mbak.far
TS
mbak.far
7 Dampak Buruk Membentak Anak. Ketahui Sebelum Telat dan Cari Tahu Solusinya di Sini!

Jangan Bentak Aku!


Saat seorang anak bandel, tindakan apa yang diambil orangtuanya? Saat seorang anak melawan, nakal, susah dibilang, enggak nurut, dan lainlain, sikap apa yang ditunjukkan orangtuanya?


"Hey, kamu berani melawan Mama, ya?"

"Dasar nakal. Gak bisa dibilangin. Emang kamu tinggal di rumah siapa? Di rumah Mama, kan?"

"Awas kamu, ya!"



Marah, membentak, berkata kasar, atau bahkan kotor. Apalagi saat orangtua (ayah atau ibu) merasa penat, lelah usai kerja, stres dengan pekerjaan, atau masalah internal lain, tanpa disadari rumah menjadi tempat pelampiasan, anak-anak diikutsertakan sebagai korban.


Meski tidak dicubit atau dipukul, bentakan dan makian kotor cukup meninggalkan luka batin mendalam bagi anak, yang bisa jadi butuh waktu tidak sebentar untuk menyembuhkannya.


Meski dianggap hanya kata-kata, ucapan kasar dan kotor yang keluar dari mulut orangtua tetap dicatat sebagai doa serta afirmasi yang melekat di alam bawah sadar sang anak.


Quote:



Padahal, sesungguhnya tidak ada anak nakal atau bandel. Terkadang, tanpa sadar orangtua serta lingkungan sendiri-lah yang membentuknya.


Quote:



Baik, mari kita lanjutkan pembahasan!


Saya tidak memiliki teori ilmiah yang cukup. Saya juga baru berada di fase sebagai anak. Hanya saja berdasarkan pengamatan lapangan yang cukup lama, inilah di antara teori empirik beberapa dampak psikis yang terjadi pada anak yang kerap mendapat bentakan orangtuanya;



1. Minder dan tidak percaya diri




Anak yang kerap mendapat ucapan buruk dari orangtuanya, merasa seolah-olah semua yang dilakukan adalah tidak baik. Sehingga, ia jadi gampang minder dan tidak percaya diri terhadap karya atau hasil tangan sendiri.

Kira-kira seperti ini alam bawah sadarnya berucap ...

"Mama aja bilang kalau tulisanku jelek, kok."

"Kata Papa aku tidak bisa jadi pembicara di atas panggung. Aku tidak pantas."

Blablabla


Benaknya mengklaim, "orangtuaku aja bilang jelek, apalagi orang lain."


Ini tentu saja menghambat prestasi, kemampuan, bahkan bakat terpendam sang anak.



2. Menyalahkan diri sendiri secara berlebihan




Merasa bersalah adalah baik, artinya seorang anak peka dan mau berintrospeksi diri. Namun, jika ia secara berlebihan menyalahkan diri sendiri, bahkan ketika suatu kerancuan terjadi bukan karena kesalahannya tetapi ia tetap saja menyalahkan diri sendiri, itu sama saja merendahkan harkat dan martabatnya sendiri. Atau istilah lainnya, merendahkan diri.


Namun ada, beberapa orang yang bersikap berlebihan demikian. Tidak lain salah satu penyebabnya adalah dorongan luka psikis akibat orangtua yang gemar menyalahkan.


Sedikit-sedikit disalahkan. Kadang cara yang salah dalam menyalahkan adalah tanpa mau tahu motif di baliknya.



3. Dosis berlebih




Seperti jika kita sudah biasa minum jamu, maka mungkin rasa pahitnya tidak terlalu berlebihan, begitu juga jika anak kerap dibentak, bisa jadi sudah tidak mempan saat orang lain memberitahu dengan cara halus dan baik-baik.


Kalau sudah tidak mempan (sudah biasa dibentak), apa-apa yang didengar dari orangtua oleh telinga kanan sang anak, akan keluar kala itu juga melalui telinga kirinya.



4. Melampiaskan kepada yang lain




Gan-Sis sudah menonton Film Joker? (Saya, sih, belum. Hehe)

Hanya saja banyak quotedari film ini berseliweran di media sosial. Ada satu yang cukup populer, bunyinya kira-kira seperti ini; "Orang jahat adalah orang baik yang tersakiti."


