TS
Odleva
Ternyata Marquez Sengaja Permainkan Vinales Saat Race MotoGP Australia Kemarin
MotoGP Race Australia kemarin sepertinya menjadi race yang mendebarkan, GP Mania banyak yang fokus terhadap battle 1st antara Marquez dengan Vinales.
Disini Vinales dapat tampil memuaskan, tidak hanya sesi race saja bahkan ketika Free Practice dan kualifikasi saja performa Vinales bahkan bisa dibilang hampir menguasai jalannya pertandingan.
Tapi mungkin nasib apes harus diterima oleh Vinales, disaat memperjuangkan last lap menyusul Marquez yang berhasil menyalipnya, justru usahanya berujung sia-sia yang mengecewakan drinya sendiri.
Jika diamati Vinales menggunakan ban soft, dan lap-lap terakhir terlihat motor Vinales sudah kehilangan traksi akibat ban habis, dengan kondisi seperti ini cukup tricky untuk mengepush motornya mengejar si Marquez. Dan benar, dirinya justru terjatuh karena selip pada ban belakangnya.
Tapi bukan hanya itu yang jadi pusat perhatian banyak penggemar MotoGP, justru performa Marquez ketika berada di belakang Vinales itu hanya bagian dari permainan Marquez menahan gas.
Pengamat sekaligus jurnalis senior MotoGP, David Emmet, mengatakan komentarnya di balapan kemarin. Terlihat beberapa lap terakhir Marquez nampak seakan kesusahan menyalip Vinales, tapi gap antaranya keduanya sangat dekat, Marquez mencoba berkali-kali overtake Vinales namun usahanya gagal.
Marc pasti kesusahan ketika overtake di lintasan lurus, karena Vinales pandai bermain late braking yang membuat Marquez terus ada di posisi kedua.
Kalau diamati memang Vinales sangat berusaha keras mempertahankan posisi pertamanya, tapi disisi lain Marc dengan motornya justru tetap santai mengikuti arus ritme balapan Vinales.
Baru ketika masuk last lap Marquez dapat overtaking Vinales dan ngacir diurutan pertama. Mungkin karena ambisi, Vinales sampai tidak melihat limit motornya, alhasil dirinya mengalami crash dan harus merelakan podiumnya diisi oleh Cruthrow.
Tapi sepertinya inilah usaha Marquez untuk mempermalukan Vinales. Ia tahu bahwa Vianles sedang kesusahan mempertahankan posisi ditambah kondisi ban yang dipilih adalah soft…artinya lap-lap terakhir bisa dipastikan ban soft milik Vinales sudah pasti habis. Dan berdasarkan hasil pengaman David Emmet ketika 10 lap kebelakang, ia mengatakan jika Marc memang sengaja tidak membuka gas motornya secara penuh, terlihat dari raungan RPM mesin Marc tidak seperti raungan mesin ketika digeber penuh.
Dan ketika last tap tersebut baru Marc mengeluarkan semua tenaga penuh dari motornya, alhasil overtaking dilakukan secara mudah dan Vinales berhasil dilewati.
” Juga, patut diperhatikan saat melihat video onboard Marquez selama 10 lap terakhir. Bandingkan raungan mesinnya ketika dia mengejar Viñales, atau ketika dia menyalipnya, kalian akan mendengar teriakan mesin yang sengaja tidak dibiarkan keluar (tahan gas) Yamaha butuh tambahan horse power”tutur David Emmet dalam kutipan Twitter.com/@motomatters(27/10/2019).
Disini Vinales dapat tampil memuaskan, tidak hanya sesi race saja bahkan ketika Free Practice dan kualifikasi saja performa Vinales bahkan bisa dibilang hampir menguasai jalannya pertandingan.
Tapi mungkin nasib apes harus diterima oleh Vinales, disaat memperjuangkan last lap menyusul Marquez yang berhasil menyalipnya, justru usahanya berujung sia-sia yang mengecewakan drinya sendiri.
Jika diamati Vinales menggunakan ban soft, dan lap-lap terakhir terlihat motor Vinales sudah kehilangan traksi akibat ban habis, dengan kondisi seperti ini cukup tricky untuk mengepush motornya mengejar si Marquez. Dan benar, dirinya justru terjatuh karena selip pada ban belakangnya.
Tapi bukan hanya itu yang jadi pusat perhatian banyak penggemar MotoGP, justru performa Marquez ketika berada di belakang Vinales itu hanya bagian dari permainan Marquez menahan gas.
Pengamat sekaligus jurnalis senior MotoGP, David Emmet, mengatakan komentarnya di balapan kemarin. Terlihat beberapa lap terakhir Marquez nampak seakan kesusahan menyalip Vinales, tapi gap antaranya keduanya sangat dekat, Marquez mencoba berkali-kali overtake Vinales namun usahanya gagal.
Marc pasti kesusahan ketika overtake di lintasan lurus, karena Vinales pandai bermain late braking yang membuat Marquez terus ada di posisi kedua.
Kalau diamati memang Vinales sangat berusaha keras mempertahankan posisi pertamanya, tapi disisi lain Marc dengan motornya justru tetap santai mengikuti arus ritme balapan Vinales.
Baru ketika masuk last lap Marquez dapat overtaking Vinales dan ngacir diurutan pertama. Mungkin karena ambisi, Vinales sampai tidak melihat limit motornya, alhasil dirinya mengalami crash dan harus merelakan podiumnya diisi oleh Cruthrow.
Tapi sepertinya inilah usaha Marquez untuk mempermalukan Vinales. Ia tahu bahwa Vianles sedang kesusahan mempertahankan posisi ditambah kondisi ban yang dipilih adalah soft…artinya lap-lap terakhir bisa dipastikan ban soft milik Vinales sudah pasti habis. Dan berdasarkan hasil pengaman David Emmet ketika 10 lap kebelakang, ia mengatakan jika Marc memang sengaja tidak membuka gas motornya secara penuh, terlihat dari raungan RPM mesin Marc tidak seperti raungan mesin ketika digeber penuh.
Dan ketika last tap tersebut baru Marc mengeluarkan semua tenaga penuh dari motornya, alhasil overtaking dilakukan secara mudah dan Vinales berhasil dilewati.
” Juga, patut diperhatikan saat melihat video onboard Marquez selama 10 lap terakhir. Bandingkan raungan mesinnya ketika dia mengejar Viñales, atau ketika dia menyalipnya, kalian akan mendengar teriakan mesin yang sengaja tidak dibiarkan keluar (tahan gas) Yamaha butuh tambahan horse power”tutur David Emmet dalam kutipan Twitter.com/@motomatters(27/10/2019).
tien212700 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
11.6K
148
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
MotoGP
1.5KThread•2.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru