Rapunzel.iciousAvatar border
TS
Rapunzel.icious
Ternyata Ada Loh yang Melarang Perayaan Halloween, eh Kenapa Ya?


Happy Halloween, Agan Sista. Eh, gimana? Nggak merayakan? Sama dong kita. Mari kita toast.
emoticon-Toast

Sebenarnya, apabila merayakan suatu moment tanpa melihat esensinya dan hanya sekadar seru-seruan saja, it's gonna be fun loh. Contohnya Halloween. Hal-hal yang gue tahu soal malam di tiap tanggal 30 Oktober ini adalah pesta kostum, bertamunya anak-anak untuk meminta permen, dan menikmati sajian film-film horror di bioskop maupun di misbar (buseeet dah, old-school banget ya istilah misbar). Selebihkan, gue nggak begitu mengorek-ngorek perihal apa sih yang melatarbelakangi perayaan tersebut.

Hanya saja, gue meyakini suatu kalimat yang intinya adalah apabila kita mengikuti apa yang dilakukan oleh suatu kaum atau golongan, even we never know 'bout a purpose, maka kita akan termasuk ke dalam golongan tersebut. Jadi, gue tidak merayakan. Meskipun alasan lain tidak merayakan karena tetangga di kampung nggak ada yang ngerayain. Lha aku kudu piye?

Spoiler for labu:


Ternyata nih, ada loh beberapa negara yang melarang warganya untuk merayakan Halloween. Negara mana saja sih, Cel?

1. Malaysia

Sebuah fatwa dikeluarkan oleh Dewan Tertinggi Islam Malaysia pada tahun 2014 mengenai larangan merayakan Halloween karena bertentangan dengan hukum islam. Umat islam tidak bisa merayakan Halloween karena itu tidak sesuai dengan syariat islam. Perayaan Halloween yang ditujukan untuk mengenang orang-orang yang sudah meninggal dunia, tentu sangat berbeda dengan umat muslim. Menurut ajaran islam, mengenang orang yang meninggal, bukan dengan cara pesta kostum dan kegiatan khas Halloween lainnya, tetapi dengan mendoakan dan membaca alquran.

Tenang saja, fatwa ini hanya berlaku untuk umat muslim di Malaysia. Adanya multi etnik di negara jiran tersebut membuat toleransi antar umat beragama sangat lah baik. Haram untuk umat muslim, tetapi tidak untuk umat lain yang merayakannya.

Spoiler for o lantern :


2. Yordania

Dilatarbelakangi oleh kerusuhan yang sempat terjadi, Kementerian Dalam Negeri Yordania melarang perayaan Halloween. Alasan lain, negara yang mayoritas umat muslim ini jelas tidak sepaham dengan perayaan tersebut. Sama seperti Malaysia, tidak ada perayaan Halloween dalam syariat islam. Bagi mereka, Halloween hanya untuk umat kristiani.

Hal yang lebih ekstrim dari larangan perayaan adalah, tidak boleh ada toko yang menjual pernak pernik Halloween. Hal tersebut dikarenakan apabila sedikit saja mengikuti perayaan Halloween, maka akan dianggap sebagai penganut paham satanisme.

Spoiler for Halloween decorations:


3. China

Pada tahun 2014 yaitu menjelang digelarnya Asia Pacific Economic Co-operation di kota Beijing, penggunaan kostum untuk merayakan Halloween dilarang oleh pemerintah. Polisi akan menangkap orang-orang yang mengenakan kostum di stasiun kereta dan atau di dalam kereta. Mereka tidak ingin adanya orang yang mengenakan kostum menjadikan pusat perhatian citizens dan menimbulkan masalah.

Gue masih bingung sih masalah apa yang akan ditimbulkan oleh orang berkostum. Namun, setelah dipikir-pikir mungkin bisa saja dengan kostum tersebut, akan menghalangi orang lain yang lewat. Semisal ada yang memakai kostum nenek sihir plus sapu terbangnya, bisa saja sapu tersebut mengganggu atau terselip di pintu otomatis MRT.

Ternyata larangan tersebut bukan kali pertama diberlakukan oleh pemerintah China. Di tahun 2008 ketika akan diadakan Olimpiade Beijing, larangan tersebut santer terdengar. Alasan lain adalah karena pemerintah melarang warga China melakukan perayaan yang tidak sesuai dengan adat mereka. Bagi mereka, Halloween adalah perayaan milik negara barat.

Meski demikian, larangan itu tidak terlalu kentara. Masyarakat banyak yang meramaikan perayaan Halloween. Rata-rata, golongan yang merayakan Halloween berasal dari kalangan menengah ke atas.

Spoiler for Happy Halloween :


Apakah Indonesia melarang perayaan Halloween? Sejauh ini tidak. Selain karena tidak terlalu banyak yang tertarik, mungkin karena tidak banyak rumah yang menyediakan permen untuk dibagikan di malam hari kepada anak kecil yang berteriak trick or treat. Selain itu, nampaknya anak-anak kecil lebih memilih memainkan gadgetnya di malam hari ketimbang mengetuk pintu tetangganya. Dan orang-orang dewasa, lebih memilih pdkt sama gebetan lewat sosial media ketimbang harus mengenakan kostum horor. Lagipula, menurut gue kostum horor Indonesia terlihat kurang cuteuntuk perayaan Halloween. Apalagi kalau memilih kostum pocong. Agak ribet bila harus loncat-loncat. Ya nggak sih?

šŸ‘»šŸ‘»šŸ‘»


data source
pict source
Diubah oleh Rapunzel.icious 17-10-2019 03:45
ceuhetty
sebelahblog
zafinsyurga
zafinsyurga dan 12 lainnya memberi reputasi
13
3.6K
118
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThreadā€¢81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.