gurusejarahAvatar border
TS
gurusejarah
Penggabungan Liga Perserikatan dan Galatama dan masa Liga Indonesia tahun1994
           
Sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari di dunia dan selalu menarik atensi yang luar biasa dari masyarakat tidak terkecuali di indonesia. Terjadi fanatisme yang luar biasa di persepak bolaan Indonesia yang sering kali berbuntut kekerasan dan korban jiwa. Namun dibalik itu semua, sepak bola memiliki sejarah yang panjang dan mencapai masa kejayaannya dan sulit untuk dikembalikan lagi. Sepak bola di Indonesia dibawa pada masa penjajahan dan berkembang pada masa itu. Olah raga sepak bola mudah diterima oleh masyarakat Indonesia karena mudah cara memainkannya serta bisa digunakan sebagai ajang kompetisi. Terjadi perkembangan pesat terhadap olahraga sepak bola di Indonesia. Di berbagai daerah di Indonesia berkembang pertandingan-pertandingan lokal. Dari pertandingan lokal tersebut sering muncul tim jagoan yang mewakili daerahnya untuk bertanding dengan daerah lain. Hal ini yang menjadi cikal bakal tim sepak bola lokal daerah yang berkembang di penjuru Indonesia. Seiring perkembangan, muncul inisiatif untuk mendirikan kompetisi yang didalamnya bertarung beberapa tim untuk memperebutkan titel juara. Ahirnya beberapa tim sepakat untuk bertemu dan membahas pembentukan sebuah kompetisi. Tim tersebut antara lain: PSM Yogyakarta, VIJ Jakarta, BIVB Bandung, IVBM Magelang, MVB Makassar, SIVB Surabaya, dan VVB Solo. Pertemuan diadakan di Yogyakarta pada tanggal 19 April 1930. Dari pertemuan tersebut disepakati diadakan sebuah kompetisi sepak bola antar daerah, dalam pertemuan tersebut juga disepakati pembentukan organisasi induk sepak bola pertama yang dinamakan Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) yang bertugas sebagai organisasi yang menyelenggarakan kompetisi dan berkedudukan di Mataram yang diketuai oleh Soeratin. Sejak saat itu juga kompetisi bergulir dan disebut dengan kompetisi perserikatan yang mempertandingkan tim antar kota. Perserikatan mengilhami kompetisi sepak bola yang sebelumnya pernah dibentuk oleh Pemerintah Kolonial Belanda yang dinamakan NIVB (Nederland-Indisch Voetbalbond) yang bergulir sejak 1914. 



Spoiler for Persija Masa Perserikatan:



Piala perserikatan bergulir setiap musim yang selalu diikuti dengan penambahan tim yang berlaga di kompetisi tersebut. Pada masa setelah kemerdekaan, tim yang berlaga di Perserikatan kompak mengganti nama timnya lebih Indonesia. Nama tim tersebut biasanya diawali dengan istilah “Persatuan Sepak Bola....” contohnya Persija, Persib, Persis, dll. Piala perserikatan selalu menyedot animo yang luar biasa dari penonton karena perserikatan mempertandingkan tim-tim daerah yang memiliki masa kedaerahan yang besar. Tim yang berlaga di perserikatan menjadi gengsi tersendiri masing-masing daerah. Muncul poros-poros kekuatan sepak bola besar diseluruh Indonesia. Tim yang berlaga di perserikatan mengandalkan sumber pemasukan dari APBD Daerah serta penjualan karcis. Pemain perserikatan berasal dari masing-masing daerah, dimana masing-masing daerah memiliki akademi sepak bolanya masig-masing pada masa perserikatan belum ada tim yang memakai jasa pemain asing. Tim –tim tersebut lebih bangga menggunakan produk asli akademi sepak bolanya. Oleh karena itu, tim-tim yang berlaga di perserikatan merupakan tim-tim yang bersifat amatir. Skill pemain yang berlaga masih jauh dari kata profesional. Piala perserikatan hanya digunakan untuk mencari prestis antar daerah dan kurang mengembangkan sisi olah raga sepak bola itu sendiri. 


Spoiler for Azwar Annas:


            Untuk itu, PSSI berusaha memformulasikan sebuah turnamen yang bergulir diluar perserikatan. Sebuah turnamen yang digunakan untuk mengembangkan persepakbolaan Indonesia supaya lebih profesional. Tahun 1979, PSSI mendirikan Liga Sepak Bola Utama (GALATAMA). Merupakan sebuah liga semi-profesional pertama Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan profesionalitas permainan sepak bola. Galatama merupakan pionir liga profesional di Indonesia dimana dalam kompetisi ini mulai memakai jasa pemain asing, menggunakan sumber dana perseorangan dan BUMN, serta memiliki menejemen sepak bola yang banyak digunakan pada saat ini. Tim-tim galatama juga menggunakan sponsor dalam menyokong keuangan mereka. Muncul tim-tim galatama yang diperhitungkan yaitu, Pelita Jaya, Niac Mitra, Krama Yudha Tiga Berlian, Semen Padang, Arema FC dll. Galatama menjadi salah satu pionir liga semi profesional selain liga Hongkong dan mengilhami pengadaan liga Jepang, J-ligue. Galatama bergulir beriringan dengan jalannya perserikatan. Namun sayangnya pamor galatama dari tahun ke tahun mulai menyurut. Hal utama yang mendasarainya adalah karena Galatama kurang mendapatkan atensi dari masyarakat. Berbeda dengan tim perserikatan yang memiliki basis masa daerah yang besar, tim-tim galatama dalam setiap pertandingannya selalu sepi penonton. Hal ini karena kurangnya minat masyarakat terhadap tim-tim galatama. Terlebih ketika di tetapkan  larangan penggunaan pemain asing yang semakin menyengsarakan tim galatama. Banyak tim galatama yang kekurangan pemain dalam menjalani setiap musimnya menyebabkan banyak tim yang mundur dari kompetisi. Ditambah dengan adanya rumor suap dan skandal sepak bola gajah diantara tim-tim galatama menyebabkan galatama ditinggalkan.


