Assalamualaikum

Welcome To My Thread agan sista. Ketemu lagi deh di trit ane, apa kabar? Semoga selalu sehat selalu ya, amiin.

Gansist, dunia maya kini kembali geger oleh beredarnya berita pernikahan dini yang lagi-lagi terjadi di tengah masyarakat kita. Setelah beberapa waktu lalu sempet viral sorang bocah berusia 14 tahun dan 15 tahun menikah, kini ada seorang bocah 14 tahun menikahi gadis berusia 20 tahun. Wew, buat para jomlowan jomlowati tabahkan hati kalian, ya?

Pernikahan dini ini terjadi di Pamekasan, Jawa Timur. Pernikahan dini ini viral berkat pihak Wedding organizer yaitu sang penata rias pengantin, Gian Aditya mengunggah poto pernikahan kedua bocah itu di akun Facebooknya pada sabtu (2/11/2019). Sehingga banyak mendapatkan like dan tidak sedikit pula yang membagikan laman berita itu hingga mendi viral.



Entah apa yang merasuki kedua orang tua mempelai, sehingga menikahkan pria di bawah umur dengan gadis yang jauh lebih tua darinya. Hanya karena kekhawatiran Orang tua terhadap anak-anak mereka akan terjadinya perzinahan sehingga menuruti permintaan anak-anaknya.

Sudah tepatkah menikahkan anak-anak di bawah umur dengan dalih khawatir terjadi perzinahan?

Gansist, pemerintah telah menetapkan batas usia ideal menikah, sebagaimana yang tertulis di dalam Undang-Undang adalah berusia 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk perempuan. Namun menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), usia menikah yang dianjurkan ialah 20 - 25 tahun bagi wanita, dan 25 - 30 tahun bagi pria. Hal ini tentunya didasari oleh berbagai pertimbangan, mulai dari kesiapan fisik maupun mental.

Namun entah bagaimana bisa pernikahan itu terjadi, meskipun usia mereka belum memenuhi syarat?

Miris memang, di saat anak-anak seusia mereka sibuk dengan sekolah dan bermain, mereka harus berperan menjadi dewasa.

Bisa apa bocah usia 14 tahun memimpin keluarga?

Tanggung jawab sebagai seorang suami lebih besar daripada menjaga terjadinya zina. Jadi menurut ane sih, sebagai orang tua seharusnya lebih bijak dan pihak terkait juga bisa lebih tegas dengan tidak meloloskan anak-anak di bawah umur untuk menikah dini.

Menurut BKKBN lebih dari 50 persen pernikahan dini berakhir dengan perceraian. Pasalnya, dalam hal kematangan cara berfikir untuk menyelesaikan masalah, mereka belum cukup dewasa dan kurang berpengalaman untuk menghadapi konflik rumah tangga.

Nah, kalau menurut pandangan Gansist tentang pernikahan dini ini gimana?

Yuk kita share di kolom komentar.

Sekain dulu trit dari ane, sampai jumpa di trit berikutnya. Jangan lupa tinggalin, cendol, komen da. subscribe.


Pict. Google
Peferensi. klik