i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Din Syamsuddin Sampaikan 7 Hal Terkait Penusukan Wiranto


Din Syamsuddin Sampaikan 7 Hal Terkait Penusukan Wiranto

JAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Kasus penusukan yang menimpa Menko Polkam Wiranto sewaktu berkunjung di Menes, Banten, beberapa hari lalu terus menyita perhatian tokoh publik, di antaranya mendapat komentar dari mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI, M Din Syamsuddin.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat malam (11/10), Din mengaku terpaksa dan akhirnya buka suara, terkait kasus penusukan karena hingga kini ia terus menerus ditanya publuk soal apa dan mengapa kasus tersebut terjadi.

Selain itu dia mengatakan pula bila apa yang selalu dilakukan pihak berwajib selama ini dengan secara cepat menyimpulkan pelakunya terpapar ekstrimisme atau terkait dengan kelompok radikal (jika terjadi atas pejabat) atau orang gila (jika terjadi atas ulama/tokoh agama) tidak menyelesaikan dan tidak akan menuntaskan akar masalah.

Dalam dalam keterangan Din juga merinci bila ada 7 poin penting yang ia sampaikan daam menjawan pertanyaan publik kepadanya soal aksi penusukan kepada Menko Polkam tersebut. Berikut pernyataan lengkap Din Syamsuddin.

Bismillahirrahmanirrahim

Sehubungan banyak pertanyaan wartawan tentang kasus penusukan atas Menko Polhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto, maka izinkan saya menyampaikan hal sebagai berikut:

1.Saya bersedih bahwa peristiwa tersebut terjadi dan berdoa semoga Bapak Wiranto sehat walafiat dan dapat kembali menunaikan tugas sehari-hari.

2. Sebagai masyarakat cinta damai, kita patut mengecam berbagai bentuk tindak kekerasan oleh siapapun dan atas nama apapun, baik atas nama agama ataupun atas nama kepentingan politik; baik tindak kekerasan itu mengenai para pejabat negara maupun tokoh agama seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu.

3. Sebaiknya kejadian demi kejadian seperti itu dapat diselesaikan secara tuntas dengan menyingkap pelakunya dan kemungkinan ada aktor intelektualis di baliknya. Apa yang selalu dilakukan pihak berwajib selama ini dengan secara cepat menyimpulkan pelakunya terpapar ekstrimisme atau terkait dengan kelompok radikal (jika terjadi atas pejabat) atau orang gila (jika terjadi atas ulama/tokoh agama) tidak menyelesaikan dan tidak akan menuntaskan akar masalah.

4. Tentang penyimpulan bahwa pelaku tindak kekerasan adalah orang yang terpapar ekstrimisme dan radikalisme apalagi menyebut Kelompok ISIS, pada hemat saya, merupakan simplifikasi masalah yang tidak akan mengakhiri masalah serta merupakan generalisasi yang berbahaya. Sebagian warga masyarakat, khususnya umat Islam, banyak yang sudah merasa bosan dengan pendekatan seperti itu dan akhirnya hilang kepercayaan dan kemudian bersikap abai.

5. Tentang peristiwa Bapak Wiranto saya membaca di media bahwa pihak keamanan sudah sejak tiga bulan lalu memantau pelaku penusukan. Pikiran awam saya bertanya, mengapa justeru bisa kebobolan? Rakyat kecil akan merasa lebih terancam keamanannya karena pejabat tinggi, termasuk Menko Urusan Keamanan pun, tidak terjamin keamanannya. Suasana ini tidak positif karena menunjukkan bahwa negara sesungguhnya tidak aman, dan negara akan dianggap gagal mengemban amanat Konstitusi yakni melindungi rakyat warga negara.

6. Maka Kasus Pandeglang 10 Oktober 2019 itu sebaiknya diselesaikan secara jernih dengan melakukan proses penegakan hukum secara transparan, imparsial, dan berkeadilan. Jika tidak, maka masing-masing pihak akan mengemukakan versi dan interpretasinya dengan “bukti-bukti” sebagai disinformasia (“penyesatan informasi”) terhadap pihak lain. Suasana demikian akan menimbulkan sikap saling tidak percaya satu sama lain.

7. Akhirnya, janganlah hendaknya Kasus Pandeglang tersebut memalingkan perhatian bangsa terhadap persoalan-persoalan kebangsaan yg mendasar, yaitu menjaga persatuan hakiki, merawat kemajemukan sejati, dan membangun infrastruktur negeri jasmani serta rohani.

Semoga hati nurani membimbing bangsa, dan kita semua senantiasa di bawah ridhaNya.
sumber

☆☆☆☆☆☆☆☆
Mari kita membaca sedikit pikiran Din. Sekedar membaca arah pikirannya saat memberikan statement tersebut. Dan tafsir dari statementnya bisa benar, bisa salah. Silakan saja menilai masing-masing.