Spoiler for Semen Padang era Perserikatan:



            Muncul langkah penyelamatan yang dilakukan PSSI dibawah kepemimpinan Azwar Anas. Muncul usaha utuk menyatukan Piala Perserikatan dengan Galatama, meyatukan fanatisme kedaerahan dengan sepak bola semi-profesional. Penggabungan ini lalu dilanjutkan menyediakan sebuah kompetisi dengan konsep ligina, yaitu liga Indonesia. Penggabungan dilakukan pada tahun 1994. Penggabungan ini menimbulkan dampak yang besar, bagi tim-tim perserikatan yang awalnya berbentuk perkumpulan klub-klub dari daerah dipaksa mengubah bentuknya menjadi klub profesional mengikuti format klub galatama. dampak yang besar juga terimbas pada klub galatama, setiap pertandingan mereka selalu sepi penonton yang berimbas pada pemasukan tim. Berbanding terbalik dengan tim eks perserikatan yang selalu dipenuhi oleh supporter daerahnya. Sebuah kebanggaan jika tim eks perserikatan yang didukungnya dapat menang melawan daerah lain.


Spoiler for Tim Niac Mitra vs FC Groningen:


            Perserikatan dan galatama masing-masing memiliki keunggulannya sendiri. Klub-klub perserikatan walaupun dikatakan sebagai pemain amatir namun pemain ini merupakan wujud pembinaan akademi sepak bola daerah. di setiap daerah selalu berputar liga-liga kecil miniatur dari liga nasional, ada sistem divisi, ada sistem pemeringkatan bahkan ada sistem pembinaan. Tim yang bertanding di piala perserikatan merupakan ‘tim nasional’ tiap daerah yang merupakan wujud pembinaan tiap daerah.Kompetisi internal tiap daerah ini berputar tiap tahun, menjadi siklus besar yang menjadi irama sangat besar di seantero Indonesia hingga berakhir pada juara nasional Liga Perserikatan. Kompetisi ini juga menjadi ajang pembinaan daerah berikut klub-klub yang ada di daerah masing-masing untuk menjadi matang. Pembinaan alami yang terbentuk sendiri semenjak zaman penjajahan yang terbukti membawa nama Indonesia berkibar menjadi Macan Asia. Sistim perserikatan yang seperti ini akan menghilang ketika tim-tim perserikatan dituntut untuk menjadi tim profesional. Ciri khas tim perserikatan pada masa sekarang mulai luntur dimana tim-tim lebih mengutamakan menggunakan pemain dari daerah lain maupun pemain asing. Perserikatan sebagai akar pembinaan sepakbola Indonesia dipaksa menjadi klub otonom sendiri yang berbadan hukum dan lepas dari dana APBD. Hal ini sangat bertolak belakang dengan jatidiri perserikatan itu sendiri sebagai ibu dari pembinaan potensi daerah yang selama ini terjadi.

Spoiler for logo liga Indonesia 1994:


            Galatama juga merupakan kompetisi yang memiliki ciri khasnya sendiri. Galatama menurut para ahli persepak bolaan nasional sering dijuluki sebagai Universitas Sepakbola Indonesia dimana setiap pemainnya di didik menjadi pemain profesional yang baik. Kualitas tim galatama terbukti pada gelaran Liga Champions Asia dimana tim perwakilan dari Indonesia, Kramayudha Tiga Berlian berhasil menjadi kampiun gelaran tersebut. Sedangkan tim Pelita Jaya, Pupuk Kaltim, Semen Padang mampu melaju sampai empat besar liga Champions Asia. Pembinaan yang baik serta mengedepankan aspek profesionalitas menjadi ciri utama galatama yang sulit ditemukan dalam pembinaan liga saat ini. Galatama sebagai pohon sepakbola Indonesia juga tak kunjung menjadi profesional sempurna dikarenakan regulasi PSSI berikut penegakannya yang sangat abu abu.


Spoiler for KECEWA:


            Momentum penggabungan kedua liga tersebut dianggap merupakan blunder terbesar pengelolaan sepak bola. Melalui penggabungan tersebut menghilangkan sama sekali keunikan kedua liga tersebut dan tidak mungkin lagi kembali. Penggabungan ini menghancurkan siklus pembinaan yang ada di Perserikatan dan menghancurkan tingkat profesionalitas yang pernah ada di galatama. Wujud hancurnya kedua liga tersebut tercermin di dalam Liga Indonesia. Dalam liga Indonesia tak pernah menemukan formula pembinaan yang sebagus perserikatan dan pengelolaan profesionalitas klub sebaik galatama. penggabungan hanya menurunkan standar tinggi yang telah dibuat oleh dua kompetisi tersebut. Penggabungan tersebut masih dianggap sebagai blunder tervesar sepak bola Indonesia yang menjadikan prestasi indonesia tidak kemana-mana, terjadi stagnasi dalam prestasi Indonesia yang tercermin di dalam prestasi Timnas indonesia di kancah Internasional.
-JAS MERAH-




SUMBER:
SUMBER 1
SUMBER 2
SUMBER 2
Diubah oleh gurusejarah 22-10-2019 07:49
delia.adel
si.matamalaikat
comrade.frias
comrade.frias dan 9 lainnya memberi reputasi
10
8.8K
69
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
icon
6.5KThread10.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.