• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kebakaran Hutan: "Bencana Alam" yang Berulang, Pak Presiden Tolong Perhatikan Kami!

noname383
TS
noname383
Kebakaran Hutan: "Bencana Alam" yang Berulang, Pak Presiden Tolong Perhatikan Kami!


Kebakaran Hutan dan Lahan, Kenapa Mesti Berulang?


Pelantikan presiden tak sampai satu minggu lagi. 20 Oktober 2019, Pak Jokowi resmi menjadi pemimpin negeri ini, sekali lagi. Semoga bapak sehat-sehat selalu, serta ingatannya dipanjangkan, supaya tidak lupa akan janji-janjinya. 

Lupa sedikit, tak jadi masalah. Namanya juga manusia, salah itu makanan kita sehari-hari. 

Quote:


Waktu itu, mungkin Pak Presiden sedang kurang fit, karena disibukkan dengan berbagai masalah negara, kunjungan, serta kampanye sana-sini. Sehingga wajar saja, ketika bapak keliru menyampaikan bahwa Indonesia tak lagi mengalami kebakaran hutan.

Kala itu, TS sedikit beruntung karena menjadi salah satu delegasi dari ratusan mahasiswa terpilih masing-masing universitas seluruh Indonesia, dengan tema "Penguatan Program Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Berbasis Masyarakat.



Intinya, kami bersama-sama ditugaskan ke beberapa pelosok provinsi Riau. Tak jarang daerah-daerah yang belum tersentuh listrik. Miris rasanya melihat betapa timpang antar satu lokasi ke lokasi lain di Riau kala itu. Khususnya lokasi dekat perusahaan swasta yang bergerak dibidang kertas satu itu, mewah sekali. Lampu bersahut-sahutan dari ujung ke ujung, terang sekali.

Selama menjalani masa KKN di tahun 2015 ini, TS mendapatkan begitu banyak pelajaran dan fakta lapangan yang berbeda dari apa yang media tampilkan. 

Tak seperti yang kita sebut selama ini, "Bencana Alam" bukanlah istilah yang cocok sebagai sebutannya. Sungguh ini bukan salah alam, kebakaran itu terjadi atas suatu kesengajaan berbagai pihak. Sedikit masyarakat demi membuka lahannya agar lebih praktis dan hemat biaya. Kebanyakan adalah perusahaan, secara logika, masuk akal bukan? Ketika TS menyalahkan perusahaan ketimbang masyarakat disana. Bandingkan saja perbandingan lahan antar masyarakat dan perusahaan. 1:100 pun belum tentu cukup.

"Tak ada asap tanpa api", ironis ketika yang menuai asapnya justru orang-orang yang tidak bersalah. Anak kecil yang seharusnya sekolah, jadi terlambat pendidikannya karena terlalu banyak diliburkan. Ibu hamil yang berusaha semaksimal mungkin agar anak dalam kandungan baik-baik dengan segala nutrisi tercukupkan, harus diungsikan ke kampung halaman, daripada buah hati yang masih belum melihat dunia terpapar udara berbahaya.

Kepada Bapak Presiden, kami tahu persoalan negara ini sedang banyak-banyaknya. Namun tolong jangan lupa lagi, bahwa saudara kami di Riau, sama pentingnya dengan perkara-perkara politis lainnya. "Bencana Alam" ini terjadi berulang, setiap tahun. 


Quote:


Ironis, kebakaran hutan hingga bulan Oktober 2019 ini masih belum berhasil diselesaikan. Sampai kapan kami harus menunggu?

Meski berat, izinkan kami titipkan harapan ini padamu, wahai pemerintah dan bapak Presiden!


sumber foto : di sini


Semoga bapak Presiden selalu sehat-sehat. Dengan kondisi yang sehat, semoga bapak kuat mengemban "tuntutan" dan "amanah" dari kami. 

Sumber Foto : Google
Referensi : di sini
ceuhettysebelahblogzafinsyurga
zafinsyurga dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.9K
34
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.