iskrimAvatar border
TS
iskrim
Gaduh, Bak Buih yang Nyinyiranmu Minim Prestasi, Sampai Kapan?


Entah sejak kapan budaya gosip itu ada di negara ini, ya meski gosip di luar sana juga ada tapi porsinya beda, tidak seperti disini sepertinya 'tidak berkelas' dan emosional.

Saya seringkali merasa miris ketika berkunjung ke suatu postingan sosial media jenis apapun, group chat apapun itu kenapa ya selalu saja ada yang senang membicarakan orang lain, nyinyir dengan apa yang menurutnya tidak 'pas' dari pandangannya, kenapa ini bisa terjadi?





Budaya gosip dan nyinyir di negeri ini setelah saya fikir mungkin memang sudah lama sekali ada, kalau dulu gosip dan nyinyir hanya berani di belakang orangnya dan sembunyi-sembunyi mulai perlahan diangkat ke permukaan dalam kemasan acara tv era 90an, dan stasiun tv itupun merasa sangat bangga karena menjadi yang pertama mengulas kehidupan artis, dengan gaya penyampaian presenter yang bercirikhas dan dibuat sedrama mungkin membuat cerita aib seseorang jadi konsumsi publik tanpa malu. Ya, itu murni bisnis pertelevisian manakala rating acara itu melambung tinggi disukai penontonnya dan akhirnya di susul pula oleh stasiun tv lain dengan kemasan beda tapi isi yang sama.

Dari sinilah menurut saya penonton mulai dicuci otaknya, tanpa sadar urusan gosip dan nyinyiran jadi semakin konsumsi dan menjadi budaya yang waja, yang padahal agama kita, orang tua kita seringkali mengingatkan bahwa menggunjing dan menjelekkan orang lain bukanlah sikap dan cara yang baik dan tak perlu di contoh.



Tapi cobalah lihat sekarang dengan dukungan teknologi internet budaya gosip dan nyinyiran semakin tumbuh subur dan seperti menjadi komsusi sehari-hari. Miris memang kalau kita tidak bisa memilih pergaulan atau memilih konten yang cerdas dan mengisnpirasi.

Dan lebih mirisnya lagi menurut Gofar Hilman, seorang youtuber; orang kita itu paling senang membicarakan orang lain lebih kepada fisik bukan nilai positifnya. Tidak cukup dengan gosip, nyinyiran ternyata bully-membully pun mulai naik kepermukaan juga di masyarakat, padahal bully itu amat sangat berbahaya karena membuat si korban menjadi tak berdaya dan tertekan hidupnya jika dia tidak terbuka dengan keluarga atau orang yang dekat dengannya.

Secara hukum menurut pengacara Hotman Paris budaya Bully sulit untuk di jerat karena tidak memiliki bukti otentik, berbeda dengan gosip dan nyinyiran yang bisa di jerat dengan undang-undang ITE.

Jadi sampai kapan budaya gosip, nyinyiran dan buly-an ini akan berakhir? Mirisnya lagi mereka yang gaduh dengan kebiasaan menggosip, menyinyir orang lain tidak memiliki prestasi apapun yang bisa dia banggakan.

Gaess... Lebih baik menyibukkan diri dengan karya dan prestasi daripada sibuk menghabiskan umur, waktu berharga, quota hanya untuk menabung dosa dengan cara yang sia-sia apalagi menjadi bangga dengannya, amit-amiiit.





Copyright © 2016 - 2019 iskrim

All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS

Sumur : Sebuah Opini | img : Gugel   

Diubah oleh iskrim 10-11-2019 04:44
swiitdebby
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
568
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.