stealthmania
TS
stealthmania
Crosshijaber Muncul, Perempuan Kuatir ke Toilet Umum?


“Hari-hati kalau ke toilet perempuan, crosshijaber ini memakai toilet yang sama dengan kita. Mereka ini bukan perempuan, tetapi laki-laki yang memakai hijab” demikian tulis seorang perempuan di media sosial yang lalu disambut dengan komentar-komentar miring, yang intinya menuding crosshijaber itu sebagai orang-orang yang mengganggu ketenteraman umum.

Siapakah sebenarnya crosshijaber ini? Sebelum membahasnya, ada baiknya memulai dari apa yang dimaksud dengan cross-dressing. Dilansir dari Ancient Origins, cross-dressing sudah ada sejak zaman kuno hingga saat ini. Di dunia kuno, cross-dressing dianggap mencerminkan tindakan dewa-dewa yang lintas gender, laki-laki memakai pakaian perempuan.

Dalam konteks ini, hal itu ditoleransi, bahkan didukung, sebagai aspek pengabdian agama. Selain itu, transformasi gender sering dikaitkan dengan proses mendekati keilahian dengan memecah kategori pengalaman manusia biasa. Manipulasi pakaian, oleh karena itu, adalah cara yang paling terlihat dan nyaman bagi manusia untuk melakukan apa yang dicapai makhluk ilahi dengan cara lain, termasuk melintasi jender.

Namun, laki-laki dan transgender yang memakai jilbab atau crosshijaber ini, boleh jadi hal yang baru bagi masyarakat kita. Kaum ini, meski masih terkesan malu-malu, sudah mulai berani menampakkan diri di media sosial. Meski belum banyak, akun Crosshijaber & Crossdresser di Facebook memiliki 1400 orang pengikut, yang menunjukkan eksistensi mereka.

Kristi Poerwandari, psikolog klinis dan pendiri Yayasan Pulih, dilansir dari Magdalene, mengatakan, kehadiran crossdresser menunjukkan bahwa gender dan seksualitas merupakan sesuatu yang unik dan kompleks.

“Ada aspek yang memang bawaan, ada juga konstruksi masyarakat. Masih banyak sekali hal-hal yang belum diketahui dari gender dan seksualitas, dan kita perlu banyak belajar tentang hal ini daripada cepat membuat label dan kategori,” ujar Kristi.

Di Indonesia, munculnya crosshijaber ke permukaan, sudah mulai memancing berbagai reaksi, terutama kaum hawa. Salah satu pemicunya adalah kekuatiran bahwa mereka akan memakai toilet yang sama dengan perempuan tulen. Bagaimana pun juga, bagi sebagian besar masyarakat, crosshijaber tetaplah laki-laki, yang tidak pantas masuk ke ruang yang dianggap sangat privat bagi perempuan.



SUMBER
ximuzzaiimissmars
missmars dan ximuzzaii memberi reputasi
2
4K
43
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.