiliki badan hukum partai politik yang disahkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

"Resmi bergabung nanti, ini (Partai Gelora Indonesia) belum membentuk badan hukum partai politik. Jadi mau mau dibilang (resmi) bergabung prtai ya partainya belum punya badan hukum," kata Mahfudz kepada penggiat di sela-sela acara pertemuan Partai Gelora di Jakarta Selatan , Sabtu (9/11).

Kendati demikian, dia menyatakan bahwa dia telah menghadiri pesta penandatanganan akte notaris yang diadakan Partai Gelora Indonesia yang berlangsung di salah satu hotel yang telah membuktikan bentuk keseriusan.

"Dia tadi menghadiri penandatanganan akte, menunjukkan dia serius bergabung," ucap Mahfudz.

Senada, Deddy membenarkan hal tersebut. Menurutnya, proses administrasi untuk resmi ikut baru bisa dilakukan setelah Partai Gelora Indonesia memiliki badan hukum yang sah di Kemenkumham.

Menurutnya, proses pembentukan Partai Gelora Indonesia saat ini baru sampai pada saat penandatanganan akte notaris.

"Saya kira setelah selesai, baru mengatur administrasi rekrutmen dan segala macam. Sekarang ini baru tanda tangan akte, Kumpulan Asosiasi dari mana," kata Deddy.

Gelora Banyak Diisi Kader PKS
Terpisah, Penggagas Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah tidak menampik jika banyak kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bergabung dengan Partai Gelora Indonesia.

Namun, Fahri tidak menyebutkan jumlah kader PKS yang pindah ke Partai Gelora Indonesia. Mantan Wakil Ketua DPR hanya mengatakan jumlah kader PKS yang bergabung dengan Partai Gelora Indonesia tidak sedikit.

"Banyak. Apa boleh buat kan ?," kata Fahri.

Dia menerangkan kekecewaan terhadap sikap PKS yang dipimpin Sohibul Iman menjadi alasan para kader PKS hengkang dan memilih bergabung dengan Partai Gelora Indonesia.

Menurutnya, banyak kader PKS yang merasa tidak berkembang selama bernaung di partai pimpinan Sohibul tersebut.

"Teman-teman yang berpikir tentang tempat yang lama itu mereka memperbaiki stagnasi ya, karena kebuntuan pikiran ya kan kita coba kita pakai akal sedikit aja," katanya.




https://m.cnnindonesia.com/nasional/...an-kemenkumham