Dalam agama manapun, saat kita disakiti (hatinya), maka kita diajarkan untuk tidak membalas, dan lebih baik sabar serta mengikhlaskannya. Dengan pahala besar sebagai ganjaran.


Quote Joker mungkin dijadikan beberapa orang sebagai alasan pembenaran atau pembelaan. Meski itu tidak baik, tetapi nyatanya memang banyak penjahat lahir dari batin seseorang yang terus menerus disakiti.


Bagaimana menurut Gan-Sis sendiri?


Ada orang pendiam yang tiba-tiba menjadi pembunuh. Bisa saja karena seluruh rasa sakit yang terpendam direalisasikan dengan cara yang tidak siapapun sangka sebelumnya. Ini semacam bom waktu yang setiap saat bisa meledak.


Bisa jadi, anak durhaka lahir dari orangtua yang terus menerus menyakiti.


Tidak bisa orangtua berlindung di balik mulianya gelar ayah dan gelar ibu, demi melampiaskan egoisme dan amarah. Sebab ini bisa fatal akibatnya.



5. Membenci orangtua



Beberapa kali saya sempat diskusi ringan dengan orang-orang yang pernah menemukan, ada orangtua yang dilentarkan oleh anak-anaknya sendiri saat sudah tidak lagi berdaya.

Motifnya rata-rata sama, yakni dendam dan sakit hati, sehingga timbul kebencian yang terlanjur bersemayam di hati.


Saya tidak membenarkan tindakan demikian. Sama sekali tidak. Sebab walau bagaimanapun, keridhoan Tuhan ada pada ridho orangtua. Murka Tuhan ada pada murka orangtua.


Kunci bahagia dunia-akhirat ada pada ridho orangtua terhadap anak-anaknya. Karena itu anak wajib memaafkan segala kekeliruan orangtua dalam pengasuhan. Anak wajib membahagiakan dan mendoakan orangtua.


Hanya saja, sekali lagi, tidak semua anak memiliki hati yang lapang, memaafkan bentuk rasa sakit yang kadung ditanam oleh orangtuanya sendiri. Sudah banyak sekali kasus semacam itu terjadi, anak tidak sudi kepada orangtua sendiri, dengan motif dendam dan sakit hati.


Sebagai orangtua, atau calon orangtua, tentu kita tidak ingin hal seperti itu terjadi kepada diri kita, bukan?


Oleh sebab itu, perlu bagi kita untuk berhati-hati dalam pengasuhan. Memahami psikologi anak, menyayangi mereka sepenuh hati, mencari cara lain yang lebih adem dalam memberitahu saat anak-anak melakukan kesalahan.


Bukan membentak, menyalahkan tanpa mencari tahu penyebab, menghardik, berkata kasar dan buruk, apalagi main tangan. Itu semua adalah pendiskriminasian dan pem-bullyan yang jarang disadari.


Sebab apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai.



6. Anthropophobia



Anthropophoia, silakan cari tahu definisi lengkapnya di google.

Hemat saya, anthropophobia adalah phobia terhadap manusia. Takut kepada manusia.


Hah, kok, bisa?


Ada beberapa orang tanpa disadari mengalami kelainan psikis seperti ini. Ia takut bertemu orang. Tidak pandai bersosialisasi, lebih asyik di kamar daripada keluar berbincang dengan tetangga atau tamu yang berkunjung, apalagi mengikuti perkumpulan serta bertemu banyak orang.

Rasa takut itu menyerang secara berlebihan. Kehidupan sosialnya menjadi cacat.


Beberapa kasus anthropophobia disebabkan oleh rasa trauma. Trauma yang bisa diciptakan oleh orangtua kepada anaknya sendiri.

Sering dibentak atau sering melihat secara langsung pertengkaran antara ayah dengan ibu, dan lain-lain. Rasa trauma bisa datang dari hal-hal seperti itu.



6. Masa depan jadi taruhan



Anak-anak seperti tanah liat. Mereka bisa menjadi apa saja sebagaimana lingkungan membentuk, terutama ayah, dan lebih khusus, ibu.


