Menjadi Tempat Wisata Eksklusif, Pulau Komodo Akan Semakin Aman dan Terlindungi

Beranda

...

The Lounge
Menjadi Tempat Wisata Eksklusif, Pulau Komodo Akan Semakin Aman dan Terlindungi

darmawati040

21-10-2019 14:59

Menjadi Tempat Wisata Eksklusif, Pulau Komodo Akan Semakin Aman dan Terlindungi

Spoiler for Kaskus:

Hallo, assalamualaikum, Agan-Sista tercinta. Lama nian tidak bersua dan menyuguhkan thread-thread terbaru untuk GanSist tercinta. Mohon maaf, ya. Ara terlalu lama vakum dikarenakan kesehatan yang kurang bersahabat.

Oh ya, bicara soal wisata, sepertinya tidak membosankan, deh. Secara, wisata itu identik dengan jalan-jalan. Siapa, sih, yang tidak suka jalan-jalan? Apalagi jalan-jalannya keliling Indonesia. Wah, bakal seru banget, dong. Karena Indonesia tidak kalah menarik, menawan, memesona dan juga indah seperti negara-negara lain.

Gansist bisa lihat sendiri seperti apa keindahan pulau Komodo. Ini dia ... Cekido!

Sumber Gambar: Instagram

Nah, tidak hanya pulaunya yang indah, penghuni pulaunya pun menjadi salah satu kekayaan dan kebanggaan Indonesia yang bahkan tidak dimiliki oleh negara lain, loh. Apa itu? Apa lagi jika bukan adanya makhluk purba bernama Komodo. Komodo merupakan jenis kadal raksasa yang hidup di Labuan Bajo, Pulau KomodoNusa Tenggara Timur. panjang tubuh Komodo bisa mencapai tiga meter, loh, GanSist. Wow! Gede banget, bukan?

Sumber Gambar: Instagram

Oh ya, menurut berita yang beredar, Pulau Komodo akan dijadikan Taman Eksklusif, GanSist. Yang artinya, taman atau tempat wisata ini akan dibatasi pengunjungnya. Tidak hanya perihal pengunjung yang akan dibatasi, tetapi tiket masuk pun menjadi sangat mahal.

Sebelumnya, pulau komodo diberitakan akan ditutup, berikut berita selengkapnya. Selamat membaca.

Quote:

Labuan Bajo - Sejak awal tahun 2019, ramai isu penutupan Taman Nasional (TN) Komodo. Namun kini, apakah tidak jadi ditutup tapi jadinya eksklusif?

Di bulan Januari awal tahun 2019, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mencanangkan penutupan Taman Nasional (TN) Komodo. Alasannya, kondisi habitat komodo sudah semakin berkurang serta kondisi tubuh komodo yang kecil sebagai dampak berkurangnya rusa yang menjadi makanan utama komodo.

"Pemerintah NTT akan melakukan penataan terhadap kawasan Taman Nasional Komodo agar menjadi lebih baik, sehingga habitat komodo menjadi lebih berkembang. Kami akan menutup Taman Nasional Komodo selama satu tahun," kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ketika ditemui di Kupang sebagaimana dikutip dari Antara (20/1).

"Kondisi tubuh komodo tidak sebesar dulu lagi, karena populasi rusa sebagai makanan utama komodo terus berkurang karena maraknya pencurian rusa di kawasan itu," lanjutnya menjelaskan.

Seiring berjalan waktu, setelah ada pertemuan antara pihak Pemprov NTT dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam hal ini oleh Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE), hanya Pulau Komodo saja yang ditutup. Bukan seluruh TN Komodo.

Namun, penutupan Pulau Komodo pun tentu hanya bisa dilakukan KLHK. Sebab, tanggung jawab dan pengelola taman-taman nasional di Indonesia merupakan tugas dari KLHK.

Untuk menutup suatu wilayah di taman nasional, diperlukan pertimbangan matang-matang. Segi konservasi dan kehidupan masyarakat di sekitarnya menjadi poin-poin terpenting.

Apakah Komodo jadinya tempat wisata eksklusif?

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ditemui awak media pada Rabu (10/7) sore kemarin mengatakan, rencananya akan ada pembatasan atau kuota bagi wisatawan ke Pulau Komodo. Pulau Komodo akan menjadi tempat wisata eksklusif.

"Betul, eksklusif," katanya.

Viktor mencontohkan Bhutan, negara kecil yang membatasi jumlah kunjungan wisatawan. Apalagi menurutnya, Pulau Komodo punya pesona lebih dari itu.

"(Ke) Bhutan, kita tidak masuk sembarang, sekali masuk 2.500 orang dan kita lihat tebing doang. Di sini, kita lihat one and only komodo," ungkapnya.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (Shinta Angriyana/detikcom)

Hari ini, Kamis (11/7/2019) Presiden Jokowi berkunjung ke Pulau Rinca. Awak media pun bertanya soal Pulau Komodo menjadi destinasi eksklusif.

"Ini yang mau kita putuskan nanti," ujar Jokowi.

Jokowi menjelaskan, komodo bisa dilihat di Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Jadi bisa saja, Pulau Komodo lebih eksklusif, sedangkan Pulau Rinca tidak.

"Kelihatannya seperti itu, kelihatannya mungkin Pulau Komodonya yang eksklusif, kemudian di Pulau Rinca yang tidak, tapi tetap ada kuotanya. Rinca pun punya ada hitungan daya dukung, berapa turis yang datang, nggak mungkin kita buka (begitu saja) silakan silakan, nggak seperti itu," paparnya.

Sumber Berita

Soal dijadikannya Pulau Komodosebagai taman atau tempat wisata eksklusif, menurut Ara, hal ini mendukung tumbuh kembangnya hewan tersebut. Kenapa? Karena dengan adanya pengunjung yang begitu banyak, atau kedatangan sembarangan orang yang mungkin saja berbuat sesuatu yang tidak diinginkan.

Sumber Gambar: Instagram

Misal, menyakiti hewan tersebut atau mengusiknya secara berlebihan. Tentu mengganggu ketenangan mereka. Belum lagi adanya pengunjung yang berburu binatang-binatang lain, yang boleh jadi binatang itu merupakan binatang yang menjadi mangsa para kadal raksasa. Jika manusia ikut berburu apa yang menjadi buruan Komodo, para makhluk purba ini akan kekurang sumber makanan. Jika demikian, populasinya bisa saja akan semakin berkurang. So, sudah sepatutnya pemerintah setempat melindungi apa yang menjadi kekayaan alam Indonesia, dengan mengadakan peraturan-peraturan yang memadai.

Dengan tarif yang tinggi. Otomatis tempat wisata ini akan semakin aman dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Karena yang bisa berkunjung hanyalah mereka punya banyak uang, dan memang benar-benar ingin melihat kadal raksasa tersebut.

Lalu, bagaimana dengan mereka yang benar-benar ingin melihat Komodo, tapi tidak memiliki banyak uang? Apakah hanya bisa melihat dalam televisi atau gambar saja? Ah, tidak begitu juga. Karena Komodo bisa dilihat di tempat lain. Seperti di Pulau Rinca. Di sana tidak diberlakukan sebagai tempat wisata eksklusif, GanSist. So, biayanya mungkin terjangkau oleh kita-kita yang hanya memiliki pendapatan dari menulis.

Ok, segitu dulu thread dari Ara. Semoga bermanfaat. Jaga terus kekayaan Indonesia. Jangan sampai punah.

Sumber Tulisan: Opini Pribadi

Bima, 21 Oktober 2019