recapcaiAvatar border
TS
recapcai
Biodata Dr Abdul Basith, Dosen Berprestasi IPB yg Dibekuk Soal Perakitan Bom Molotov



TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang dosen IPB University, Abdul Basith tengah menjadi sorotan.

Ia dibekuk Densus 88 terkait perakitan bom molotov yang diduga untuk aksi demostrasi.

Dari pemberitaan di media massa, Abdul Basith disebut dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University.


Berdasarkan penelusuran Tribunjabar.id di dunia maya, Senin (30/9/2019), nama Abdul Basith memang muncul di daftar pencarian.
Di laman resmi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB namanya pun ada dalam daftar dosen pengajar di Departemen Manajemen.
Abdul Basith, dosen prodi Manajemen IPB University.
Abdul Basith, dosen prodi Manajemen IPB University. (fem.ipb.ac.id)

Tercatat pula nama Abdul Basith masuk dalam daftar dosen yang berprestasi.

Prestasinya tercatat di tingkat nasional.

Kemudian, ada pula riwayat diri atau curriculum vitae Abdul Basith yang ternyata bisa diunduh dalam format Microsoft Word di laman tersebut.

Dilihat dari profil atau riwayat dirinya, Abdul Basith ternyata bergelar doktor.

Nama lengkapnya sekeligus gelarnya adalah Dr Ir Abdul Basith, MS.

Ia merupakan doktor lulusan IPB program studi Teknologi Industri Pertanian.

Dituliskan, Abdul Basith lulus S3 pada 2012.

• Begini Reaksi Rektor IPB Saat Tahu Dosennya Ditangkap Terkait Pembuatan Bom Molotov

Sebelumnya, ia pun pernah menempuh pendidikan S2 di ITB.

Di sana ia mengambil program studi Teknik dan Manajemen Industri.
Prestasi Abdul Aasith dosen IPB University di tingkat nasional.
Prestasi Abdul Aasith dosen IPB University di tingkat nasional. (fem.ipb.ac.id)

Dituliskan pula, Abdul Basith lulus pada 1987.

Kemudian, dosen yang satu ini ternyata mengenyam pendidikan sarjana di kampus tempatnya mengajar.

Ia lulusan Teknologi Industri Pertanian IPB University pada 1981.

Di data diri itu, tercantum pula pria kelahiran Kendal, 9 Juli 1957 itu merupakan dosen Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomo dan Manajemen.

Di departemen tersebut, ia mengajar banyak mata kuliah.

• Ada Dosennya yang Tertangkap Terkait Pembuatan Bom Molotov, Ini Reaksi Rektor IPB

Mulai dari mata kuliah perencanaan dan evaluasi usaha, pengantar manajmen, perilaku organisasi, hingga manajemen rantai pasok.

Selain itu, Abdul Basith pun mengajar mata kuliah menajemen produksi dan operasi hingga metode kuantitatif untuk manajemen.

Sebagai dosen IPB, Abdul Basith tak hanya mengajar, ia memiliki karya ilmiah.

Satu di antaranya yang jurnal ilmiah berjudul Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Perah KUNAK (Studi Kasus Usaha Ternak Kavling 176 Desa Pamijahan Kabupaten Bogor).

Jurnal ilmiah itu diterbitkan Jurnal Manajemen dan Organisasi pada 2014.

Kemudian, ditemukan pula bahwa Abdul Basith tinggal di Pakuan Regency, Linggabuana X, Margajaya, Kota Bogor Barat.

Seperti yang dimuat Tribun Bogor, kediaman Abdul Basith memang berada di Pakuan Regency Linggabuana, Margajaya, Bogor Barat.

Di rumah itu pula, Abdul Basith disebut menyimpan bom molotov.

Namun, saat ditangkap polisi, ia sedang berada di luar rumah.

Dosen IPB itu diamankan di Jakan Maulana Hasanudin, Cipondoh, Tangerang, Sabtu (28/9/2019).

Ia ditangkap pada pukul 01.00 WIB.

Penangkapan ini dilakukan karena ia diduga yang menginisiasi perakitan bom molotov untuk aksi pada 28 September lalu. (Tribun Jabar)

Tanggapan Rektor IPB

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengaku terkejut mendengar kabar ditangkapnya dosen IPB oleh pihak kepolisian terkait pembuatan bom molotov.

"Saya terkejut sekali dengan berita tersebut," kata Arif saat dihubungi wartawan, Jakarta, Minggu (29/9/2019).

Arif mengaku, dirinya akan mendatangi Polda Metro Jaya untuk melihat dosen IPB yang ditangkap di Tangerang.

"Malam ini (Minggu malam) akan saya menjenguk beliau di Polda Metro Jaya dan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya," ujar Arif. (Tribunnews)


agama teroris



panggilan jihad memang tidak mengenal status dan reputasi,

seorang dosen dari lembaga pendidikan ternama yg punya pendidikan tinggi dan ekonomi mapanpun, masih bisa terpanggil hatinya untuk berjihad


insya allah tidak ada lagi mengkaitkan radikalisme dgn masalah ekonomi,
pemasalahan radikalisme jelas hanya berkaitan erat dgn agama pelaku
















Diubah oleh recapcai 30-09-2019 08:40
0
2.9K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.