bucinersbbb
TS
bucinersbbb
Love, Life, Lost
Bisakah kau bertahan setelah kehilangan?










Quote:






Prolog





Gemercik hujan enggan berhenti membasahi bumi. Semburat jingga yang biasa nampak di ufuk barat pun, tertutup awan pekat.

Tubuh kekarku, merasa kalah dengan dinginnya hujan. Hanya selimut yang mampu menghangatkan, bukan dia atau pun cinta.

Dia? Ah! Kenapa bayangannya selalu muncul ketika aku mengingat hal yang kata orang indah.

Tak ada yang lebih kubenci dari manusia, terutama pada setiap interaksi yang dipenuhi kepura-puraan. Cinta ... aku muak, sebab dia tak sedikit pun memberi bahagia!





💖






Aku percaya bahwa setiap jiwa memiliki peran, aku terhadap hidupnya, dia terhadap hidupku. Tak ada yang diciptakan sia-sia, termasuk perasaan ini. Sebuah ketulusan murni untuk kamu, pilihan hati.


Batu sekalipun, akhirnya kikis juga jika terus-menerus terkena tetesan air, 'kan? Aku belum gagal. Hanya belum cukup maksimal berjuang!


Cinta itu akan selalu ada. Aku ikhlas meski tak terbalas. Bukankah cinta hadir tanpa paksaan? Tak selamanya yang ada di hati harus juga ada di sisi. Kadang, ia hanya sebagai teman kesepian.


Rasa nyaman itu hadir tatkala aku sering bersamamu. Semakin sering kita bersama dalam suatu kegiatan, semakin kuat perasaan itu hadir dalam angan. Ya, aku mencintai kakakku sendiri. Bagiku, ia adalah lelaki pertama yang membuatku merasa dicintai.


Kau boleh saja berpaling dariku. Akan kupastikan kamu menyesal tidak pernah memilih aku.


Cinta? Aku sibuk bernafas ketimbang sibuk memikirkan apa itu cinta dan segala tetek bengeknya yang unfaedah!


Dengan cinta, akan kami persembahkan segala perasaan di dalamnya. Selamat membaca dan semoga bahagia.






emoticon-Kissemoticon-Kissemoticon-Kissemoticon-Kiss






Salam hormat buciners







Semoga berkenan di hati

❣️❣️❣️❣️







Chapter 1





POV Guma



***





Lagi, aku terdampar di sini, untuk menepi dari hiruk pikuk kehidupan. Tempat paling sakral yang dapat memberi ruang untuk bernapas. Aku benci hubungan antara manusia, apa mereka tidak lelah berpura-pura? Cinta? Omong kosong!


Shiiitt! Kenapa waktu cepat sekali berlalu ketika aku sedang menikmatinya?


Dosen sialan! Demi jadwalnya, waktu luangku jadi terganggu.
Kupacu si Merah--Ninja kesayangan--dengan kecepatan penuh menuju kampus.


Hiruk pikuk kampus begitu menyebalkan. Obrolan random mahasiswi yang berusaha melakukan pendekatan. Selalu saja begitu, membosankan. Tak ada yang menarik di kampus ini. Sekali saja kurespon, mereka akan gila. Sebab, terlalu mudah membuat mereka terpesona dengan ketampananku.



Aku beranjak menuju kelas. Ransel hitam yang selalu setia menemani, telah menempel di punggung. Seperti dugaanku, tak terhitung berapa pasang mata yang menatap, menyiratkan rasa ingin tahu.



Mataku terpaku pada sosok yang duduk di sudut ruang kelas. Well, dari sekian banyak mahasiswi, hanya dia yang belum pernah menyapaku.




"Gue duduk sini, ya?" tanyaku, lalu mengempaskan pinggul di kursi sebelahnya tanpa menunggu dia menjawab.


Seorang cewek berambut lurus sebahu. Berpakaian sederhana. Membuatku sedikit penasaran.



"Sorry, gue lupa. Nama lo siapa?" tanyaku mencermati. Wajahnya lumayan sering terlihat, tapi sungguh, aku tak tahu namanya.


"Zhe!" jawabnya ketus.


"Zhe ... nama yang cantik, secantik orangnya." Kutatap lekat gadis di hadapan yang pipinya mulai bersemu merah.


"Malem ini, ada birthday party di rumah gue. Lo dateng, ya?"


"Ga janji. Lagian, mana gue tahu rumah lo?"


"Gak perlu khawatir soal itu, deh. Kalo lo mau, langsung datang ajah! Ini alamatnya. Gue tunggu kedatangan lo." Kuserahkan secarik kertas yang telah kububuhi alamat pada lembar polosnya.


"Entar gue pikirin dulu deh," jawab Zhe sekenanya.




Tak lama berselang, Liona--kekasihku-- muncul bersama Andien, sahabatnya. Lalu mereka langsung menempatkan diri di deretan kursi paling depan yang masih tersisa. Aku berdiri dan beranjak menghampiri kedua gadis cantik tersebut.


"Hey, Baby! Nanti malam gue jemput, ya," ucapku sambil menyisipkan rambut ke balik telinganya.


"Andien diundang juga, kan?" tanyanya lalu melirik ke arah Andien.



Sontak aku mengerling pada gadis yang duduk di sebelah kiri Liona. Manik hitam kami sempat bertemu beberapa detik sampai Liona kembali memandangku untuk meminta jawaban atas pertanyaannya. Kutekuk lutut untuk menyamai posisi duduk Liona.



"Tentu!" Senyum Liona merekah di bibir tipisnya.


"Babe, ga ada hadiah buat gue gitu? Birthday kiss, maybe," tanyaku yang langsung memajukan wajah ke arahnya.



Liona terlihat sedikit panik mendapat serangan tiba-tiba dariku. Lalu meraih binder yang tergeletak di atas meja dan menyisipkannya di antara wajah kami.



"Yah, zonk!" ucapku kecewa, sementara Liona terkekeh pelan.







***
Diubah oleh bucinersbbb 09-11-2019 07:11
tata604someshitnessJabLai cOY
JabLai cOY dan 54 lainnya memberi reputasi
55
14.6K
329
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.