tafakoer
TS
tafakoer
Ketika Kabar Duka Tak Menuai Simpati
Apa yang saat terlintas dalam pikiran ketika mendengar kabar duka dan tak menyenangkan? tentunya setiap orang akan sedih dengan kabar tersebut dan bersimpati pada korban. Bagi orang yang tak ada kebencian pada seseorang dan terketuk pintu hati nuraninya tentu saja akan bersimpati dengan kasus-kasus yang terjadi yang mungkin merugikan korban sendiri. Kabar duka tersebut bisa apa saja mulai dari meninggal dunia, jadi korban kriminal dan lain sebagainya.

Credit : detik.net.id

Namun nyatanya tak semua kabar duka selalu menuai simpati terkadang ada orang yang seakan menari-nari di atas penderitaan orang lain atau tak bersimpati terhadap korban. Kasus yang terbaru adalah kasus yang terjadi kepada bapak wiranto yang diserang oleh seseorang dan mengalami luka akibat penusukan oleh seseorang, pelakunya sendiri sudah diamankan oleh polisi dan bapak wiranto segera dilarikan ke rumah sakit. Lalu bagaimana tanggapan para netizen? tentunya hal ini beragam ada yang ikut bersimpati dan ada juga yang berperilaku buruk seperti mengatakan sandiwara, kena karma dan lain sebagainya padahal hal tersebut sangatlah tak etis dilakukan karena seakan menari diatas penderitaan orang lain.

Ketika kabar duka tak menuai simpati tentu hal ini sangatlah miris. Mau dia tak sependapat dengan kita atau tidak, ketika kabar duka datang sudah semestinya bersimpati dan tidak menjadikannya bahan olok-olok dan menjelekkan korban. Mau dia beda pendapat dengan kita ataupun merasa tersakiti maka bukan berarti tak ada rasa simpati dalam diri kita. Buanglah rasa benci dalam diri dan hadirkan sikap simpati karena jika berada di posisi korban tentu tak ingin diejek atau diolok-olok dengan berbagai hinaan.

Tak dapat dipungkiri bahwa kebencian dalam diri yang berlebihan akan menghalangi rasa simpati yang hadir, untuk itulah buanglah rasa benci yang berlebihan agar hati nurani kita tidak mati dan tetap bersimpati dengan setiap apa yang terjadi. Memang setiap orang tak lepas dari salah dan khilaf, namun bukan berarti karena hal tersebut malah membuat diri kita membenci orang tersebut dan saat orang tersebut tertimpa musibah malah mengejeknya dan tak bersimpati padanya.

Memang sakit hati itu menyakitkan, akan tetapi apa salahnya kita memaafkan? untuk itulah mau siapa saja baik orang yang sependapat dengan kita maupun bersebrangan ataupun orang yang sama pandangan politiknya atau tidak tak berarti membuat diri kita tak bersimpati. Hilangkan segala prasangka buruk, sakit hati yang berlebihan hingga rasa benci yang membuat akal sehat dan hati nurani kita seakan mati. 

Credit : okezone.com

Untuk itulah berhentilah untuk berprasangka buruk, mencela korban dan sebagainya. Sungguh sesuatu yang tidak baik jika kita mencela orang yang terkena musibah meskipun orang tersebut pernah membuat diri kita tersakiti. Ketika kabar duka datang maka berhentilah mengejek atau menjelekkan korban, akan tetapi ikutlah bersimpati karena mengalami kejadian buruk itu bukanlah sesuatu yang diharapkan oleh setiap orang. Jangan karena kebencian yang berlebihan membuat kita lupa tentang pentingnya untuk bersimpati pada korban. Demikian paparan tulisan ane kali ini, agan dan sista ingin emnambahkan atau menanggapi? silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber : Opini Pribadi dan diolah dari berbagai sumber (via google)
Sumber gambar via google images
ceuhettysebelahblogzafinsyurga
zafinsyurga dan 32 lainnya memberi reputasi
31
26.5K
159
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.