noisscatAvatar border
TS
noisscat
Kunjungi Pindad, Menhan Prabowo Pegang Senjata-Jajal Rantis Komodo



Rabu, 6 November 2019

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono dan pejabat Kementerian Pertahanan mengunjungi PT Pindad (Persero) di Bandung, Jawa Barat. Kunjungan Prabowo untuk mengecek industri pertahanan Tanah Air.

Prabowo tiba di markas PT Pindad menggunakan Helikopter Super Puma milik TNI AU, Rabu (6/11/2019). Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu langsung disambut oleh Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose.



Pada kunjungan tersebut, Prabowo juga berkesempatan menjajal kendaraan taktis (rantis) produksi PT Pindad yakni Komodo. Saat menaiki rantis tersebut, Prabowo yang datang mengenakan pakaian safari krem itu juga dielu-elukan masyarakat yang hadir di PT Pindad.

Prabowo juga menyempatkan untuk mengecek senjata serbu buatan Pindad. Tampak Ketua Umum Partai Gerindra ini juga membidikkan senjata tersebut.



Wamenhan Wahyu Sakti Trenggono mengatakan, kunjungan ke Pindad untuk menentukan arah industri secara menyeluruh. Kementerian Pertahanan berkeinginan kemampuan pertahanan Indonesia juga semakin meningkat. Ke depan, Prabowo juga akan mendatangi PT PAL Indonesia (Persero) dan PT DI (Persero).

"Supaya kita berperan dan berbicara di kawasan. Apalagi kita ini negara kepaulauan. Jadi tidak hanya ke Pindad, tapi juga (mengetahui) kemampuan-kemampuan di bidang perkapalan dan lain sebagainya," kata Wahyu di kantor Kemhan, Jakarta, Selasa (5/11/2019).

https://www.inews.id/news/nasional/k...-rantis-komodo




Jangan lupa pak mampir ke BEKASI...
Bekasi bukan cuma planet dan tempat pembuangan sampah semata tapi ada juga PT Komodo Armament Indonesia karya anak bangsa..






Ini pistol dan senapan produk Komodo Armament Indonesia asli “Made in Bekasi”

Senapan serbu perorangan D5 Komodo Assault Riffle kaliber 5,56 milimeter. Senapan serbu perorangan ini memakai amunisi standar NATO 5,56 x 45, dengan rel picatinny yang bisa disesuaikan posisinya, sehingga bisa diimbuhi berbagai aksesoris tambahan sesuai keperluan.
(PT Komodo Armament Indonesia)
Semua produk kami dirancang dan dibuat di Indonesia, tepatnya di Bekasi, oleh putra-putra Indonesia. Semuanya sudah diuji mekanisme kerja dan tembak.”

Jakarta (ANTARA News) - Diam-diam, nama Bekasi dibicarakan lagi. Namun kini dalam konteks sangat positif, bahwa ternyata di sana ada pabrikan persenjataan perorangan bagi militer dan polisi nasional. Pabrikan senjata api itu bernama PT Komodo Armament Indonesia.

“Made in Bekasi, Indonesia” dengan huruf embos warna putih tertera jelas dan tegas di hampir semua produk persenjataan yang mereka buat, yang diberi merek KOMODO. Logo produk mereka juga siluet kadal purba raksasa komodo (Varanus komodoensis).

“Lokasi pabrik kami ada di Jalan Raya Narogong, Bekasi. Kami mengoptimalkan kemampuan anak-anak muda Indonesia dan kualitas kerja mereka tidak kalah dengan yang dari luar negeri,” kata Kepala Humas PT Komodo Armament Indonesia, Ifan Triyanto, di Jakarta, Rabu petang.

Bersama dengan sekitar 25 perusahaan swasta nasional yang bergiat di sektor pertahanan dan turunannya, perusahaan ini menggelar pameran sebagai bagian dari rapat luar biasa anggota Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional.

