Emil Salim berseteru dengan Arteria Dahlan. ©2019 Youtube

Anggota DPR dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan tengah jadi perbincangan publik. Hal itu terkait dengan sikapnya yang dinilai publik kurang elok terhadap Prof Emil Salim dalam acara Mata Najwa, Rabu (9/10) malam. Dalam acara itu Emil Salim ditunjuk-tunjuk dan disebut sebagai profesor sesat.

Pernyataan ini terlontar saat adu argumen terkait Perppu KPK. Lantas siapakah Arteria Dahlan? Berikut Profilnya:

1. Lulusan Hukum UI


Arteria Dahlan merupakan pria kelahiran Jakarta 7 Juli 1975. Dia sempat menempuh pendidikan di Universitas Indonesia tahun 1994-1999 dengan mengambil Ilmu Hukum.

Tak puas dengan menyandang gelar S1, Arteria kemudian melanjutkan kuliah S2 di kampus yang sama. Dia mengambil bidang Ilmu Hukum dan Ketata Negaraan pada pendidikannya tersebut.


2. Pengacara


Sebelum terjun ke politik, Arteria Dahlam mengawali kariernya sebagai pengacara. Pada tahun 2000 dia bekerja di Kantor Hukum Hutabarat, Halim & Rekan. Kemudian menjadi Partner di Kantor Hukum Bastaman & Co di 2006.

Merasa telah memiliki pengalaman yang cukup di bidang hukum, Arteria akhirnya memutuskan untuk mendirikan kantor hukum sendiri yaitu Kantor Hukum Arteria Dahlan Lawyers pada tahun 2009.


3. Kasus yang Ditangani


Sepanjang menjadi pengacara, Arteria Dahlan telah menangani beragam kasus. Di antaranya dia membela calon-calon PDIP pada perkara pilkada di Mahkamah Konstitusi. Saat itu dia menjadi Ketua Badan Bantuan Hukum dan Advokasi DPP PDIP.

Kemudian, Arteria juga adalah Kuasa Hukum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) dan diperbantukan dalam Tim Legal Sekretariat PSSI (2006-2009) dan menjadi Legal Advisor Komite Normalisasi PSSI (2011).


4. Terjun ke Politik


Setelah malang melintang di dunia hukum, Arteria Dahlan menjajal karier di politik. Pada pertengahan Juni 2017 Arteria resmi bertugas di Komisi VIII DPR-RI yang membidangi agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan dari Fraksi PDIP.

Sebelumnya dia bertugas di Komisi II DPR. Tidak lama setelah itu, sejak 11 September 2017 Arteria mulai bertugas di Komisi III yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan.