sumber ss laman online

Selamat datang di Tread Gw lagi Gan/Sist. Kali ini Gw lagi kesel banget membaca berita tentang "Viral Curhat Pilu Ibu Dihalangi Masuk ke Pernikahan Anaknya Sendiri" beberapa waktu lalu. Yuk kita berbagi pendapat. Bagaimana jika calon istri Agan seperti itu?

Bermula dari pacaran yang tidak direstui oleh ibu, namun karena cinta sudah melekat kata orang tua tai ayam pun rasa cokelat akhirnya percintaan tetap berlanjut. Dan ketika pernikahan berlangsung pun sang ibu tetap tidak merestui.

Akhirnya ketika sang ibu datang pada acara resepsi pernikahannya dihalang-halangi dan diusir. Lucunya, pihak mempelai laki-laki tak berbuat apa-apa. Walau tetap menghargai dan memperlakukan ibunyandengan sangat baik.



Melihat kejadian tersebut sungguh sangat janggal ketika memulai hubungan perkimpoian belum mampu membimbing istri. Apa mungkin setelah pernikahan dan melanjutkan rumah tangga suami takluk pada istri. Nanti malah jadinya masuk dalam grup STI (Suami Takut Istri). Jadi lucu.

Agan kalau menemukan cewek calon istri seperti itu, tidak menghormati ibu kita, tidak menghargai keluarga kita bagaimana? Barangkali status sosial ceweknya lebih tinggi misalnya. Ceweknya lebih kaya, pendidikannya lebih tinggi, pekerjaannya lebih baik, dari keluarga terpandang, atau ceweknya sangat cantik.

Minimal seharusnya jika memilih calon istri kondisi perasaannya harus seimbang. Sama-sama suka, sama-sama cinta, sama-sama saling menghormati keluarga ke dua belah pihak. Kondisi idealnya seperti itu, namun tidak semua kondisi dapat kita tentukan maka ada toleransi dari kedua belah pihak.

Dalam perkimpoian ternyata bukan saja menyatukan dua manusia berlawanan jenis, namun menyatukan dua keluarga besar. Keluarga besar cowoknya, dan keluarga besar ceweknya. Perlu adaptasi dan toleransi yang tinggi.

Demikan Gan semoga kita yang masih jomblo yang akan memilih pasangan lebih selektif lagi. Wajah cantik boleh, namun budi perkerti baik tetap jadi yang nomor satu. Bagaimana pun, calon istri kita nanti adalah ibu dari anak-anak kita. Jika kelakuan ibunya saja belum baik ada harapan anak-anak kita juga akan berperilaku kurang baik.

Memilih bibit, bebet, dan bobot tetap penting disamping rasa cinta dan cantik rupa.

Terimakasih Gan/sist, jika sependapat dengan tread ini pliss cendol ya. Jika tak sepakat silakan hadiahkan bata juga tak mengapa. Yuk yang punya pengalaman silakan share di kolom komentar. Tenang saja pasti Gw hadiahi cendol koq. Salam.