Quote:
Washington- Penasihat kepresidenan Amerika Serikat, Jared Kushner mengatakan bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas semua penderitaan rakyat Palestina. Hal ini disampaikan menantu Presiden AS Donald Trump itu seiring otoritas Palestina menghadapi krisis finansial yang kian buruk.
"Israel bukanlah penyebab semua penderitaan rakyat Palestina," ujar Kushner di konferensi Future Investment Initiative yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi seperti dilansir kantor berita
AFP, Rabu (30/10/2019).
"Jika Anda ingin pergi dan berinvestasi di Tepi Barat atau Gaza, masalah yang menghambat Anda adalah ketakutan akan terorisme dan bahwa investasi Anda bisa dihancurkan," imbuh suami dari putri Trump, Ivanka Trump tersebut.
Sebelumnya pada Juni lalu, Kushner mengungkap aspek ekonomi dari inisiatif AS soal perdamaian Israel-Palestina dalam sebuah konferensi di Bahrain, di mana dia memperkirakan akan adanya US$ 50 miliar dalam investasi untuk wilayah tersebut jika Palestina menyetujui kesepakatan politik.
Namun otoritas Palestina memboikot konferensi tersebut, dan menuding pemerintah AS mengabaikan isu-isu penting dan mencoba membayar Palestina untuk menerima aturan Israel.
Otoritas Palestina di bawah pimpinan Presiden Mahmud Abbas tengah dalam krisis finansial parah sejak Februari lalu, ketika Israel membekukan transfer uang pajak dan bea cukai yang dikumpulkannya atas nama Palestina.
Pemerintahan Abbas terpaksa menerapkan langkah-langkah penghematan, termasuk memotong nyaris separuh gaji para pegawai pemerintah.
Diketahui bahwa sesuai kesepakatan perdamaian sementara, Israel selalu mengumpulkan pajak atas nama Palestina, untuk kemudian ditransfer ke otoritas Palestina. Jumlahnya disebut mencapai angka US$ 222 juta per bulan. Dengan upaya perundingan antara Israel dan Palestina mengalami kebuntuan sejak tahun 2014, Israel seringkali menahan transfer uang pajak untuk otoritas Palestina itu sebagai bentuk proses dan tekanan.
SUMUR