liamonters
TS
liamonters 
Wanita Terakhir di San Nicholas Island
Juana Maria

Pada tahun 1853 seorang wanita Indian yang berbicara dalam bahasa yang tidak dimengerti ditemukan di Pulau San Nicholas oleh Kapten George Nidever.Namanya Juana Maria (kelak dia dinamakan demikian saat meninggal pada 19 Oktober 1853), yang lebih dikenal dalam sejarah sebagai Lone woman of San Nicolas island (nama penduduk asli Amerika-nya tidak diketahui). Dia tinggal sendirian di Pulau San Nicolas di seberang lepas pantai California dari tahun 1835 sampai dengan penyelamatannya pada tahun 1853

Pencarian George Nidever
Ilustrasi penemuan lone woman
Pada tahun 1850, Pastor Gonzáles dari Misi Santa Barbara menyuruh dan membayar 200 Dollar kepada Thomas Jeffries untuk menemukan Juana Maria , orang terakhir dari suku Nicoleño yang secara tidak sengaja tertinggal ketika sisa sukunya dievakuasi dari Pulau San Nicolas pada tahun 1835. Pencarian Jeffries sendiri tidak berhasil, tetapi kisah-kisah yang diceritakannya ketika kembali ke San Francisco menginspirasi Nidever dan dia meluncurkan beberapa ekspedisinya sendiri untuk mencari tahu keberadaan Juana Maria. Pada tahun 1853, setelah mengalami dua kali kegagalan, salah satu anak buah Nidever, Carl Dittman, menemukan jejak kaki manusia di pantai dan sisa-sisa sampah bekas manusia. Setelah itu, diapun melakukan investigasi lebih lanjut dan berhasil menemukan Juana Maria. Dia tinggal di gubuk kasar yang sebagian dibangun dari tulang ikan paus, dan mengenakan gaun yang terbuat dari bulu burung cormorant yang berwarna kehijauan.

Pulau San Nicholas
Kepulauan Channel

San Nicholas adalah pulau yang paling jauh di Kepulauan Channel, dan terletak sekitar 53 mil di lepas pantai barat Los Angeles. Sebastian Viscaino, seorang penjelajah Spanyol mendarat di San Nicholas pada 6 Desember 1602. Dalam catatannya, Sebastian Viscaino bercerita bahwa pulau San Nicholas adalah pulau yang padat penduduk. Kepulauan Selat Selatan (Santa Catalina, San Clemente dan San Nicholas) tampaknya dihuni oleh orang-orang dari cabang penutur subbahasa Takic dari bahasa Uto Aztecan. Penduduk-penduduk pulau ini adalah pelaut yang terampil. Tidak banyak yang diketahui tentang pulau San Nicholas dari tahun 1602 hingga 1800 kecuali bahwa pada tahun 1800 populasi dipulau itu menurun tajam.

 Pada tahun 1811, sekelompok orang dari Kodiaks di Sitka (Alaska) mendarat di pulau itu untuk berburu berang-berang dan anjing laut. Orang-orang Kodiaks itu tampaknya berselisih dengan penduduk pulau San Nicholas karena wanita. Pada saat orang-orang Kodiaks itu pergi, hanya tersisa seratusan orang Indian yang tersisa. Pada awal tahun 1830-an, dengan populasi orang Indian yang terus menurun dan banyak desa ditinggalkan, para iman Katolik mengatur pemindahan semua orang Indian yang tersisa dari Kepulauan Channel.
Evakuasi Peor es Nada

Pulau terakhir yang dievakuasi adalah San Nicholas. Awak kapal Peor es Nada yang dikapteni oleh Charles Hubbard, mendarat di pulau itu pada tahun 1835 dan mulai memuat orang-orang Indian keatas kapal. Saat kapal akan pergi, seorang wanita memohon untuk meninggalkannya dipulau itu karena dia baru menyadari bahwa anaknya hilang atau entah ketinggalan. Dia dideskripsikan sebagai wanita berkulit terang yang berusia antara 20-30 tahun. Dia menghilang dibalik badai dan tidak terlihat lagi selama delapan belas tahun. The Peores Nada berniat untuk kembali ketika cuaca sudah cerah tetapi kapal itu menabrak sesuatu saat akan masuk ke pelabuhan di San Francisco, dan tenggelam. Beberapa upaya dilakukan pada tahun-tahun berikutnya untuk menemukan "the last Indian" itu tetapi tidak ada yang berhasil sampai Kapten Nidever menemukannya pada 1853.


