Sumber : gambar



Sumber : gambar

Aku ini lelaki harus memberanikan diri menghadapi dunia alam gaib , walau, malam sangat berat untuk melangkahkan kaki.

Sebab aku numpang berteduh dikarenan hujan sangat deras bukan untuk seminggu atau sebulan tidak selamanya dipohon beringin.

Namun, sudah tidak hujan lagi melanjutkan jalan pulang kerumah dari kampung cikaso ke kampung simpang bringin itu lumayan perjalanan sangat menguras tenaga.

Mungkin tidak, selamanya di sini dan mulai berjalan dengan 3 orang lelaki, hujannya cukup mampu untuk pulang kerumah.

“Hayuuuuu jalan lagi jono dengan maman tergesa-gesa belakang punggung Ajangdee dan saling terdiam cuaca, dingin, dan sunyi sekitar pukul 01.30.

kita mampir dulu ada warung di sana, dengan gubuk seadanya duduk santai di warung kopi tersebut.

Ajangdee bertanya kepada sang kakek yang memiliki warung tersebut.

"Sekarang ini ada di kampung mana, Kek?"

"Ini ada di kampung Simpang Kiara, Jang," jawab kakek.

"Kampung ini angker ya, Kek?" tanya Ajang lagi


Kakek terdiam dan masuk ke ke dalam rumah.


Tiba-tiba Jono berseru, "Jang lihat di sebelah warung kopi itu, ada seseorang yang sedang duduk santai, bajunya berwarna putih! Kursinya pun bergoyang!"

Ajangdee menjadi penasaran dan ikut melihat arah yang dikatakan Jono. "Di mana? Aku enggak melihat itu, Jon. Jangan bikin panik, Jon. Santai aja dulu ya."

Sumber : Gambar

"Kakek ... Kakek ... Kakek!" Jono pun terus berteriak memanggil kakek. Akhirnya, sang kakek keluar dari kamarnya.

"Ada apa? Motor kalian, dimana?" kata kakek.

Ajangdee segera menjawab sekaligus memperkenalkan diri dan teman-temannya. "Di kampung Cikaso, Kek. Kutinggalkan karena motornya mogok, sampe kesini jalan kaki bertiga. Kenalkan, namaku Ajangdee, yang tengah jono, dan di belakangku maman."

Lanjut Ajangdee, "Saat perjalanan ke sini, kami banyak menemukan hal-hal yang berbau mistik, Kek. Adapula kuntilanak yang mengikuti kami terus, Jono juga melihatnya tadi, Kek."

"Ada apa dengan kampung Simpang Beringin ini, Kek?"

"Kalian jangan takut. Kakek kasih saran, setiap kalian merasa takut ... bakarlah rokok kalian. Mohon pertolongan kepada Tuhan, insyaalah ada jalan untuk sampai rumah." Kakek berusaha menenangkan kami.

"Kalian tidur aja dulu di gubuk Kakek, besok pagi baru pulang, ya," kata kakek lagi.


"Makasih Kek, untuk tawarannya. Kami bertiga mau melanjutkan perjalanan lagi, kalau sudah di rumah, kami bisa tenang." Ajangdee berbicara mewakili teman-temannya.

Kakek mengangguk paham. " Oh begitu, ya udah ... habisin rokok dan minum kopinya. Sudah larut malam, Kakek ngantuk mau tidur."

"Oke deh, Kek. Ajangdee mau pamit saja. Makasih ya, Kek, atas bantuannya."

Di tengah perjalanan kami bertiga membakar rokok dengan nikmat, di campur hawa dingin yang merasuk ke tubuh kami.

Setelah mendekati jembatan, Ajangdee dengan lantang berseru , "Ya Allah, ya Allah, ya Allah!"

Kami bertiga melihatnya! Ada bayangan putih melayang deket pohon kembang kenanga.

Terlihat sekilas, kami pun melewati itu semua dan sudah mendekati rumah masing-masing.

