Entah apa yang merasuki pikiran AKJ (26) hingga tega menipu tetangganya sendiri. Berawal saat pelaku mengajak pasangan suami istri lansia--Nenek Arpah (69) dan Kakek Yusuf (71) yang sama-sama buta huruf--menemui seorang notaris di daerah Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Arpah tidak merasa curiga dan percaya saja, karena pelaku adalah tetangganya sendiri. Ia mengikuti arahan agar menandatangi sebuah dokumen. Setelah itu ia dan suaminya disuruh pulang dengan diberikan imbalan Rp 300 ribu.

Nenek Arpah dan keluarganya baru tahu jika telah ditipu, setelah didatangi pihak bank. Dokumen yang pernah ditanda-tanganinya itu, ternyata adalah sertifikat balik nama atas tanahnya seluas 103 meter persegi. AKJ telah menggadaikan sertifikat tersebut ke bank.

"Saya dunia akhirat gak ridho dan gak ikhlas, saya mau semuanya kembali seperti semula,” ucap Arpah.

Akibat ulah pelaku, Arpah kehilangan tempat tinggal, dan kini harus menumpang di salah satu rumah kerabatnya. Kasus sengketa tanah ini yang terjadi tahun 2015. Sebelumnya Arpah yang memiliki tanah seluas 299 meter persegi, memang pernah menjual tanahnya seluas 196 meter persegi kepada ayah AKJ. Sedangka tanah sisanya seluas 103 meter persegi masih menjadi hak milik Arpah.

Kuasa hukum Arpah, Agung, mengatakan telah mengajukan saksi-saksi yang mengetahui bahwa benar tanah yang dijual hanya 196 meter persegi. Dan sisa tanah seluas 103 meter persegi itu telah diambil pelaku dari pemecahan sertifikat yang kemudian ia balik nama. Tidak ada bukti pembayaran atas sisa tanah itu, Nenek Arpah cuma diberi uang Rp 300 ribu saja.

Kini kasus tersebut sedang menjalani proses peradilan di Pengadilan Negeri kota Depok. Nenek Arpah berharap majelis hakim akan memberikan keputusan yang seadil-adilnya.

Miris ya, Agan Sista. Hanya demi memuaskan nafsu serakahnya, pelaku mengabaikan hati nuraninya hingga tega-teganya menipu nenek tua, tetangganya sendiri lagi. Memang akhir zaman saat ini kejahatan sudah semakin merajalela. Pelaku kejahatan tak pandang bulu dalam memilih korbannya. Harus ekstra waspada karena penipuan bisa berkedok apa saja. Jangan mudah percaya dengan bujuk rayu atau iming-iming duit yang tak seberapa.

Semoga kita dijauhkan dari sifat-sifat seperti itu. Dan semoga si nenek memperoleh kembali haknya sebagaimana mestinya.

Penulis: Ina Sendry

Sumber berita: di sini
di sini