Assalamualaikum

Hai Gansist, bertemu lagi dengan thread saya, Abella Citra. Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah swt. Aamiin.

Sejak kecil sudah terbiasa hidup dengan banyak orang, mandiri dalam artian karena ibu yang pekerjaannya di perusahaan swasta, mengharapkan kerja pagi dan pulang sore. Ayah pun demikian, jadi yang ngemong (membimbing, menemani) aku dan adik yang selisih dua tahun adalah nenek dari pihak ayah yang sudah renta.

Menjadikan, aku harus tumbuh menjadi pribadi yang harus cepat tanggap, semua bisa sendiri, seukuran anak kecil. Bantuan dari orang lain kerap kali aku dapatkan. Dengan demikian, hidup bersosial sudah aku dapati sejak kecil. Meskipun demikian, tetap dalam pengawasan dan bimbingan orang tua.

Misalnya, apa saja yang kita lakukan seharian ini? Bertemu dengan siapa saja? Bicara dengan mereka bagaimana? Setelah diberi sesuatu mengucapkan apa? Kalau minta tolong harus bagaimana? Good job untuk orang tua yang selalu memperhatikan putra putrinya, meskipun di tinggal kerja seharian.

Apa yang kita dapatkan dengan berkomunitas?

1. Ilmu yang bermanfaat

Menyenangkan ko, kita bisa berdiskusi, becanda, tukar pendapat pun sampai debat. Kadang memang ada yang bisa langsung kita terima pendapat mereka terkadang ada juga yang membuat hati nggondok segunung.

Ini cerita tentang aku saja ya, sejak di bangku Sekolah Dasar sudah ikut organisasi karate. Kemudian clup volly, renang yang tentunya melibatkan banyak orang. Tutur kata, sopan santun, tingkah laku sudah terbiasa terdidik sejak kecil. Jadi, kita sudah tak ada kata canggung jika berinteraksi dengan mereka.




doc.pribadi

Ditambah lagi ketika SMP ikut organisasi Pramuka yang notabene wajib bagi siswanya. OSIS dan PMR yang saat itu aku ikuti, di samping karate, renang, dan volly yang masih aktif juga. Apa gak keteter ikut kegiatan begitu banyak? Itu pasti hadir di benak kita melihat kegiatan yang seabrek. Alhamdulillah gak, karena sudah ada jadwal yang jangan sampai berbenturan satu sama lain. Juga jangan sampai mengganggu kegiatan sekolah.






doc.pribadi

Kegiatan itu terhenti ketika aku memasuki bangku SMK, entah karena sudah bosan atau bagaimana aku berhenti kegiatan renang dan volly, begitu juga dengan karate. Total berhenti, tetapi seizin orang tua tentunya.

2. Lebih produktif

Aku pindah haluan ikut Mapala Cakrabuwana komunitas pecinta alam, dan jurnalis. Dari situ aku mulai menekuni dunia literasi. Masuk grub dan komunitas menulis online dan offline. Tentunya semakin produktif dan inovatif. Menciptakan karya yang luar biasa dan membaur dengan masyarakat juga komunitas yang ada.






doc.Ingsun Woyo

Aku gak kesulitan sama sekali berkomunikasi menyampaikan apa yang ada dalam pikiran dan hati aku, guna mendapatkan jawaban atau hanya sharing untuk kepuasan berpendapat.

3. Menekan ego

Sisi positif negatifnya. Tergantung kita sih, kalau menurut aku. Bagaimana kita bisa berdiri di antara banyak orang, membawa dan menjaga sikap. Yang namanya komunitas pasti banyak kepala, banyak hati yang kadang tidak sejalan dengan kita.

Kalau niat dan tujuan kita tak jelas yang pasti akan terjerumus ke hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Yang terpenting adalah positif, komunitas apapun kalau positif, jelas hasilnya akan bagus untuk diri kita pribadi, berguna untuk orang lain. Selagi muda tunjukkan karyamu!

4. Kebersamaan dan persaudaraan yang kental

Aku dengan kawan-kawan mendirikan sebuah komunitas yang bergerak di bidang literasi.Galaksi Aksara Indonesia GAIN. Tempat berbagi ilmu, krisan yang membangun, dan event kecil-kecilan. Di sini kita diharapkan bisa berkomunikasi yang baik, saling menjaga dan berbagi wawasan dan ilmu, kepada teman yang membutuhkan secara ikhlas.




doc.pribadi

Grub Belajar Bersama Bisa BBB. Alhamdulillah sejak masuk BBB aku juga banyak ilmu baru yang belum aku dapatkan sebelumnya. Kawan-kawan yang comel dan suka membantu, suhu yang keren, pokoknya BBB is the best.

Membantu kita tanpa pandang usia, jenis kelamin, tua ataupun muda. Mantap pokoknya. Kekeluargaan yang begitu memesona.






doc.dari BBB

Kaskus. Awalnya aku mendapatkan buku dari seorang teman. Setelah aku pelajari aku mulai tertarik, tapi gak tahu caranya masuk dan belajar di sini. Akhirnya seorang kawan MasNukho aku biasa manggil MinMas ngajakin gabung. Oke aja, langsung setuju, emang dasarnya ilmu baru aku selalu penasaran dan ingin tahu.


doc.MasNukho

Setelah beberapa hari, terasa juga manfaatnya. Kebersamaan, ilmu, sharing, bantuan, dan tentunya makin mantap semuanya. Berharap teman-teman pandai-pandai memilih komunitas untuk perkembangan, kemajuan kita. Selektif.

Good job dach buat Kaskus, I loye you. Semoga selalu bermanfaat bagi kita semua dan selalu berjaya. Aamiin.