khakhapuAvatar border
TS
khakhapu
Temuan ICW: Ternyata Anggaran Lem Aibon di DKI Jakarta Mencapai Rp 126 Miliar!
Assalamualaikum, jumpa lagi dengan saya
emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia


Temuan ICW: Ternyata Anggaran Lem Aibon di DKI Jakarta Mencapai Rp 126 Miliar!





jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch atau ICW turut menyoroti anggaran janggal di dalam anggaran Pemprov DKI Jakarta termasuk pengadaan lem Aibonsebesar Rp 82 miliar.
Peneliti ICW Almas Sjafrina menuturkan, pihaknya justru menemukan pengadaan lem Aica Aibon sebesar Rp 126 miliar di KUA-PPAS DKI Jakarta. ICW mengetahui hal itu setelah melihat temuan di 15 pengadaan.

Satu di antara anggaran lem Aica Aibon yang besar itu, kata Almas, masuk di Biaya Operasional Pendidikan (BOP) SMK Negeri Teknologi. Di sana, lem aibon dianggarkan hingga Rp 33 miliar

"Lem Aibon tidak hanya Rp 82 miliar, itu hanya satu item pengadaan. Namun, kami temukan ada Rp 126,225 miliar dalam 15 pengadaan," kata Almas saat menggelar keterangan resmi terkait kemunduran belanja janggal dalam KUA-PPAS DKI Jakarta di kantor ICW, Jakarta Selatan, Senin (4/11).

Selain urusan lem Aibon, ICW menyoroti anggaran bolpon DKI Jakarta. Dia menilai janggal pengadaan alat tulis bolpoin yang berjumlah lebih dari Rp 123 miliar di KUA-PPAS DKI Jakarta.

Data yang diterima ICW, anggaran pulpen itu tembus hingga Rp 678,87 miliar.

"Ada komponen Baliner, ketika kami googling ternyata itu bolpoin sebanyak 2.016 pengadaannya. Apakah ini masuk akal?" ungkap dia.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait usulan anggaran pengadaan lem  Aibon senilai Rp 82 miliar dan bolpoin yang mencapai Rp 124 miliar dalam KUA-PPAS DKI Jakarta.

Menurut Agus, hal itu merupakan kesalahan input usulan anggaran melalui e-budgeting DKI.

"e-budgeting itu kan tidak bisa tiba-tiba, ya. Ini kan harus dimulai e-planning dulu," kata Agus di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (4/11). (mg10/jpnn)


>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<


Satu kata yang bisa ane ucapkan..."WOOOW"...

Gak bisa bayangin ane kalau masalah lem Aibon ini gak sampe viral seperti yang terjadi beberapa hari ini.

Ane ingat banget kemarin pak Gubernur wawancara live dengan Kompas TV, disana salah satu pembelaan pak Gubernur adalah "ini kan masih dalam taraf perencanaan anggaran, dan belum final?"
Lha seandainya belum final, serta gak viral, apakah dana Aibon itu bakalan tercoret secara otomatis pak e? Gak ada yang bisa jamin itu bakalan lolos atau enggak. Hanya Tuhan dan pak Gubernur yang tahu. Persis kaya metromini, belok dan berhentinya hanya Tuhan dan pak sopir yang tahu.

Pada kesempatan yang sama juga beliau menjelaskan pakai analogi, namun bagi ane analogi nya kok gak pas ya?

Dia mencontohkan, misal proyek pembangunan jalan 10km, dengan bugjet sekian, material yang dibutuhkan semen, pasir bla bla bla. Seandainya seluruh cost di bebankam pada semen saja, pasti akan jadi masalah dan seterusnya..

Masalahnya pak e...itu untuk pengadaan suatu proyek dengan material yanh banyak macamnya. Nah ini yang rame kan pengadaan Lem AIBON doank...iya,,,AIBON doang dengan nominal segitu. Masak mau dipecah pecah lagi ke sub bahan yang lain? Atau mungkin biar kelihatan kecil perlu di breakdown lagi biayanya.

Breakdown nya menjadi Lem Aibon 50M, Kaleng Aibon 15M, Tutup lem Aibon 17M, jadi biapun secara total tetap 82M, tapi kaum tukang nyinyir cuma bakalan nemuin 50M buat beli Lem..emoticon-Ngakak...kan lumayan tuh kelihatan lebih murah 32M

Apapun itu, biarpun bagaimanapun, satu kata dari ane "SALUT" buat pak Gubernur ketika mengomentari tentang pengunduran diri dua kepala dinas nya. Salah satunya saat dia berkata "saya hargai sikap KSATRIAsang kepala dinas yang mengundurkan diri walaupun saya tahu ini murni bukan kesalahannya, bisa jadi yanh salah anak buahnya yang kurang disiplin memasukkan anggaran bla bla bla..."

Kenapa ane SALUT? karena pak gubernur mau angkat topi terhadap keputusan mundur walaupun pak Gubernur tahu itu bukan kesalahan sang kepala dinas..

Tapi....SALUT ane BOHONG...emoticon-Ngakak

Karena, masak sang kepala dinas saja yang harus tanggung jawab terhadap kejadian ini? Kok pak Gubernur masih gengsi buat mengatakan kalau bapak juga berperan karena gak maksimal monitoring budget nya?? Sikap KSATRIA hanya buat anak buah ya pak e? Kalau boss geng nya gak pake Ksatria, cukup Suzuki Satria aja emoticon-Hammer2

Ingat pak, kalau dalam dunia militer ane pernah dengar pameo.."Kesalahan Kopral juga kesalahan Jendral"...

Tapi ane lupa...bapak bukan anggota militer yang terdidik dalam doktrin tersebut...

Sudah???wes ngono ae

Wassalam..dari ane yang...ah sudahlah..

04 November 2019
chrysalis99
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 16 lainnya memberi reputasi
17
4.5K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.