Orangtua yang keras dan pemarah, sangat memungkinkan membentuk watak keras pada sang anak. Orangtua suka melembekkan semangat dengan ucapan-ucapan tidak baik, anak bisa menjadi pribadi yang pesimistis.


Kesuksesan atau kegagalan di masa depan sang anak, bisa sangat dipengaruhi oleh pola pengasuhan sejak dini di rumah.


Sebab pendidikan sejati bagi anak bukan teori-teori di sekolah, melainkan apa yang ada di rumah, sikap dan tindak tanduk bunda dan ayah.


Bunda dan ayah, dua cermin abadi bagi sang buah hati, maka mari menjadi cermin yang indah, agar tumbuh anak-anak yang baik dan saleh.


Itulah 7 dampak buruk bagi anak yang sering dibentak orangtua.


Solusinya?


1. Saat kita marah, hindari mengeluarkan kata-kata kotor, makian. Dan jangan pernah membentak

Akan lebih baik jika Gan-Sis mengutarakan langsung dengan bahasa yang santun, misalnya;

"Nak ... Mama enggak suka, ya, kamu bangun kesiangan."

"Nak ... Mama marah, nih. Letakkan baju di gantungan supaya rapi."


Dan lain-lain.


Tanpa membentak, itu terdengar lebih friendly. Lebih baik mengatakan dengan santun jika marah, daripada tidak mengatakan dengan santun jika sedang marah, tetapi justru mengutarakan amarah dengan bentakan, bicara ngegas dan meluap-luap.


Di sinilah perbedaan antara keras dan tegas.


2. Minta maaf

Tidak perlu malu meminta maaf kepada anak. Secara tidak langsung, ini adalah cara membentuk mental anak yang pemberani. Berani mengakui kesalahan dan meminta maaf.


3. Kelola emosi

Ya, marah itu manusiawi. Akan tetapi, sebisa mungkin kelola emosi saat hendak marah di hadapan sang anak. Tahan semampu mungkin. Jika misalnya tidak tahan, menyingkir sejenak dari keberadaan sang anak.


Apalagi jika sedang ada perdebatan antara ayah dengan ibu, maka tidak baik itu dilampiaskan di hadapan sang anak.



4. Doa

Doa orangtua untuk anak-anaknya adalah doa yang paling didengar Tuhan.

Doa orangtua adalah senjata pamungkas bagi kebaikan dan keselamatan anak.

Jika anak-anak belum mempan dengan perintah tegas orangtua, maka orangtua bisa mendoakan mereka. Hati mereka ada dalam genggam Tuhan. Ubah dengan memintanya kepada Tuhan.


Itulah dampak anak yang sering dibentak dan solusi bagi orangtua yang terlanjur (pernah) membentak.

Mari kita putus mata rantai amoralitas yang mengganggu hubungan harmonis antara orangtua dan anak. Jangan sampai anak-anak kita kelak bertindak tidak indah kepada kita, atau kepada anak-anak mereka kelak.


Mari kita putus mata rantai amoralitas ini!


Peluk anak Gan-Sis, dan katakan, Gan-Sis sangat bangga serta menyayangi mereka.





Ibu


Sementara sebagai anak, kita wajib menghormati, menyayangi, membahagiakan, mendoakan, bahkan memaafkan kesalahan orangtua yang telah melahirkan serta membesarkan dengan penuh perjuangan. Sebab, tidak ada orangtua yang sempurna. Mereka adalah juga manusia.


Dan saya yakin, sesungguhnya tidak ada orangtua manapun yang tega dan sengaja berbuat buruk kepada anak-anaknya.

___o0o___



Thread ini, 100% opini pribadi, lahir berkat keprihatinan terhadap yang kerap terjadi di lingkungan sekitar. Jika ada pembahasan yang dirasa kurang dan tidak sesuai, mari diskusikan di kolom komentar.


Ditulis oleh @mbak.far, penyuka psikologi, parenting, dan bisnis.

Note: masih ada banyak yang perlu dibahas secara mendalam terkait parenting, dan psikologi. So, stay tuned dan follow akun ini, ya, Ges.



Terimakasih. Semoga bermanfaat emoticon-Jempol


hudazoneadivaazzahracewieClown
cewieClown dan 26 lainnya memberi reputasi
27
13.5K
148
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & Parenting
icon
4.1KThread•4.8KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.