Prabowo Jadi Menteri, Media Asing Anggap 'Bencana bagi Penegakan HAM'

Beranda

...

Berita dan Politik
Prabowo Jadi Menteri, Media Asing Anggap 'Bencana bagi Penegakan HAM'

shifu356

24-10-2019 05:37

Prabowo Jadi Menteri, Media Asing Anggap 'Bencana bagi Penegakan HAM'

Ketum Gerindra Prabowo dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo saat memasuki Istana Kepresidenan, Senin ,(21/10/2019) | AKURAS E N S O RSopian

AKURAT.CO, Penunjukkan [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Prabowo+Subianto][color=#f9a01b][b]Prabowo Subianto[/b][/color][/url] sebagai Menteri Pertahanan Indonesia rupanya menjadi sorotan bagi media asing. Pasalnya, tidak hanya karena menjadi lawan sengit [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Joko+Widodo][color=#f9a01b][b]Joko Widodo[/b][/color][/url] (Jokowi) dalam pemilihan umum (Pemilu) lalu, Prabowo juga mempunyai catatan buruk dalam hal pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Oleh beberapa media Barat, keputusan Jokowi untuk memasukkan Prabowo di kabinetnya adalah sebuah 'bencana' bagi penegakan HAM.
[url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=The+Guardian][color=#f9a01b][b]The Guardian[/b][/color][/url], media ternama asal Inggris, mengkritik penunjukkan Prabowo dengan menuliskan berita berjudul "'Dark Day for Human Rights': Subianto Named as Indonesia's Defence Minister" (Hari yang Kelam untuk Hak Asasi Manusia: Subianto Dinobatkan sebagai Menteri Pertahanan Indonesia). Jurnalis [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=The+Guardian][color=#f9a01b][b]The Guardian[/b][/color][/url] menulis bahwa Prabowo dinilai tidak pantas ditunjuk lantaran terlibat dalam kasus kekerasan serta pelanggaran HAM.
"Kegelisahan publik atas pengangkatan Subianto sebagai penguasa pasukan angkatan bersenjata berasal dari catatan militer (Subianto) sebelumnya. Subianto yang merupakan mantan menantu mendiang diktator Suharto, dituduh telah mengatur penculikan dan penyiksaan terhadap para aktivis menjelang demonstrasi anti-pemerintah pada tahun 1998 ketika (saat itu) ia menjabat sebagai komandan tentara. Dia tidak pernah didakwa sehubungan dengan dugaan insiden tersebut," tulis jurnalis [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=The+Guardian][color=#f9a01b][b]The Guardian[/b][/color][/url], Jamie Fullerton.

Baca Juga:

[url=http://akuraS E N S O Rekonomi/id-825865-read-strategi-menko-airlangga-tekan-defisit-neraca-perdagangan][color=#ef4623][b]Strategi Menko Airlangga Tekan Defisit Neraca Perdagangan[/b][/color][/url]
[url=http://akuraS E N S O Rnews/id-825833-read-kpk-imbau-para-menteri-baru-segera-laporkan-lhkpn][color=#ef4623][b]KPK Imbau Para Menteri Baru Segera Laporkan LHKPN[/b][/color][/url]
[url=http://akuraS E N S O Rnews/id-824961-read-faizal-assegaf-kalau-jokowi-atau-prabowo-melenceng-beri-kritik-keras][color=#ef4623][b]Faizal Assegaf: Kalau Jokowi Atau Prabowo Melenceng, Beri Kritik Keras[/b][/color][/url]

Untuk mendukung beritanya, Fullerton pun menulis pendapat dari eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, yang menerangkan bahwa pengangkatan Prabowo ini adalah hari yang gelap bagi penegakan HAM di Indonesia.
"(Pengangkatan) ini akan menjadi hari yang gelap bagi (penegakan) HAM di negara ini," tulis Fullerton mengutip pernyataan Usman.
[url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=The+Guardian][color=#f9a01b][b]The Guardian[/b][/color][/url] juga fokus pada insiden protes besar setelah penolakan hasil pemilu yang dilakukan kubu Prabowo pada April lalu. Dalam hal ini, media Inggris ini bahkan menuliskan dengan gamblang bagaimana penunjukkan Prabowo lebih pada alasan isu politik.
"Di posisi lain dalam kabinet, Widodo berfokus pada penunjukan profesional daripada (kepentingan) anggota partai politik. Nadiem Makarim, salah satu pendiri Gojek, menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan. Sri Mulyani Indrawati, mantan direktur pelaksana Bank Dunia, diangkat kembali sebagai menteri keuangan," tulis Fullerton.
Hampir sama dengan [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=The+Guardian][color=#f9a01b][b]The Guardian[/b][/color][/url], media yang berbasis di Qatar, [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Al+Jazeera][color=#f9a01b][b]Al Jazeera[/b][/color][/url], juga lebih menyoroti penunjukan Prabowo dalam pengumuman kabinet Jokowi pada Rabu (23/10) hari ini. Dengan judul "Indonesia's Widodo Appoints Archrival as Defence Minister" (Presiden Indonesia Widodo Menunjuk Lawannya Sebagai Menteri Pertahanan), [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Al+Jazeera][color=#f9a01b][b]Al Jazeera[/b][/color][/url] memberitakan bagaimana pengangkatan Prabowo ini telah memicu kekecewaan, khususnya di kalangan para aktivis HAM.
Untuk mendukung berbagai protes dari masyarakat, [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Al+Jazeera][color=#f9a01b][b]Al Jazeera[/b][/color][/url] bahkan mengunggah komentar salah satu pengguna Twitter yang berpendapat bahwa hubungan warga sipil dan militer Indonesia akan bertambah buruk, sembari menyindir perkataan Jokowi yang berbunyi, "Saya yakin saya tidak harus memberi tahu dia (Prabowo) tentang pekerjaannya. Dia tahu lebih banyak daripada saya."
Senada dengan [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=The+Guardian][color=#f9a01b][b]The Guardian[/b][/color][/url], media Timur Tengah ini juga menuliskan tuduhan pelanggaran HAM yang dilancarkan Prabowo.
"Namun mantan menantu mendiang diktator Indonesia, Suharto, (telah) dituduh melakukan tindakan kekerasan (HAM), termasuk penculikan dan raibnya beberapa aktivis pro-demokrasi, yang mengarah pada demonstrasi besar-besaran saat upaya penggulingan rezim (Suharto) pada 1998. Ia tidak pernah didakwa sehubungan dengan tuduhan tersebut," tulis jurnalis [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Al+Jazeera][color=#f9a01b][b]Al Jazeera[/b][/color][/url].
Seperti [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=The+Guardian][color=#f9a01b][b]The Guardian[/b][/color][/url], [url=http://akuraS E N S O Rindeks?tag=Al+Jazeera][color=#f9a01b][b]Al Jazeera[/b][/color][/url] juga mengutip perkataan dari Usman Hamid dan menuliskan bagaimana ia tidak terkejut lantaran pada periode sebelumnya, Jokowi juga menunjuk Wiranto yang terlibat pelanggaran HAM di Timor Leste sebagai Menko Polhukam. []