Opini Tentang Pulau Komodo





Pulau Komodomenjadi bagian dari tujuh keajaiban dunia yang diterbitkan UNESCO pada tahun 2011. Wow, Indonesia diakui dunia karena keberadaan hewan yang mirip kadal raksasa itu. Bahkan populasinya dibilang langka karena hanya ada di beberapa negara seperti Indonesia dan Australia.

Komodo menjadi hewan purba kala karena sudah ada sejak jutaan tahun yang lalu. Semakin lama, populasi komodo pun semakin punah. Maka tak heran, hewan satu ini sangat dilindungi kelestariannya. Di Indonesia, tepatnya di pulau Nusa Tenggara Timur, dijadikan Taman Nasional Komodo. Yang diantaranya Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Gili Motang menjadi tempat habitat asli hewan komodo.



Karena keunikannya itu, pulau komodo menjadi salah satu tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara. Terutama bagi mereka para ilmuwan yang ingin mempelajari evolusi hewan komodo. Selain untuk bertatap muka langsung dengan komodo, di pulau komodo kita juga bisa diving, snorkeling dan trekking. Sungguh, pasti akan sangat menyenangkan jika bisa berkunjung ke salah satu warisan terbaik dunia yang dicatat oleh UNESCO itu.

Namun, baru-baru ini menurut sumber, Pak Menteri Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan tarif eksklusif sebesar $ 1.000 atau 14 juta rupiah untuk tarif masuk pulau komodo. Wow, bukan uang yang sedikit menurut TS. Itu pun hanya untuk 50 ribu tiket membership premium. Dengan kata lain, hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk dan melihat secara langsung hewan langka di dunia itu.



Kebijakan ini diambil sebagai solusi dari permasalahan sebelumnya yaitu adanya rencana penutupan akses wisata ke pulau komodo demi melindungi populasi komodo yang kian punah. Ya, pada kasus sebelumnya ada sekitar 40 ekor komodo yang diselundupkan oleh para oknum tak bertanggung jawab. Kelakuan itu jelas sangat mengancam populasi hewan kadal raksasa ini. Hingga akhirnya pemerintah setempat memutuskan untuk menutup sementara wisata ke pulau komodo pada awal tahun depan.

Adanya kebijakan baru yang diambil, tentu selalu ada sisi baik buruknya. Di satu sisi, kenaikan tarif yang eksklusif itu untuk membatasi dan mengawasi para pengunjung yang masuk pulau komodo. Tak lain dan tak bukan hanya untuk menjaga kelestarian komodo agar tak terjadi hal yang tak diinginkan. Serta untuk meningkatkan pengelolaan, sehingga pulau komodo tetap menjadi situs warisan dunia.



Di lain sisi, dengan kenaikan tarif yang cukup amazing itu berarti sangat kecil kemungkinan warga lokal yang berekonomi pas-pasan untuk bisa melihat komodo secara langsung. Tapi jangan sedih, bagi Agan-sista yang ingin sekali melihat hewan langka ini bisa berkunjung ke beberapa pulau di sekitar taman nasional komodo. Di situ kita bisa menjumpai komodo, walau pun komodonya nggak sebesar dan se-amazing yang ada di pulau komodo itu.

Harapan TS, semoga dengan diberlakukan tiket masuk secara eksklusif bisa benar-benar untuk meningkatkan pengelolaan taman nasional warisan dunia itu. Yang terpenting, tujuan utama demi menjaga kelestarian populasi komodo semoga tercapai. Bukan malah hanya menguntungkan sebagian pihak saja.

Nah, jika Gansist punya uang 14 juta mau dipakai untuk nonton komodo atau yang lain? Kalau kalian tanya ke TS sih, mending sabar ditambahin dikit buat melihat baitullah yang jelas-jelas jadi tabungan di alam keabadian nanti. Hihii ... Gansist setuju nggak nih sama TS?

Jika kita diberi pilihan untuk memilih antara sesuatu hal yang lebih banyak manfaatnya atau mudharatnya? Tentu, sebisa mungkin kita memilih sesuatu yang lebih kecil mudharatnya. Karena hidup kita terlalu berharga, jika untuk dihabiskan untuk hal-hal yang unfaedah.

IAf, 21 Oktober 2019

Sumber: Referensi, pict

GIF