Adiksi atau kecanduan memang penyakit yang susah disembuhkan. Bisa. Tapi, ya susah. Makanya nggak ada obat yang otomatis menghilangkan kecanduan. Kecanduan bisa hilang atau diminimalisir dengan jalan terapi.

Banyak sih jenis-jenis kecanduan ini. Kayak candu rokok, candu sabu, candu kopi, dan candu-candu lain yang sifatnya biomedis. Ada juga kecanduan yang sifatnya neuro-disorder atau kecanduan yang kaitannya dengan sistem otak. Kayak kecanduan internet atau media sosial.


ilustrasi pixabay

Candu jenis ini bukan diakibatkan senyawa kimia dari sesuatu di luar diri kita. Seperti berasal dari zat adiktif dalam rokok. Tapi dari kebiasaan yang secara psikologis memicu candu. Seperti candu ngetwit. Wkwk.

Nah dengan berkomunitas, banyak sekali memang manfaat darinya. Namun, manfaat tak kalah penting adalah berkomunitas sebagai sarana terapi kecanduan internet atau media sosial. Mengapa?

Sebab umumnya kita mengakses media sosial melalui koneksi internet jika sedang sendirian. Gabut. Gak ada temen. Dan lain-lain. Bahkan sering pula walau lagi duduk-duduk bersama temen, ya malah sibuk dengan gawai masing-masing.

Nah, dengan berkomunitas aktivitas suntuk dengan dunia sendiri di jejaring maya bisa sedikit diminimalisir. Sebab, dalam berbagai kegiatan di komunitas masa iya kita sibuk dengan gawai? Tentu aktivitas dalam komunitas yang kita ikuti adalah mementingkan interaksi sosial yang riil. Terlebih, umumnya orang berkomunitas sebab kesamaan hobi atau passion.


ilustrasi pixabay

Nggak mungkin kan orang yang hobinya melukis ikut komunitas karet gelang? Wkwk. Artinya berkomunitas adalah menggeluti apa yang kita sukai secara berjemaat, dengan banyak orang. Jejalin komunikasi riil dalam komunitas tentu sedikit banyak menegasikan keberadaan "maya" kita di belantara internet.

Dengan secara proaktif mengikuti kegiatan komunitas, itu bisa jadi sarana terapis bagi kita agar tidak melulu suntuk dengan dunia maya.

Itu aja sih, opini gw. Jika manfaat, ya mau dong cendol dan komen-komennya, Gansis ...