Suasana kota ini setelah hujan masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya
Jauh sebelum kau kutemukan; jauh sebelum aku tahu kau mencintai tempat ini lebih dari apapun.

Setelah lama tidak disini, akhirnya aku kembali
tapi kau tidak ku temui, kau dimana?
Lama sekali sehabis pertemuan terakhir itu, tak ada kujumpa kau, bahkan bayangmu.

Berlebihan memang, aku berlebihan. Namun sejak kapan segala urusan tentang kau tak pernah aku bereaksi berlebihan? sepertinya selalu. Selalu berlebihan dan kau tak pernah suka.

Tetapi aku suka, mengetahui kau tidak suka.
Mimik wajahmu, dahimu yang tiba-tiba mengkerut, senyummu yang tiba-tiba berubah jadi cemberut, kau menggemaskan.

Sudah cukup bicaranya tentang kau. sekarang giliranku. Masih ingatkah kau betapa muaknya aku pada semua tulisan tentang kota dan hujan? orang-orang seperti kehabisan ide saja.

Saat ini aku sedang muak dengan diriku sendiri, membenci aku yang menulis seperti ini sambil meratapi kehilanganmu pula dengan suasana seperti sekarang; sendu, hujan, ah tai kucing.

Seumur hidupku rasanya banyak sekali waktu yang aku gunakan untuk membenci diriku, namun tak pernah cukup. semakin tak cukup ketika aku kembali ke kota ini, menulis hal yang ku benci, tanpa ada kau yang seharusnya di depanku sambil membenciku.


Salatiga, waktu setempat.