Perasaan memang kadang nggak bisa di ajak kompromi. Cupidpun seakan seenaknya saja menembakkan panah asmara kesembarang hati. Jatuh cinta indah kan ya? Orang bilang kalau jatuh cinta itu mesti siap buat patah hati. Patah hati yang mungkin karena perbedaan pendapat, hadirnya orang ketiga, cinta tak direstui, ataupun hal lainnya.

Tapi bagaimana saat cinta tumbuh bersamaan dengan sakitnya sedari awal? 

Cinta beda agama.

Ya. Sudah tahu tidak mungkin, masih saja dijalani. 

Mau bagaimana lagi? 

Hati mana bisa kita yang atur kan? 

Nah, buat Agan Sista yang lagi memperjuangkan cintanya yang terhalang restu Tuhan, lagu ini bakal mewakili perasaan kamu banget. Sesekali berhenti yuk pura-pura kuat, istirahat bentar dan dengerin lagu ini. Sssttt. Meweknya di kamar ajah !

 

Video Klip lagunya sendiri sebenarnya menceritakan kisah cinta antara adik dan kakak ipar serta pasangan sejenis. Tapi liriknya udah mewakili banget perasaan bagi pejuang LDR (Long Distance Religionship). Apalagi salah satu liriknya yang meminta hidup sekali lagi sama Tuhan untuk menjadi pasangan si “Dia”. Mengapa Cinta Ini Terlarang? Rasa ini memang tak wajar, tapi siapa yang bisa disalahkan?

“Kita telah memutuskan tak lagi bersama, karena rintangan yang ada tak henti menghadang”. 

Ya, rintangan udah sedari awal menghadang kalian para pejuang cinta beda agama. Tembok itu bukan hanya besar, tapi tembok itu ada dua. Satu di kamu, satu di pasangan kamu. Dan hampir mustahil kalian merobohkan tembok itu, ibarat kalian menghancurkan rumah kalian sendiri. Akhirnya kalian memutuskan untuk berhenti, dan mengubur rasa ini dalam-dalam, saling menjauh dan berpura-pura melupakan meski dalam diam kalian saling merindukan.

“Segala perbedaan itu membuatmu jauh dariku, biarlah sang waktu menjaga cintamu”. Fix teriris dada dengerin lagu Om Ari Lasso ini. Sebenernya lagu ini gak mengungkapkan dengan jelas perbedaan macam apa yang bikin gak bisa nyatu, tapi bagi perjuang cinta beda agama pasti langsung terbuai deh sama lagu ini. Ditambah arransementnya yang mellow dramatic.

“Tuhan memang satu, kita yang tak sama. Haruskah aku lantas pergi meski cinta tak kan bisa pergi?”. Lagu ini yang paling jelas mewakili hati para pejuang cinta beda agama, dari video klipnya hingga liriknya. Satu cewek muslim, satu lelaki Tionghoa dimana mereka terkadang saling menemani saat salah satunya pergi ibadah. Romantis yang menyayat hati bukan?

Lagu ini berbahasa Ambon, tapi jangan takut nggak ngerti Gan Sis, apalagi buat pejuang cinta beda agama pasti akan ngerti banget makna lagu ini lebih dari orang Ambon sendiri. Sebenernya ane tahu lagu ini gara-gara viral anak kecil nyanyi lagu ini sama main gitar yang bikin ngakak (asli nih anak ngerubah estetika lagu ini banget tapi bagus, giaman yak?). 

Tapi kalo Nyonge Vicky Salamor yang nyanyi beneran baperin. Berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya yang menceritakan perasaan hati antara dua insan beda Iman saling jatuh cinta, lagu ini lebih menjelaskan bagaimana perjuangan mereka mempertahankan cinta beda agama mereka di tengah judgemental orang sekitar yang menganggap tabu cinta beda agama. Dalam lagu ini Vicky menyebutkan bahwa wanita ini anugerah dari yang Kuasa untuknya (tapi kenapa dalam keadaan yang berbeda?). 

Berasa banget tulusnya si cowok terhadap si cewek meski ditentang keluarga, orang sekitar, bahkan mungkin Tuhan. Di tambah lagi video klip nya pake model cewek berhijab dan Vicky salamor yang pake kalung salib. Nyata banget chemistryakan cinta namun beda agamanya, romantisme yang tragis. 

 

Itu beberapa lagu mewakili kalian yang sekarang sedang mewujudkan cintanya yang terhalang restu Tuhan. Kita memang tak tahu ke depan bagaimana, atau entah ini ujian dari Tuhan untuk melihat apakah Hamba-Nya ini lebih mencintai pencipta-Nya atau ciptaan-Nya? Percaya ajah semua ada jalannya.