Seperti biasa keluargaku selalu mudik ke kampung halaman Bapak H-4 sebelum lebaran. Aku dan adikku berangkat terlebih dahulu, sedangkan orangtua kami menyusul pada H-1.

Untuk sampai kesana, kami hanya menempuh perjalanan sekitar 40 kilometer saja. Atau sekitar 1,5 jam (jika menggunakan kendaraan pribadi), dan 4,5 jam (dengan menggunakan angkutan umum). Karena Kota tempatku tinggal yaitu Sukabumi, bertetangga dengan Kota Cianjur.

Yuk tonton perjalananku!



Sumber: Dokumen pribadi
Powered by: InShot

Aku sendiri hanya mengeluarkan ongkos Rp 10.000,-dan adikku Rp 6.000,- untuk sampai ke tempat tujuan. Gimana, mudik super hemat kan? Mari kita buat perhitungan!



Setelah turun, kami menyempatkan berbelanja makanan ringan untuk saudara-saudara yang ada disana, maklum saja banyak keponakan. Sebenarnya dari rumah pun membawa oleh-oleh, hanya saja itu khusus untuk Nenek.



Yang membuatku jengkel adalah, aku dan adikku diturunkan dijalan sebelum sampai tujuan.

Abang supirnya bilang, "jalannya macet Neng, turun disini aja yaa!"

Padahal jalanan tidak macet (disini terkadang saya merasa sedih). Apalah daya seorang bocah, turunlah kami berdua dan berjalan sekitar 500 meter menuju Stasiun. Kebayang yaa, jalan kaki, bawa tas berat, bawa keresek oleh-oleh yang juga berat, ditambah siang itu terasa panas, dan sedang berpuasa pula (Hayati lelah).



Yang membuat sedikit lega adalah aku tidak perlu mengantre, meskipun penumpang terhitung padat.






Sumber: Dokumen pribadi

Disinilah kesetiaanku kembali diuji (Cie ilaaah), yaitu menunggu (Mon maap bucin). Ya, kami harus menunggu keberangkatan kereta sekitar 3 jam.

Ujian semakin berat karena selama itu pula aku mengantuk(sedangkan gak dapet tempat duduk), laper, gerah, punya kepala pusing tidak punya kepala serem, tapi itu bukan masalah serius karena I'm Women Strong(krik krik).

Untuk Agan dan Sista segeralah berikan kepastian, karena menunggu itu gak gampang (ea).

Dan sampai ke kampung halaman bapak, yaitu kampung Lampegan, setelah 38 menit perjalanan dengan kereta api.