Membangun Ekosistem Esports, menjadi tema yang diusung pada dialog media yang diselenggarakan pada hari Selasa, 1 Oktober 2019 di The Lounge XXI Plaza Senayan. Acara ini merupakan awal mula sebelum kick off Piala Presiden Esports yang akan dilaksanakan pada pertengahan Oktober mendatang. Kemenpora bersama Bekraf, IESPA dan staff kepresidenan serius dalam mengembangkan ekosistem esports di Indonesia melalui gelaran Piala Presiden Esports.

Kita tahu bahwa 2 tahun belakangan ini esports menjadi industri yang semakin banyak diminati oleh berbagai kalangan di Indonesia. Namun berkembangnya industri esports nyatanya tidak dibarengi dengan pemahaman masyarakat terhadap hal-hal positif dalam kegiatan yang sudah masuk ke dalam cabang olahraga ini.  Tak sedikit masyarakat menilai bahwa bermain video game dengan esports adalah suatu hal yang sama karena menggunakan media dan aktivitas yang tak jauh beda. Itu artinya, prinsip-prinsip keolahragaan dari esports nyatanya masih banyak yang belum mengetahuinya, seperti prinsip endurance, strategi, kompetisi dan juga fair play. Prinsip-prinsip itulah yang membuat esports layak untuk dikatakan sebagai suatu bidang olahraga.



Untuk itu, dialog media dengan konsep membangun ekosistem esports ini diharapkan pemahaman masyarakat dalam esports semakin terbuka. Esports bukan hanya sekadar bermain game tapi juga butuh latihan ekstra seperti yang sudah banyak dilakukan oleh para atlet esports. Juara Free Fire Asia Invitational 2019, Fickry Aulia, mengaku bahwa dirinya pertama kali terjun ke dalam dunia esports sempat mendapat larangan dari orang tua karena dinilai bahwa bermain game seperti itu tidak akan membuahkan hasil apa pun. Namun atas kegigihannya setelah berhenti dari profesi koki, Fickry berhasil membuktikan bahwa dari esports dia bisa menghasilkan sesuatu. Maka sejak saat itulah pemahaman orang tuanya menjadi lebih terbuka.



Giring Ganesha, selaku ketua Organizing Committee Piala Presiden ESports 2020 menilai bahwa perkembangan esports bertujuan bukan hanya dari sisi ekonominya saja, tidak hanya lapangan pekerjaannya saja, tetapi juga atlet-atlet yang dihasilkannya bisa membuat bangsa dan negara kita bangga bahwa Indonesia Raya, merah putih, medali emas bisa pulang ke Tanah Ibu Pertiwi. Itu artinya berkembangnya esports bukan hanya semata untuk meraup keuntungan dari bisnis ekonomi melainkan bisa membawa nama baik bangsa Indonesia pada ajang turnamen esports kelas dunia.



Kita bersama pemerintah tentunya harus bersama-sama dalam meningkatkan pemahaman tentang esports kepada masyarakat guna memperluas ekosistem esports yang berkualitas. “Pemerintah melalui kemenpora bersama dengan kepresidenan akan serius dalam menggarap regulasi terkait esports itu sendiri agar Indonesia memiliki aturan pastinya, sementara itu bersama dengan Kemendikbud, pemerintah juga sepakat untuk mendukung esports dalam pembelajaran di sekolah, awalnya esports akan dimasukkan dalam kurikulum namun hal itu dianggap terlalu cepat. Dan selain itu kemenpora juga bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak guna melakukan filter terhadap konten yang ada.” ujar pak Gatot S. Dewa Broto, selaku sekretaris Kemenpora.