NegaraKITAAvatar border
TS
NegaraKITA
PBB Diminta Tetapkan Papua Merdeka Sebagai Teroris
Spoiler for OPM:


Spoiler for Video:


Baru-baru ini Dewan Ulama Thariqah Internasional (DUTI) Indonesia meminta pemerintah pusat menetapkan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai kelompok teroris terkait dengan kerusuhan di Wamena Papua. Pada Senin 7 Oktober, Dewan Pembina DUTI Syekh Maulana Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani di Padang, membuat pernyataan bahwa OPM oranisasi teroris yang telah banyak melakukan teror, pembunuhan, dan kerusuhan bagi warga negara yang tak berdosa.

Mereka menuntut pemerintah Indonesia menyatakan OPM sebagai organisasi teroris. Mereka menambahkan, pemerintah Indonesia juga harus mengusulkan kepada PBB untuk menetapkan OPM sebagai organisasi teroris. Terakhir, pihak DUTI mengajak anggota Dewan Ulama Thariqah di seluruh dunia mengusulkan kepada masing-masing negaranya menyatakan OPM sebagai organisasi teroris.

Antaranews[Thariqah Internasional minta pemerintah tetapkan OPM sebagai teroris]

Lantas apakah itu Dewan Ulama Thariqah internasional?

Globalisasi telah menyebabkan umat Islam semakin jauh dari tujuan Islam itu sendiri, yakni Islam yang ramah dan penuh rahmat bagi sekalian alam. Di satu sisi, umat Islam semakin jauh dari agamanya sehingga terbawa arus kepada kehidupan hedonis duniawi dan seakan tak memiliki tujuan.

Sebagai respon atas fenomena itu maka muncul gerakan yang ingin mengubah keadaan agar kembali sebagaimana ajaran Islam awal seperti yang dibawa oleh Rasulullah SAW tetapi tidak disertai dengan pemahaman agama yang memadai. Akibatnya, muncullah gerakan radikal dan terorisme yang menggunakan cara-cara kekerasan untuk memaksakan kehendaknya.

(Alm.) Prof Dr. M. Bambang Pranowo, MA selaku Ketua Persaudaraan Muslim Sedunia Foundation pernah menyoroti bahwa Indonesia sejak dari dulu dikenal sebagai penganut Islam yang ramah. Namun, sejak masa penjajahan dan munculnya gerakan-gerakan radikal teroris, umat Islam Indonesia mulai tercemari keramahannya. Oleh karena itu, muncullah DUTI yang berkeinginan mengembalikan umat Islam ke tujuannya semula, yakni ramah serta jauh dari sikap hedonis dan pengaruh radikal. Apalagi jika sampai menjadi kelompok teroris dan merusak citra ramah umat Islam.

Sebagai informasi, DUTI telah bertransformasi menjadi Dewan Ulama Thariqah Internasional pada tahun 2018 dan berpusat di Istanbul, Turki. Beberapa negara telah bergabung ke dalamnya seperti Maroko, Aljazair, Jerman, Perancis, Sudan, Mesir, dan Amerika Serikat.

DUTI [Sejarah DUTI]

Apabila kita melihat situasi terkini, maka makin pudar asumsi bahwa terorisme hanya dilakukan oleh kelompok Islam terntentu, karena perbuatan terorisme kini telah dilakukan oleh kelompok OPM.

Secara paralel, Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) juga ingin membentuk wadah thariqah di level internasional. Agenda itu dilakukan saat diadakannya kegiatan Konferensi Ulama Sufi Internasional yang dihelat JATMAN di Pekalongan pada 8 – 10 Maret 2019. Tujuan dari konferensi ini di antaranya membangun komitmen bersama ulama sufi sedunia untuk membentuk sebuah organisasi thariqah dunia yang berupaya menciptakan perdamaian dan toleransi dalam tatanan masyarakat atas dasar kemanusiaan dan keadilan.

Hal lain yang dilakukan adalah menghimpun sanad antara para mursyid dan penganut thariqah dari semua aliran thariqah di dunia, merencanakan program bersama untuk kepentingan umat manusia, serta menggalang persaudaraan dan persatuan para sufi yang tergabung dalam berbagai thariqah yang mu'tabar dalam satu organisasi. Sebelum ada agenda untuk membentuk Thariqah Internasional, telah diadakan pula Konferensi Ulama Thariqah Internasional tentang Bela Negara pada 27 – 29 Juli 2019 lalu dan dihadiri pula oleh Menhan Ryamizard Ryacudu.

NU [Konferensi Ulama Sufi untuk Bentuk Wadah Thariqah Dunia]

Pada kesempatan itu, Ryamizard menyampaikan pentingnya persatuan di antara negara sahabat. Dia menilai tantangan atau musuh yang dihadapi dunia saat ini memiliki kesamaan, yaitu terorisme dan radikalisme agama. Sementara Islam telah disalahgunakan oleh mereka yang tidak berpedoman pada Alquran dan hadis. "Agama Islam yang kita jaga bersama ternyata disalahgunakan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam tapi perbuatannya di luar apa yang seharusnya dilakukan oleh umat Islam," ujar Ryamizard.

Ryamizard menambahkan bahwa bela negara termasuk perwujudan berukhuwah dalam Islam, yaitu ukhuwah wathoniyah yang berarti mencintai dan bersaudara dengan sebangsa dan se-Tanah Air.

Konferensi yang dihadiri pula oleh tokoh agama dari berbagai negara seperti Sudan, AS, Suriah, Irak, Inggris, India, dan Australia ini merupakan kelanjutan dari Konferensi Ulama Thariqah yang pernah dilaksanakan di Pekalongan 15 Januari 2016 lalu.

CNN Indonesia [Menitipkan Bela Negara kepada Ulama Dunia]

Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa para ulama-ulama baik yang ada di Indonesia maupun internasional telah mengakui bahwa perbuatan terorisme tak hanya dilakukan oleh kelompok radikal Islam, namun dapat dilakukan juga oleh kelompok OPM yang menyebabkan kerusuhan dan pembantaian di Wamena. Oleh karena itu, Islam juga menekankan pentingnya bela negara dalam Islam guna mencegah dan melawan terorisme OPM, sebagai perwujudan ukhuwah wathoniyah.
Diubah oleh NegaraKITA 09-10-2019 14:29
0
1.5K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.