Ini adalah forum bagi BUMS di sektor pertahanan yang bersama-sama BUMN berkontribusi mewujudkan kemandirian sistem kesenjataan dan arsenal nasional. Mulai dari yang padat teknologi elektronika-avionika (di antaranya PT Infoglobal Teknologi Semesta), perkapalan dan sistem kesenjataan penunjang, hingga pencitraan satelit dan surveillance.

Menurut Triyanto, kali ini mereka mengusung empat jenis senjata api perorangan, yaitu D5 Komodo Assault Riffle (senapan serbu perorangan kaliber 5,56 milimeter), Komodo P1-95 (pistol double action kaliber sembilan milimeter), D7 Komodo PMR SA Riffle (senapan serbu perorangan semi otomatik kaliber 7,62 milimeter), dan D7CH Komodo Sniper Riffle (senapan runduk kaliber 7,62 milimeter).

“Kami hanya membawa sebagian saja. Semua produk kami dirancang dan dibuat di Indonesia, tepatnya di Bekasi, oleh putra-putra Indonesia. Semuanya sudah diuji mekanisme kerja dan tembak,” kata dia.
Yang cukup luar biasa, kata dia, Kementerian Pertahanan sudah mengakuisi sebagian persenjataan yang mereka buat beberapa waktu lalu.

“Kami juga tengah mengembangkan mesiu pengisi peluru berbagai kaliber yang diperlukan TNI dan polisi serta pihak lagi. Masih dalam pengembangan yang intens dan akan dapat diproduksi secara massal,” kata dia.
“Yang lebih penting, semua bahan dan komponennya ada di dalam negeri. Jika ini terwujud maka bisa memberi sumbangan dalam upaya menuju kemandirian industri pertahanan nasional,’” kata dia.

Pembelian dan pemakaian sistem persenjataan oleh pihak yang berwenang di dalam negeri merupakan hal yang didambakan para pebisnis sistem persenjataan swasta nasional.

Sebelumnya, CEO PT Infoglobal Teknologi Semesta, Adi Sasongko, secara terpisah, menyatakan, dukungan dari negara ini sangat penting bagi kemandirian industri pertahanan nasional yang dilakukan BUMS di sektor pertahanan. Selama ini, kata dia, BUMS di sektor pertahanan, berjibaku sedemikian rupa untuk mencapai kualitas mutu yang setinggi mungkin.

“Untuk mencapai kematangan, suatu produk harus terus dicoba, diuji, dan disempurnakan. Semua itu diperlukan agar produk dan sistem itu bisa lebih sempurna. Karena itulah, produk-produk yang BUMS di sektor pertahanan ini hasilkan harus didukung pemerintah,” kata dia.

Dia katakan, BUMS di sektor pertahanan Indonesia selalu berusaha untuk bisa meraih segmen pasar yang selama ini dinikmati produsen sistem pertahanan dari luar negeri. Dia memberi ilustrasi bahwa kandungan dalam negeri semua komponen produk dan sistem yang mereka buat itu mencapai 79 persen.

Adapun produk PT Infoglobal Teknologi Semesta yang berkantor pusat di Surabaya, diuji kandungan dalam negerinya. Semuanya ada tiga sistem dan dua produk avionik. Mereka adalah Sistem Pengawasan Situasi Wilayah Darat Laut dan Udara, Sistem Kendali Kesenjataan (66,53 persen), dan Sistem Misi Taktis (59,05 persen).

Masih ada lagi sistem avionik INFOGLOBAL EEI (Electronic Engine Indicator) yang berfungsi untuk menampilkan data mesin pesawat terbang (kandungan dalam negerinya 50,84 persen). Sedangkan INFOGLOBAL Flight Navigation Display yang berfungsi menampilakan data navigasi pesawat terbang (51,82 persen).


https://m.antaranews.com/berita/6875...made-in-bekasi
sebelahblog
4iinch
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
4.1K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.