Sah! Ibu Kota Negara pindah ke Kalimantan.





Pantas saja belakangan ini postingan beberapa teman facebookers yang tampil di timeline ane tentang berbagai pict bentuk kepindahan. Awalnya ane tidak begitu mempedulikan hal tersebut. Namun, beberapa hari berikutnya ane tergelitik atas postingan seseakun tentang monas terbang melayang yang di angkut menggunakan helikopter. Berikut dengan berbagai bentuk tanggapan pengomentar.

"Kagak usah diangkut pakai heli, Bang. 'Kan ada jalan tol," komentar salah seseorang.

"Jangan! Itu ikon kotaku yang sangat berharga," sambung yang satunya lagi.

"Dan itu tadi anak PAUD bilang, 'waktu disuruh nempelin monas di dinding, monasnya miring,' ternyata monasnya mau dipindahin." Yang lain ikut berkomentar.

"Sebagai masyarakat yang baik kita harus menghargai pemerintah. Apapun keputusannya, mudah-mudahan hal demikian baik buat kita semua." Ane pun mengemukakan pemikiran. Kemudian yang lainnya juga menanggapi dengan serius. Menyuarakan penolakan, persetujuan, pun mengumpat sesuka hati.








Setelah diraba, diterawang, dan diselidiki ala lembaran seratus ribuan rupiah, ternyata berita kepindahan Ibu Kota Negara Indonesia sudah marak diperbincangkan. Baik di media masa, sosial, pun kalangan masyarakat khususnya di tempal tinggal ane. Keesokan hari, ane menyuarakan tanya pada salah seorang tetangga yang sedang asyik membicarakan kepindahan ibu kota dengan tetangga lainnya.


"Apa pendapat Bapak tentang putusan pemerintah tentang kepindahan ibu kota ke Kalimantan?"

"Sebenarnya itu ide bagus, tapi kenapa baru sekarang presiden kita punya rencana demikian?" sesalnya. "jikalau sedari dulu, pasti Jakarta tidak sepadat sekarang."

"Sebenarnya Bapak setuju atau tidak?" todongku cepat.

"Setuju tidak setuju, sih. Sangat disayangkan membangun ibu kota baru dan itu butuh biaya tidak sedikit. Dana darimana coba? Ngutang? Hutang negara saja sudah segunung. Jikalau berhutang lagi yang ada kita rakyat kecil terkena imbasnya. Harga bahan pokok semakin mahal sedangkan harga hasil tani kita semakin menurun drastis. Sama saja mereka membunuh kita secara perlahan-lahan. Itu pendapat orang awam seperti saya," ungkapnya sedih. "Sebenarnya siapa sih yang punya ide demikian?"

"Wah, ane juga penasaran, Pak." Ane kaget. Tidak menyangka akan mendengar penuturannya akan demikian.


Menurut kabar berita yang ane saksikan di televisi beberapa hari lalu, ibu kota dipindahkan ke Kalimantan supaya keseimbangan menyeluruh ke seluruh bagian wilayah Indonesia. Namun, hal ini dampaknya sangat signifikan baik bagi Jakarta maupun Kalimantan khususnya bagian timur. Sebab, akan ada penebangan hutan besar-besaran demi ibu kota baru. Padahal pulau ini adalah salah satu paru-paru Indonesia. Namun, tidak ada tempat yang lebih layak, sebab sarana prasarana infrastruktur yang dibutuhkan ada di sana. Selain lahannya luas juga relatif aman bencana.

Apa pendapat ane tentang hal ini?


Sebenarnya ane kurang setuju tentang kepindahan ini. Sebab selain membutuhkan dana luar biasa banyak juga dapat menurunkan daya tarik Jakarta. Mau dikemanain bangunan atau gedung-gedung pencakar langit yang sudah ada? Menurut sebagian orang memang bagus, sih. Bisa mengurangi kemacetan, kepadatan penduduk, polusi udara, dan lain sebagainya. Namun, apapun keputusan pemerintah atas Ibu Kota Negara Indonesia, mudah-mudahan itu yang terbaik buat rakyaknya.

Bagaimana menurut sobat kaskuser?


Sumber referensi: Ane sendiri

Padang, 5 September 2019