Ini adalah thread kesekian kalinya ane membahas mengenai NET. Sebuah stasiun televisi yang digadang - gadang menjadi salah satu stasiun televisi yang mempunyai kualitas program siaran diatas rata - rata. Hadir dengan program yang jauh dari kesan alaydan rejteh membuat banyak pihak berharap banyak pada stasiun televisi yang didirikan oleh Wishnutama, mantan bos TransTV ini.

Namun nampaknya, performa share dan rating yang merupakan ujung tombak dari sebuah stasiun televisi, berbanding terbalik dengan dukungan publik. Berdasarkan hitungan dari beberapa lembaga, NET seringkali menjadi juru kunci dalam perolehan share harian. Rating program - programnya pun hampir tak pernah menembus sepuluh besar. Perlahan namun pasti, NET harus realistis dan "menyerah" dengan keadaan. Idealisme yang selama ini selalu dijunjung oleh stasiun yang punya slogan "Televisi Masa Kini" ini harus dibuang jauh - jauh.

Mengikuti arus dan pasar jadi satu - satunya hal yang bisa dilakukan manajemen jika tak ingin NET bangkrut. Program - program andalan seperti Tetangga Masa Gitu, Tonight Show, The Comment dan sederet program lainnya harus bungkus karena performanya tak kunjung membaik. Sebagai gantinya, mereka menayangkan program re-run seperti Suami - Suami Takut Istri (SSTI) yang sebelumnya pernah tayang di Trans TV, juga program Ceriwis yang dikemas ulang dengan nama "Sayang" dengan pembawa acara Indy Barend dan Indra Bekti. Program Catatan Kecil yang merupakan reborn dari program Jika Aku Menjadi Trans TV pun ditayangkan. Di slot malam, NET menayangkan program "Merinding" yang merupakan program misteri.



Nyatanya, kehadiran program - program pengganti tersebut tak cukup membuat performa share dan rating NET membaik. Ia terus saja terdampar dipapan bawah klasemen rating. Berbarengan dengan perubahan program, NET juga di goncang isu PHK massal yang dilakukan terhadap karyawannya. Divisi news yang paling terdampak akibat hampir semua program berita di NET dihentikan penayangannya. Jika kita rajin mengamati presenter - presenter berita yang ada di NET, kebanyakan kini mereka telah berpindah ke beberapa stasiun televisi lain.


Kini, ada kabar terbaru dari salah satu akun Instagram yang memberikan kabar bahwa sebentar lagi NET akan menayangkan program baru. Bukan karena programnya yang cukup membuat kita mengernyitkan dahi. Tapi kehadiran Vicky Prasetyo sebagai presenter, yang selama ini lekat dengan kesan kontroversi serta penuh sensasi membuat kesan idealis NET jelas hancur berkeping - keping. Mungkin ini juga yang mempertegas bahwa kini NET sudah tak lagi peduli dengan idealisme. Jelas rating yang kini menjadi incarannya.


Disatu sisi, NET harus realistis. Karena bagaimanapun ia harus berusaha survivedengan mengikuti arus. Penonton televisi Indonesia saat ini di dominasi oleh kalangan emak - emak yang lebih suka dengan acara - acara sinetron, gosip, dan sejenisnya. Pihak - pihak yang selama ini kerap memberi apresiasi melalui media sosial, terutama kalangan anak muda sendiri sudah jarang melihat televisi. Mereka lebih suka melihat tayangan hiburan melalui platform lain, seperti Youtube dan sebagainya. Mungkin kini sudah saatnya NET tak lagi setengah - setengah dalam berubah. Mungkin sudah seharusnya mereka menayangkan sinetron penuh konflik disertai gosip murahan artis. Masuknya Vicky Prasetyo sebagai presenter acara di NET kali ini mungkin menjadi "tes ombak" untuk selanjutnya menjadi acuan arah NET kedepan.