A lone woman ditemukan

Kapten Nidiver melaporkan penjelajahannya itu dalam catatan The Life and Adventures of George Nidever. Ekspedisinya sendiri terdiri dari dirinya, seorang pemburu lain bernama Charley Brown, Orang Irlandia dijuluki Colorado dari kulitnya yang kemerahan dan empat orang Indian. Mereka mendarat di pulau itu pada bulan Juli, mereka sempat berburu dahulu selama beberapa waktu. 

Tidak lama setelah itu, mereka menemukan seorang "wanita tua" yang sedang mengeluarkan lemak dari selembar kulit anjing laut. Menurut Nidiver, alih-alih berlari, dia malah tersenyum dan membungkuk, mengobrol dengan mereka dalam bahasa yang tidak bisa dimengerti. Dia memiliki tinggi badan yang sedang, umurnya sekitar 50 tahunan tetapi masih kuat dan aktif, wajahnya menyenangkan karena dia terus tersenyum, pakaiannya terdiri dari hanya sehelai kulit. Nidever sebelumnya diingatkan oleh para Iman di Santa Barbara untuk membawa perempuan yang hilang itu dari pulau San Nicholas seandainya bila dia menemukannya. Setelah mereka tiba di Santa Barbara, wanita itu tercengang dan senang dengan peradaban baru yang dia lihat. Dia sangat tertarik dengan gerobak sapi dan kuda. Kabar menyebar tentang kedatangannya dan segera "setengah isi kota datang untuk menemuinya." Kapten Nidever pun membawa wanita itu untuk tinggal di rumahnya, di mana dia dirawat oleh istrinya Sinforosa Sanchez Nidever.
Tuan dan Nyonya Nidever

The Lone Woman of San Nicholas menjadi objek daya tarik yang cukup besar. Dia sering mengunjungi kota dan selalu kembali dengan bermacam-macam hadiah. Para Iman dari Misi mengunjunginya. Semua orang sangat menyukai sikapnya. Dia selalu ceria sambil bernyanyi dan menari, dan juga sangat suka menghibur anak kecil. Melalui bahasa isyarat, dia mengisyaratkan bahwa dia memang wanita yang ditinggalkan pada tahun 1835, namun sayangnya, dia tidak pernah menemukan anaknya kembali. Juana Maria, nama yang diberikan oleh Padre (iman) terserang penyakit disentri dan meninggal setelah hanya tujuh minggu di daratan. Dia dimakamkan di pemakaman di Santa Barbara. Semua benda pribadinya dipersembahkan kepada Akademi Ilmu Pengetahuan California namun sayangnya, semua hancur karena gempa bumi dan kebakaran di San Francisco pada tahun 1906.

Nyanyian Juana Maria
Patung Lone Woman of San Nicholas

Juana Maria sangat menikmati kunjungan dan juga antusiasme dari penduduk Santa Barbara yang penasaran, dia selalu bernyanyi dan menari untuk para pendengarnya. Salah satu lagu yang sering dinyanyikan Juana Maria disebut lagu "Toki Toki". Informasi tentang lagu ini berasal dari seorang lelaki Ventureño bernama Malquiares, seorang pemburu berang-berang yang bergabung dengan ekspedisi Nidever ke pulau itu dan yang telah mendengar Juana Maria menyanyikannya. Malquiares kemudian melafalkan kata-kata kepada temannya Fernando Kitsepawit Librado (1839–1915). lyric lagunya adalah sebagai berikut:
Quote:

Librado melafalkan lirik lagu tersebut kepada seorang Cruzeño Indian bernama Aravio Talawiyashwit, Aravio kemudian mencoba menerjemahkannya sebagai "Saya senang karena saya bisa melihat hari saat saya keluar dari pulau ini" Namun, mengingat kurangnya informasi lain tentang bahasa Juana Maria, keakuratan terjemahan ini diragukan.

Teks berikut diterbitkan oleh seorang penulis anonim di Sacramento 's Daily Democratic State Journal pada 13 Oktober 1853:
Quote:



Sumber
Sumber
Sumber
Sumber
[URL=https://S E N S O R@editors_91459/the-tragic-life-of-juana-maria-the-lone-woman-of-san-nicolas-island-9ab9366fb015]Sumber[/URL]
Diubah oleh liamonters 03-10-2019 12:47
48y24rdsitilestari2019gasmal
gasmal dan 17 lainnya memberi reputasi
18
12.6K
74
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
icon
6.5KThread10.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.