Pepatah bilang, "Kasih anak sepanjang tongkat patah, kasih orangtua sepanjang jalan kenangan."
Sebuah pepatah analogi yang menggambarkan betapa kasih sayang orangtua terhadap anaknya tak dapat diukur, yang berbanding terbalik dengan kasih anak terhadap ortu.

Memang, ini adalah fakta yang susah dipungkiri, bahwa orangtua pada umumnya rela berbuat apa saja demi kebahagiaan buah hati mereka, dan berusaha menjaga dari hal-hal yang mencelakakan anak-anaknya.

Foto-foto berikut adalah bukti nyata dari besarnya kasih sayang orangtua terhadap anaknya. Mereka rela jadi Budak Cinta alias Bucin anaknya (meski istilah ini tidak tepat untuk hubungan ortu dan anak). Ada yang bikin miris saat melihatnya, mengundang tawa karena terkesan lucu, bahkan mengundang haru.

Bagaimana tidak, coba perhatikan foto-foto berikut:


1. Rela Panas-panasan Mayungin Anak Bermain Bola



Barangkali ibu bocah ini menyadari bahwa bermain sepak bola adalah sebuah keharusan bagi anak laki-laki. Namun di sisi lain, ia tak ingin anaknya kepanasan terbakar di bawah terik matahari, sehingga ia rela memayungi anaknya yang sedang menjadi kiper. Atau barangkali ia akan menggunakan payung itu untuk menghalau bola agar tidak membobol gawang anaknya.


2. Rela Jadi Pijakan Kaki



Kalau ini nurut Ane terkesan terlalu berlebihan. Masa hanya demi anak senang bermain game online pada meja komputer yang tinggi, sang ibu rela jadi pijakan kaki anaknya selama bermain? Kan bisa dicari alternatif lain, misalnya menggunakan kursi, atau apa gitu. Tapi yah yang namanya cinta, semuanya akan dilakukan demi orang yang tercinta.


3. Memberikan Limit Speed Kendaraan



Semua orang tahu, ngebut itu sama dengan mengejar maut. Karena itu, orangtua biasanya selalu memberikan warning bagi anak-anaknya agar tidak ngebut saat berkendara. Namun peringatan lisan sering terlupakan, sehingga orangtua bikin Warning Limit Speed pada Speedo Meter.

Moga aja speedo meternya masih berfungsi, sehingga sang anak bisa melihat kecepataan motornya.


4. Narik Anak Pake Motor



Kalo ini justru terlihat lucu. Mengapa anak didudukkan di atas tilam, terus tilamnya ditarik pakai motor? Mengapa tidak langsung aja anaknya dibawa di atas motor? Ah, mungkin karena sensasinya beda antara duduk di atas motor, dengan duduk di tilam ditarik motor.


5. Rela Leher Diduduki Anak



Ketika sang ayah sibuk baca buku, ia terlihat rileks dan tak terganggu dengan anaknya yang tak kalah santai duduk di atas lehernya. Ane yakin, leher akan terasa pegal jika lama-lama diduduki. Namun karena kasih sayangnya terhadap anak, dibiarkannya saja si anak berbuat seperti itu.
*****
Begitulah kasih sayang orangtua terhadap anak. Lantas, bagaimana balasan kita terhadap mereka, saat mereka sudah lanjut usia dan tak berdaya?(*) Ref.