Point pertama, biasa aja. Gak ada yang spesial.

Point kedua, mulai spesial karena mengaitkan masalah penyerangan Wiranto dengan tokoh agama.

Point ketiga, mulai menolak fakta temuan pihak kepolisian. Seolah pihak keamanan hanya menduga dan memojokan salah satu pihak. Dianggapnya pengungkapan fakta di lapangan secara cepat tidak menyelesaikan akar masalah.
Mungkin Din inginnya fakta ini disembunyikan saja, tak perlu diungkap. Mungkin juga fakta bahwa marbot yang ketahuan berbohong katanya diserang orang disembunyikan juga karena mungkin memalukan, padahal hal itu sudah digoreng pihak-pihak anti pemerintah yang doyan jualan agama dan ayat. Dan fakta bahwa imam masjid yang diserang juga nyatanya bermasalah dengan wanita yang menyerangnya secara pribadi. Mungkin juga Din lupa, entahlah. Padahal pengungkapan itu semua dilakukan pihak yang sama, pihak kepolisian. Disini kata-kata Din mulai bersayap.

Point keempat, Din menolak bahwa pelaku memang benar terindikasi radikalisme padahal faktanya demikian. Din juga menolak hal itu dikaitkan dengan ISIS. Pengaitan itu dianggap melukai ummat Islam. Din lupa, bahwa teroris tidak punya agama. Dan ISIS juga bukan Islam. Itu yang sering dikumandangkan oleh sebagian pihak yang juga mendukung ISIS secara diam-diam atau terang-terangan, setelah mengetahui brutalnya ISIS. Lantas bagaimana mungkin jika teroris macam ISIS disebut bisa melukai hati ummat Islam? Ini berimplikasi jelas bahwa Din secara terang-terangan menyebut bahwa ISIS adalah Islam. Bagus sih. Ini menyadarkan ummat Islam Indonesia agar bisa berhati-hati dengan paham radikal yang kini tengah menghantui Indonesia.

Point kelima, memantau keberadaan teroris di negara seluas Indonesia bukan perkara mudah. Dan tak usah mencampuri urusan aparat untuk memantau keberadaan mereka. Mereka manusia yang bisa bergerak kemana saja. Yang jadi masalah, jika aparat memberi tindakan tegas, nanti dibilang bosan lagi dengan narasi ISIS.
Lebih baik Din memberi pernyataan yang bijak saja, tak perlu dengan kata-kata bersayap seolah ummat Islam tersakiti jika memang benar mereka teroris dan mereka kebetulan beragama Islam. Beri saja pemahaman tentang bahaya penafsiran jihad yang kerdil. Jika ingin negara ini aman, bekerjasamalah tanpa perlu memberi komentar yang tidak bermanfaat. Termasuk semua pemuka agama. Tak perlu malu mengakui bahwa kebetulan teroris yang tertangkap atau terbunuh memang Islam.

Point keenam, ini menjadi pertanyaan yang menggelitik. Siapa pihak yang dimaksud Din yang akan memberi versi berbeda dengan versi yang telah dikemukakan pihak berwajib? Siapa yang mau mewakili tersangka teroris ini? Ada yang bersedia? Silakan saja. Biar digulung sekalian. Bawa bukti-bukti yang menguatkan bahwa pelaku ini bukan teroris. Bantah fakta yang telah didapat oleh pihak kepolisian. Atau Din mau mewakili?
Point keenam ini, jujur aja. Ini pont sesat. Pihak kepolisian tak pernah menganggap ummat Islam itu musuh. Tak pernah mencari-cari alasan untuk melakukan pembenaran. Teroris ya teroris. Itu faktanya. Siapa pihak yang dimaksud Din?

Point ketujuh, setuju.
Maka serukanlah pada semua pemuka agama, agama manapun juga. Jangan suka menyiram bensin. Jangan suka memancing emosi. Jangan mudah menjual agama dan ayat demi syahwat politik. Ini termasuk yang katanya ulama-ulama di 212. Katakan kepada mereka. Malu sama ummat.
Kalau ada pemuka agama, pemimpin ormas yang mengatakan bahwa Islam adalah agama damai, sebenarnya tak ada agama yang tidak damai. Tak ada agama yang menyebar permusuhan dan keonaran. Bukan cuma Islam.

Yang ada adalah orang-orang yang tak bisa menghargai hidup orang lain. Seolah hanya dia yang berhak hidup di dunia ini, padahal hidup diapun pemberian Tuhannya.

Begitulah.
ichsanwin32
rizaradri
revolutionary
revolutionary dan 25 lainnya memberi reputasi
24
6.7K
99
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.