Siapa sih yang tidak ingin menikah? Agan dan Sista pasti pada pengen menikah kan? Apalagi kalau Agan dan Sista sudah punya tambatan hari yang super duper cocok, pasti jadi makin ga sabar untuk menikah deh!

Eits, tapi menikah itu bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan loh. Kalian harus memperisiapkan segalanya sebelum melakukan pernikahan. Selain mempersiapkan semua hal yang berhubungan dengan hari H pernikahan, Agan dan Sista juga harus mempersiapkan mental untuk menghadapi segala macam kemungkinan yang menerpa rumah tangga kalian.



Agan dan Sista jangan berpikir kalau setelah menikah kalian hanya akan menikmati “senang-senangnya” aja ya. Menikah itu menyatukan dua orang yang berbeda, maka GanSis tak bisa memungkiri datangnya masalah akan perbedaan-perbedaan tersebut. Nah makanya kedewasaanlah yang sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang menimpa kalian.

Kalau GanSis sudah bersikap cukup dewasa atau punya umur tua tapi sikapnya masih seperti anak-anak? Kalau umur kalian sudah terbilang dewasa tapi kalakuanmu masih seperti anak-anak, mending pikir-pikir lagi deh sebelum menikah. Daripada buru-buru menikah tapi kamu gagal menjalankannya? Hmm, amit-amit deh ya.



Tapi itu bener GanSis, kalian jangan buru-buru menikah karena tuntutan usia ya. Usia bukanlah penentu pernikahanmu. Menikah di usia muda bukan berarti tidak akan berhasil, kalian bisa kok memiliki hubungan langgeng walaupun menikah di usia muda. Tapi bukanlah suatu hal yang tak mungkin kalau menikah di usia yang sudah sangat matang justru gagal dalam membina pernikahan.

Selain usia, hal lain yang menjadi pertimbangan dalam menentukan kapan seseorang harus menikah dilihat dari urutan adik dan kakak, GanSis. Kakak harus menikah terlebih dahulu, baru kemudian adiknya yang menikah. Kayaknya agak kurang sopan jika sang adik minta menikah terlebih dahulu sedangkan kakaknya sendiri masih belum menikah.

Sebenarnya, bukan usia dan urutan lahir yang menentukan kapan waktu yang tepat untuk kita menikah. Tapi kedewasaan seseorang lah yang menjadi pertimbangan sebenarnya. Kalau usia masih muda tapi memiliki sikap yang dewasa dan sudah siap secara mental dan fisik kenapa ngga? Kalau seorang adik memiliki sikap yang lebih dewasa dan siap secara mental dan fisik dibandingkan kakaknya yang sangat manja, kenapa ga boleh kalau sang adik menikah duluan?