doc.pribadi

Meneteskan air mata ini tak kuasa mendengar apalagi melihatnya. Hanya sekadar memperhatikan di kejauhan dan sebagai pengingat.

Kita bisa saja berkeinginan, kita bisa saja bercita-cita. Namun, semua itu tiadalah guna, jika Allah swt. berkehendak lain. Sepandai apapun kita berusaha untuk selalu bersama, menemani, dan menjaganya. Jika takdir dan maut memisahkan, kita tak bisa berbuat apa-apa.

Kita hanyalah wayang, kita hanyalah golek. Ada dalang yang menggerakkan dan menentukan jalan hidup kita.


pinterest

Ketika ada orang sombong, orang kaya yang kikir, orang selalu saja memamerkan ketampanan dan kecantikan juga kekayaan. Orang yang tak pernah adil. Orang yang jahat dan semena-mena. Ingat gak sih semua itu hanya titipan? Semua itu bisa saja diambil oleh yang punya hanya sekejap mata.

Secara manusia diberikan lebih oleh Allah swt. akal dan pikiran, keinginan dan kemampuan, kecerdasan dan kemampuan untuk membuat prioritas. Tergantung kita menjalani roda kehidupan ini.


doc.bahan khutbah

Pasti semua ingin kaya, ingin tampil tampan dan cantik, ingin ke mana-mana bisa, berpakaian bagus-bagus, dan bisa jalan-jalan sesuka keinginan kita. Akan tetapi, nasib baik, dan keberuntungan pastinya mempengaruhi.

Seperti halnya kejadian yang sering terjadi akhir-akhir ini. Bocah yang durhaka kepada orang tua, sepasang kekasih yang terpisahkan oleh maut. Pengusaha yang seenak udelnya memerintah. Artis yang marak dengan narkoba. Operasi plastik pun tak luput meraja lela. Orang tua yang tega membuang buah hatinya. Kemerosotan mental dan spiritual telah menguasai hati, pikiran, dan jiwa.

Berpikirlah bijak untuk bisa dan memanfaatkan keadaan yang ada, seperti yang selalu bisa diteladani. Seperti petuah berikut ini. Jika dirimu mendekatkan pada Allah swt, maka apa yang kamu inginkan akan mendekat dengan sendirinya.

Allah dulu, Allah lagi, dan Allah terus

doc.pribadi

Mungkin kita akan pada masa semua tercukupi, rasa kebersamaan, tenggang rasa, dan kerukunan terjalin. Tak ada lagi dinding pemisah si kaya dan si miskin, si tampan dan si buruk rupa. Tak ada lagi pembuangan bayi, stress, dan seabrek kepribadian yang melenceng dari norma.

Setelah sekian bulan bersama, merenda hari, dan semua persiapan sudah disusun memantapkan hubungan ke pelaminan. Mengajak kekasih hati, hendak mengenalkan pada keluarga. 'Inilah calonku' dan 'Mohon do'anya' dengan rasa bangga.

Kisah yang mengharu biru di sini

Seperti palu yang menghantam dada, seperti petir di siang hari pada musim kemarau. Jikalau, kekasih telah dipanggil oleh-Nya. Entah bisa atau tidak menerima kenyataan yang ada. Percaya atau tidak itulah yang terjadi. Di depan mata di pangkuan kita, Dia telah berpulang. Maut telah memisahkan kita selamanya. Iyah ... selamanya.

Seandainya pun akan memenuhi pikiran kita. Seandainya tak mengajaknya hari ini! Seandainya aku bukan kekasihnya, ini tak akan terjadi! Seandainya aku saja yang pergi! Entah kata seandainya pastilah datang bertubi-tubi silih berganti menghantui. Menciptakan trauma yang mendalam dan pastinya waktulah yang bisa menjawabnya.

Hanya mengingatkan kita hidup hanya sementara, mampir ngombe. Sekejap mata, jangan takabbur, jika ada lebih berbagilah! Jangan pernah pula mengeluh dengan keadaan di mana kita pada posisi roda terbawah. Karena semua ada masanya. Jangan pula hanya berpasrah kita hidup penuh perjuangan. Siapa yang mau berjuang dan berusaha dialah yang akan mampu bertahan hidup dikerasnya kehidupan.

Dengan hidup berbagi kita tak akan miskin, di sini

Pasrah dan memintalah! Ingatlah kita punya Yang Maha Memberi! Yang Maha Pemaaf dan Maha Segalanya. Yakinlah! Allah tak akan memberikan ujian yang melebihi kemampuan hamba-Nya!


pinterest

Semoga bisa mengingatkan kita, untuk menjadi pribadi yang arif, bijak, dan berguna untuk sesama.