lintangayudyAvatar border
TS
lintangayudy
Kisah Surti Dan Tarjo [Dunia Ghaib]

sumber gambar

INDEKS CERBUNG
By. Lintang
Klik di sini



Part. 1

Surti dan Tarjo menyusuri gelapnya malam di kebun karet. Langkah mereka terhenti setelah melihat gubug reyot di depannya. Tarjo menatap wajah cantik Surti, wanita itu mengangguk meyakinkan Tarjo yang terlihat bimbang.

"Kamu yakin, Sur?"

"Ya... yakin."

"Kalau ragu, mending ditunda dulu."

"Jangan, Jo," kata Surti sambil berbaring di atas sebuah batu besar di bawah pohon beringin.

Melihat itu, jakun Tarjo terlihat naik turun. Berkali-kali menelan ludahnya sendiri sambil memelototi tubuh Surti tanpa busana itu.

"Tunggu apa lagi, Jo? Cepat," rengek Surti.

"Kamu serius, Sur?" Tarjo meyakinkan Surti sambil memegang tangannya.

"Iya, kamu takut?"

Tarjo beraksi. Ia mengeluarkan dupa dan kemenyan, kembang cempaka kuning tujuh kelopak ia taruh di pusar Surti.

Tarjo mulai membaca mantera sambil tangannya membelai tubuh Surti dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tak berapa lama Surti tak sadarkan diri. Tarjo duduk bersila di sampingnya. Ia semedi, menunggui tubuh Surti yang jiwanya telah mengembara ke alam gaib.

Sekitar satu jam Surti kembali tersadar. Ia tersenyum puas atas pengembaraannya dalam dunia gaib tadi.

"Bagaimana, Sur?" tanya Tarjo dari balik batu besar itu.

Surti hanya membalas dengan senyuman, sembari merapihkan baju yang telah ia pakai.

"Apa yang kamu lihat, Sur?" cecar Tarjo.

"Ayok, pulang dulu, Jo."

Tarjo membalikkan badan, dilihatnya Surti dengan wajah berseri. Jakun Tarjo kembali naik turun melihat satu kancing baju surti belum terkait. Lelaki berhidung mancung itu kembali teringat tubuh sintal Surti tanpa busana.

"Ayok," ucap Surti memecah lamunan Tarjo. Tarjo pun segera menyamakan langkah Surti.

"Kamu, yakin?" tanya Tarjo sesampai di rumah.

"Yakin 100%, Jo," jawab Surti mantap.

"Kalau sampai ketahuan Mbah Mangun, tamatlah riwayat kita, Sur," gumam Tarjo.

"Kamu takut, Jo?" tanya surti menyelidik.

"Eng-Nggak," jawab Tarjo gagap.

"Ya sudah, besok kita kembali, aku masih penasaran dengan makhluk yang mengejarku. Mungkin penjaga pusaka yang mau aku ambil."

"Jangan, besok hari rabu, malam kamis, lusa saja."

"Hemmm baiklah, lusa aku tunggu di tempat biasa."

***

Jam sepuluh malam Surti sudah menunggu Tarjo di tempat yang disepakati. Agak lama, Surti sempat meragukan kedatangan Tarjo.

"Kamu lama banget di tungguin, ke mana, ce?"

"Tadi ada urusan bentar. Ayuk, ntar kelewat malam."

Beriringan mereka menuju tempat kemarin. Hanya setengah jam berjalan mereka sampai. Tanpa diperintah lagi Surti menelanjangi tubuhnya, merebahkan diri di depan Tarjo yang duduk bersila. Sekuat tenaga Tarjo berusaha mengabaikan tubuh mulus surti. Matanya terpejam, mulutnya merapalkan mantera. Wewangian dari kembang cempaka dan dupa yang ia bakar menguar memenuhi penciumannya.

Surti segera beranjak, pergi meninggalkan raganya yang tertidur dan Tarjo yang tengah bersemedi. Surti masih di bayangi rasa penasaran yang tinggi. Ingin mengetahui sosok tinggi besar yang kemarin mengejarnya.

Kembali melewati jalan setapak, kini gadis berlesung pipi itu telah memasuki gubug reyot Mbah Mangun. Matanya menyisir setiap ruangan, mencari kotak tempat pusaka Kakeknya berada. Merasa tak menemukan apa yang ia cari, Surti memasuki kamar di sudut ruangan.

Sebuah boneka lusuh bermata satu menyambut kedatangan Surti. Surti tak menghiraukan keberadaan boneka yang sekarang berada di bawah kakinya. Mata Surti menelusuri tiap sudut ruangan. Matanya tertuju pada lemari tua di sudut kamar, perlahan gadis itu melangkah menuju lemari kayu itu.

"Kamu mencari apa?" tanya Boneka itu mengikuti langkah Surti.

"Ssttt! Jangan berisik!" hardik Surti.

Boneka itu mencebik.

"Kamu yang kemaren lusa ke sini, kan?" tanya Boneka itu lagi.

Surti mengangguk. Tangannya sudah meraih handel pintu lemari.

Srek srek

Suara langkah kaki terdengar dari luar kamar. Surti panik, gadis itu segera bersembunyi di dalam lemari tua di hadapannya.

"Cari!" Terdengar perintah seseorang dari luar kamar.

Ceklek!

Suara pintu kamar terbuka, Surti semakin membenamkan tubuh kecilnya di dalam lemari tua ini. Kaki gadis itu menginjak sesuatu.

"Sial!" umpat Surti di dalam hati setelah menyadari keberadaan Boneka lusuh itu ikut serta bersembunyi bersamanya.

Langkah kaki terdengar semakin mendekat, Surti meraih Boneka di bawahnya dan memeluknya erat. Dari celah pintu yang sedikit terbuka, Surti bisa melihat orang yang tengah berjalan ke arahnya.

"Itu kan?" gumam Surti di dalam hati.

Wajah cantiknya memucat. Peluh membanjiri seluruh tubuhnya. Mata Surti memejam sembari merapalkan mantera.

Ceklek!

Lelaki di dalam kamar itu tengah meraih hendel lemari.

Sedangkan di luar gubug reyot itu, Tarjo tampak panik. Tarjo menaburi kembang cempaka ke tubuh polos Surti yang tengah menggigil hebat. Mulutnya komat kamit merapalkan mantera.

Bersambung ....
Diubah oleh lintangayudy 13-12-2019 03:17
brigadexiii
g3nk_24
herry8900
herry8900 dan 40 lainnya memberi reputasi
41
22.8K
284
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.