ooolalaAvatar border
TS
ooolala
Seoarang janda diboikot warga sekampung
Hajatan di Sragen Diboikot karena Beda Pilihan Pilkades, Warga Sudah Dandan Rapi Dihalangi Datang



TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Gara-gara beda pilihan kepala desa, janda asal Jetak, RT 13 Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen Jawa Tengah, Suhartini harus menerima kenyataan pahit.

Hajatan pernikahan anaknya yang digelar Rabu (16/10/2019) kemarin diboikot warga.

Sebagian besar warga tidak menghadiri resepsi pernikahan anaknya, Dwi Sri Suwarni dengan Eko Jatmiko ataupun hanya sekadar rewang atau membantu.

Keduanya merupakan warga Desa Jatiluwih.


Ditemui tribunjateng.com (Grup Tribunnews.com), Kamis (17/10/2019), Suhartini mengatakan, mereka yang datang ke hajatan hanya kerabat.

Sebelumnya, ucap dia, Suhartini sudah minta tolong pada Pak RT agar mengerahkan warga untuk rewang (membantu proses hajatan).


Hajatan di Sragen Diboikot karena Beda Pilihan Pilkades

Namun, Tini, sapaan Suhartini diarahkan ke karang taruna.

"Dari karang taruna saya dilempar lagi ke RT."

"Ya sudah saya pulang," ujar dia.

Aksi boikot itu sebenarnya sudah tercium beberapa hari jelang penyelenggaran acara.


Seminggu sebelum acara, sebagaimana orang mau menggelar hajatan di Sragen, ia membagikan 600 bungkus makanan.

Namun makanan yang dibagikan terkait pernikahan itu tidak semuanya diterima warga di lingkungan tempat tinggalnya.

"Ada yang tidak mau menemerima atau bahkan diterima lalu dibuang," lanjutnya.

Kejadian tak mengenakkan terjadi saat hari pelaksanaan acara.


Warga Sudah Dandan Rapi Siap Hajatan Dihalangi Datang

Dari kabar yang didedengarnya, ada oknum calon kepala desa gagal yang menghalang-halangi warga yang hendak datang ke hajatannya.

Padahal, warga tersebut sudah berdandan rapi.


Ada juga warga yang dalam perjalanan ke rumahnya diteriaki agar tidak datang ke hajat.

Oknum tersebut, lanjutnya, merupakan pendukung calon Kepala Desa Hadiluwih yang kebetulan satu RT dengan Tini.

Di Hadiluwih, ada lima calon kepala desa yang berkompetisi pada 26 September lalu.


Tini mengatakan, empat calon kepala desa yang berlaga di pilkades lalu hadir di hajatannya.

Hanya satu yang tidak hadir, yakni calon kepala desa yang tinggal satu RT dengannya.

Namun demikian, Tini mengatakan jika acara pernikahan anaknya tidak mengalami kendala berarti.

Untuk menyiapkan acara, Tini dibantu kerabat dan pemuda warga . (Mahfira Putri Maulani)


fix,kampung cebong nih..
Calonnye kalah langsung auto ngaku paling pancasila.
Saya pancasila,saya nkri,polisi and tentara aje tunduk ame tuan cebong don kowi,gubernur jateng juge pengabdi don kowi...
Jadi yang kagak sealiran dengan geng cebong ialah musuh bersama.
Fix,itu kampung udeh kena doktrin geng cebong.
Mirip komunis dulu,kagak mau dukung komunis dikucilkan dikampung and diusir dari kampung..
Ketika geng cebong berkumpul ye kaya gini,yang bukan penganut cebongers mania ala pki harus dimusuhi..
Sesat bener ente bong
Alexis.Rhodes
ejawahyuni90
abi.molay
abi.molay dan 7 lainnya memberi reputasi
-4
3K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.