Sumber : Gambar


Jembatan sudah terlewati kami bertiga tidak lepas dari roko saat di jalan dan perkebunan.

Berikut melewati bangunan bertingkat dan bangunan tersebut tidak ada penghuni rumah karena sudah 20 tahun tidak di tempati dan berbau mistik rumah bangunan tersebut.

ketika pertigaan samping gerbang yang terbuka terlihat jelas kuntilank itu kami bertiga melihatnya dengan kepala sendiri , tidak banyak mikir dan kompak untuk mengucapkan kabuuuuuurrrr lari.. secepat_cepatnya untuk sampai rumah orang banyak bilang itu rumah bertingkat berhantu penuh dengan misteri yang mencekam saat itu.

Sumber : Gambar


Sudah sampai rumah ajangdee kami bertiga Memasuki rumah

Ajangdee, Jono, dan Maman Alhamdulilah selamat dan kami bertiga sujud syukur pas jam 04:30 dan adzan berkumandang


Kami bertiga melakukan sholat berjamah
setelah itu tidur dan istirahat.

Simak dibawah berikut ini


Gunung Geulis Penuh misteri ketinggian sekitar 1.281



Gunung Geulis menjadi tempat paling menyeramkan pada saat kita mendaki kepegunungan tersebut.

Apa lagi melihat pohon beringin yang rindang pastinya bulu punduk merinding pada saat tengah malam bersantai.

Gunung Geulis menjadi posisi yang pas di tambah hobbi berpetualang pastinya menyenangkan.

Yang sekarng menjadi pusat perhatian untuk wilayah barat Kabupaten Sumedang.

berlokasi di tapat diantaranya Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Cimanggung dan Kecamatan Tanjungsari.Memiliki puncak dengan ketinggian sekitar 1.281 meter di atas permukaan laut dan itu lumayan untuk pendaki gunung yang konon menyeramkan.

Gunung Geulis ini sebagian orang aja yang mengetahuinya karena tidak terlalu terkenal diluar sana.

Waktu jadi mahasiswa aku tergolong paling aktif untuk mengikuti kegiatan yang sekiranya menyenangkan

Hari itu Aku bersama ketua Bem (badan exsekutif mahasiswa) hari itu di ajak untuk surpei lokasi agar perkemahan nanti bisa berjalan dengan baik karena waktu dan tempat terbatas.

Pada umum yang mendaki gunung geulis bisa dibilang melaksanakan studi supaya lebih mengenal alam yang indah.

Di puncak Gunung Geulis ini ada banyak lahan yang kosong dan cukup luas untuk bersantai.

Ketika berada dibawah
dua buah pohon beringin besar
ada sesuatu misteri yang aneh terlihatnya pocong bermuka merah yang sangat menyeramkan,
Di puncak gunung ini

Terlihat beberapa makam yang dinaungi oleh saung-saung atau bangunan kuno menurut warga setempat tempat tinggal nyai Geulis yang sangat cantik waktu masa hidupnya.

Bangunan kuno dan makam berada di bawah pohon bringin besar yang menjadi ciri khas Gunung Geulis.


Makam ini menjadi makam penuh kisah dan misteri

Ada seorang wanita berpasangan menikah denga penguasa wilayah di jaman sebelumnya.

Istri ini memiliki kecantikan sangat cantik dan terkenal dengan sebutan nyai geulis, wilayah tersebut sering menjulukinya dengan "Nyai Geulis"

Suatu ketika Nyai Geulis Meninggal akibat terserang penyakit.
menguburkan jasad istrinya di puncak gunung oleh suaminya yang mempunyai sebutan penguasa wilayah itu sebagai tanda cinta nya kepada Nyai geulis.

Akhirnya, gunung tersebut dikenal dengan nama Gunung Geulis.



Sebagai penutup mohon maaf telah berkenan menulis horor hatur hilap dan kesalahan kami saya ucapakan terima kasih.




Penulis : pribadi Ajangdee


Sebuah Nama : Ajangdee


September 23 , 2019

Balas
Menurut yang paling benar ok gans&sis