Tahun 2012 awal saya pindah dari Madura ke Sampit, Kalimantan tengah. Sebagai pendatang baru tentu saya tidak mengenal siapa-siapa di sana, kecuali suami dan keluarganya.

Untuk menghilangkan rasa bosan, saya sering menghabiskan waktu dengan berselancar di dunia Maya. Sampai akhirnya bergabung di beberapa komunitas kesehatan dan kuliner.


Dok.pri

Dari komunitas kesehatan ini saya mendapatkan banyak ilmu-ilmu baru yang berkaitan dengan kesehatan dan mengetahui mana mitos dan yang fakta. Mengetahui beberapa gejala awal dari beberapa penyakit terutama yang biasa terjadi pada anak balita. Sebagai seorang calon ibu (dulu) tentunya saya harus tahu hal-hal semacam itu.

Dari bergabung dengan komunitas kuliner saya jadi bisa memasak meski harus sambil membawa buku catatan. Saya memang paling payah dalam hal memasak.

Lalu pada akhirnya saya memberikan diri membuat kue dan cemilan yang kemudian dititipkan di warung-warung kopi di sekitar rumah saya, juga menerima pesanan baik jumlah kecil atau besar. Tentunya semua itu berkat dukungan juga ilmu yang dibagi oleh teman-teman dalam komunitas.

Pada tahun 2016 saya bertemu dengan komunitas yang berhubungan dengan hobi saya, yakni membaca. Tepatnya pada akhir bulan di tahun 2016  saya bergabung dengan Komunitas Bisa Menulis (KBM). Awalnya saya hanya menjadi pembaca setia, kemudian bertemu dengan beberapa teman yang mengenalkan beberapa komunitas yang juga berhubungan dengan literasi.

Dua tahun saya setia hanya menjadi pembaca dan penyimak tulisan dan kritikan para penulis yang lain. Sampai pada awal tahun 2019 saya memberanikan diri menulis, pertama saya belajar menulis tentang dialog tag.

Sampai pada bulan Maret 2019 saya menantang diri sendiri untuk ikut sebuah event cerpen yang digelar dalam sebuah komunitas yang saya ikuti dan berakhir kalah.

Kemudian berlanjut ke event-event yang lain, meski tidak pernah mendapatkan juara, tapi tetap bersyukur karena masuk seleksi untuk dibukukan dalam sebuah antologi.



Sampai akhirnya sama Abang Bekti Cahyo Purnomo Seruyansyah (owner bbb) dikenalkan pada komunitas Kaskus ini dan betah di sini.

Inilah beberapa manfaat yang saya rasakan dari berkomunitas:

1. Dapat banyak teman.

Teman tidak harus selalu di dapat di dunia nyata, dalam dunia Maya pun kita bisa banyak menemukan teman. Kadang malah merasa lebih dekat dengan teman yang di dunia Maya.

2. Dapat pengetahuan, ilmu baru dan gratis.

Dalam berkomunitas tentu tidak lepas dari namanya saling sharing, tentang apapun itu. Dari itulah kita yang kadang tidak tahu bisa tahu.

3. Dapat tempat yang nyaman untuk bertanya tanpa rasa malu.

Beberapa komunitas yang saya ikuti memang ada yang beranggotakan perempuan saja, jadi bila bertanya tentang sesuatu yang berhubungan dengan perempuan kita nyaman bicaranya.

4. Dapat penghasilan meski hanya diam dalam rumah.

"Sombong, tidak pernah mau berkumpul dengan tetangga."

Nah, untuk menutup nyinyiran para tetangga saya membuktikan dengan sebuah hasil yang membuat mereka tidak lagi membuka mulut untuk nyinyir.


Dok.pri

5. Dapat terapi gratis.

Menjadi seorang ibu dari dua anak yang lagi lincah-lincahnya itu berat banget. Butuh banyak stok kesabaran yang kadang harus menjadi rocker dadakan. Kadang pun berakhir dengan stres.

Menulis bagi saya seperti terapi untuk tetap menjadi waras menghadapi rumah yang kadang menjadi ajang lomba tangis atau ajang seriosa anak-anak. Terapi untuk tetap tampil cantik berseri di depan suami saat dia pulang kerja.

Cukuplah sekian dulu coretan saya hari ini dan terima kasih atas waktunya untuk para kaskuser yang menyempatkan diri membaca coretan saya.

Penulis: Istijabah
:terimakasih:terimakasih:terimakasih