Jangan Menganggap Remeh Singkong


Orang Indonesia pastinya tahu dan kenal betul sama yang namanya singkong. Atau mungkin GanSist ada yang tidak tahu dengan singkong? Hehehe ... saya yakin GanSist semua pasti tahu, ya dan pastinya pernah mengkonsumsi makanan satu ini.

Singkong atau lebih dikenal dengan ubi kayu, merupakan bahan pangan pokok setelah nasi dan jagung. Bahkan kandungan karbohidrat pada ubi kayu lebih tinggi dari nasi, lho GanSist

Selain itu, singkong juga bisa diolah menjadi berbagai aneka makanan yang pastinya menggoyang lidah.

Bagi kita orang Indonesia, tentu dapat dengan mudah mendapatkan makanan satu ini. Karena apa? Karena Indonesia adalah negara penghasil singkong terbanyak ke empat setelah Nigeria, Thailand, dan Brazil.

Indonesia memproduksi sekitar 20-21 juta ton singkong per tahun. Lumayan besar, kan GanSist? Jadi sebagai orang Indonesia kita wajib bersyukur, karena dapat dengan mudah mendapatkan makanan kaya manfaat ini.

Singkong kaya akan kandungan beta karoten. Senyawa organik yang ditemukan secara alami dalam buah dan sayur-sayuran ini juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Oleh sebab itu, singkong merupakan sumber pangan lokal yang berkualitas.

Beta karoten memiliki karakter berupa senyawa organik, golongan terpenoids dengan empat puluh rantai C, bersifat nonpolar dan larut dalam lemak.

Beta karoten juga merupakan senyawa pigmen( pewarna alami dalam buah atau sayur) yang dominan berwarna merah atau jingga. Beta karoten juga memiliki disentesis alamai oleh tumbuhan atau buahan itu sendiri.

Perlu GanSist ketahui, singkong ternyata memiliki kandungan sianida, meski tidak dalam takaran tinggi. Jenis singkong ini bernama manggu atau singkong yang berwarna putih. Untuk mengetahui tingkat kandungan pati dan sianida yang terkandung, adalah dengan rasa pahit pada ubi kayu tersebut. Semakin tinggi rasa pahitnya, maka semakin tinggi kandungan pati dan juga kandungan sianidanya. Namun, ubi kayu jenis ini bisa digunakan untuk melawan kanker pada porsi medisnya sendiri, lho GanSist.

Artinya, ubi kayu jenis ini tetap boleh dikonsumsi. Tapi biasanya singkong jenis ini sering dijadikan tepung tapioka. Nah, kalau sudah diproses menjadi tepung, kandungan sianidanya terpisah atau tidak ada efeknya lagi.

Petani singkong mengatakan, ubi kayu yang berwarna kuning lebih bagus dibandingkan dengan ubi kayu yang berwarna putih. Dikarenakan ubi kayu yang berwarna kuning mengandung beta karoten dan rasanya lebih manis.

Ternyata beta karoten juga menjadi pembentuk vitamin A dengan enzim beta karoten 15(monooxygenase). Oleh karena itu ubi kayu juga bagus untuk kesehatan mata, lho GanSist
Ternyata bukan tomat dan wortel saja yang bagus untuk mata, ubi kayu juga

Selain kaya vitamin A, beta karoten juga mampu mencegah penyakit jantung, meredakan masalah pernapasan dan mencegah kanker. Baik juga untuk penderita diabetes, melindungi dari radiasi, meningkatkan imunitas tubuh dan bisa juga mencegah terjadinya stunting pada anak.

Walaupun beta karoten baik untuk tubuh, namun tetap harus diperhatikan takarannya, ya GanSist. Kebutuhan beta karoten pada manusia tergantung pada usianya.

Pada usia 1-4 tahun, kebutuhan beta karoten harian berkisar 60-90mg/hari dan anak berusia 8-9 tahun membutuhkan 90-120mg beta karoten per hari.

Usia 9-13 tahun, kebutuhan beta karoten sebanyak 120-150mg/hari. Usia 13-16 tahun, membutuhkan 160-180mg/hari, sedangkan usia lebih dari 16 tahun minimal membutuhkan 180mg beta karoten per hari. Jadi, jangan sampai berlebihan, ya GanSist. Karena apa pun yang berlebihan pasti tidak baik hasilnya

Oke, GanSist. Sekarang udah tahu, dong kalau singkong yang selalu kita anggap makanan murahan ternyata memiliki segudang manfaat yang sangat baik untuk kesehatan.

Oke, GanSist. Terima kasih sudah mau mampir dan bersedia membaca artikel ini. Jika suka dengan artikel ini, jangan lupa dicendolin dan dibagikan, ya

Sumber: Opini pribadi dan kompas. com
Sumber