DeYudi69
TS
DeYudi69
Ir. Soekarno Sang Proklamator yang Tak Tergantikan

74 tahun sudah Indonesia merdeka, bebas dari belenggu penjajah.


Ir. Soekarno


Perjuangan melawan para penjajah hingga merdekanya Indonesia tak lepas dari nama Ir. Soekarno atau Bung Karno. Nama beliau terukir dengan tinta emas sebagai Bapak Proklamator Indonesia.


Sebagai sosok yang bersahaja dan berkarisma, kemana pun beliau pergi, semangat memperjuangkan kemerdekaan kala itu selalu berkobar.
Merdeka! Merdeka! Merdeka!


Tahu kah Gan-Sist? Sebelum memakai nama Soekarno nama beliau adalah Kusno Sosrodiharjo, lahir pada 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodiharjo dan Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Dikarenakan masa kecil Kusno sering sakit-sakitan, maka mengikuti tradisi Jawa nama Kusno diubah menjadi Soekarno oleh orang tuanya.



Soekarno Kecil


Melihat keadaan Bangsa Indonesia yang terpuruk oleh kekejaman penjajah, semangat nasionalisme Soekarno muda pun muncul. Berbagai upaya dilakukannya untuk merebut kembali Indonesia dari para penjajah.

Pidato-pidato beliau mampu menggetarkan jiwa dan membangun semangat seluruh rakyat Indonesia kala itu. Soekarno juga sempat mendirikan Algemene Studie Club di Bandung pada tahun 1926 yang setahun kemudian menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI).

Sepak terjang dari Soekarno dianggap membahayakan bagi pemerintah kolonial Belanda. Beliau pun sempat diasingkan ke beberapa daerah di bawah ini :


1. Kota Ende



Kota Ende, tepatnya di pesisir selatan Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menjadi tempat pertama pengasingan Bung Karno oleh kolonial Belanda, karena bergabung dengan Partindo (Partai Indonesia) dan dianggap mengancam keberadaan Hindia-Belanda di Indonesia saat itu. Di Kota Ende Bungkarno di asingkan sekitar tahun 1934 sampai tahun 1938.


Kota Ende juga disinyalir sebagi salah satu inspirasi dari Bung Karno dalam merumuskan Pancasila.

2. Boven Digoel



Rumah pengasingan Boven Digoel yang berada di Papua juga pernah menjadi tempat pengasingan terhadap Bung Karno. Di tempat ini para tahanan rentan terhadap serangan penyakit malaria. Karena letaknya di dalam hutan yang terpencil.


Kabar pengasingan Bung Karno ke Boven Digoel sempat dikatakan tidak benar, sehingga belum dapat dipastikan kebenarannya.


3. Berastagi



Soekarno pernah dasingkan pada 1948 di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, tepatnya di Berastagi saat Belanda melakukan Agresi Militer II.


4. Pulau Bangka



Tempat pengasingan Soekarno selanjutnya adalah Pulau Bangka pada tahun 1949.


5. Penjara Bantjeuy



Penjara Bantjeuy yang dibangun sejak tahun 1877 yang terletak di Bandung ini juga pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno, karena aktivitasnya di Partai Nasional Indonesia (PNI).


6. Penjara Sukamiskin



Penjara yang terletak di Bandung ini juga pernah menjadi tempat pengasingan Bung Karno. Beliau pernah berada di ruang TA 01 di lantai dua selama satu tahun.

Beberapa kali mengalami pengasingan tak menyurutkan langkah Ir. Soekarno dalam melawan penjajah, meraih kemerdekaan Indonesia. Dan beliau menjadi Presiden Republik Indonesia yang pertama dengan masa jabatan selama 21 tahun (18 Agustus 1945 - 12 Maret 1967).


Indonesia bebas dari belenggu penjajah. Namun tidak dengan Ir. Soekarno. Sebagai Bapak Proklamator Indonesia akhir hayatnya terbilang memilukan.


Tepat pada 21 Juni 1970, ibu pertiwi berkabung, seluruh Rakyat Indonesia menitikkan air mata. Bung Karno mengembuskan napas terakhirnya.




Beliau meninggal dunia karena sakit ginjal yang dideritanya, yang diperparah oleh kebijakan rezim yang kala itu tengah berkuasa. Bung Karno harus hidup menderita di Wisma Yaso, Jakarta.




Sebelum kematiannya, Soekarno pernah berujar, bahwa beliau ingin dimakamkan di bawah pohon besar, di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat. Namun lewat Kepres RI Nomor 44 Tahun 1970, Soeharto yang kala itu menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang ke-2 memerintahkan agar jenazah Ir. Soekarno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur, di sebelah makam ibunya.




Berikut kata-kata bijak dari Bung Karno :

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”








“Negara ini, Republik Indonesia, bukan milik kelompok manapun, juga agama, atau kelompok etnis manapun, atau kelompok dengan adat dan tradisi apa pun, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!”

Sumber Referensi :
1, 2 , 3 , 4

Diubah oleh DeYudi69 28-04-2020 07:35
sebelahblogzafinsyurgafanya06
fanya06 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.9K
19
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.