• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Viral Gas Air Mata Kedaluwarsa, Benarkah Lebih Pedih dan Beracun?

ahoy44
TS
ahoy44
Viral Gas Air Mata Kedaluwarsa, Benarkah Lebih Pedih dan Beracun?
Saat terjadi demonstrasi atau bentrokan, gas air mata seringkali menjadi salah satu senjata pamungkas yang paling ditakuti, Tak hanya membuat mata perih, efek gas air mata bisa mengakibatkan sesak napas. 



Gas air mata, atau dikenal juga sebagai agen lachrymatory, punya kandungan yang cukup beragam. Di antaranya adalah senyawa CS (chlorobenzylidenemalononitrile), CR, CN (chloroacetophenone), bromoacetone, phenacyl bromide, dan bahkan semprotan merica.

Meski efeknya membuat mata terasa pedih, gas air mata tidak secara langsung bereaksi dengan permukaan mata. Gas ini memberikan efek ketika terhirup, kemudian berefek pada kelenjar air mata.

Demo pelajar dan mahasiswa pada 24-25 September 2019 lalu juga  diwarnai tembakan gas air mata. Di media sosial pun mulai beredar foto selongsong gas air mata yang diduga digunakan untuk membubarkan demo yang berujung ricuh. Foto tersebut ramai dibincangkan, karena pada selongsong di foto, terlihat tulisan ‘use before Mei 2016’, yang diartikan gas air mata tersebut sudah kadaluarsa.



"Pantesan perih bet, wong gas air matanya aja udah kadaluarsa," tulis keterangan dalam foto tersebut.
 
Benarkah gas air mata yang kedaluwarsa bisa jadi racun dan menimbulkan efek yang lebih pedih?

Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI Agus Haryono menjelaskan bahwa sensasi lebih pedih tidak berhubungan dengan tanggal kedaluwarsa. Sebaliknya, kemungkinan efek suatu senyawa akan berkurang bila sudah kedaluwarsa.

"Sebenarnya kalau bahan kimia itu kedaluwarsa dari struktur kimianya mungkin mengalami proses oksidasi. Artinya efek terhadap dia bereaksi efektivitasnya menurun," kata Agus.
"Jadi malah bukan tambah pedes ya. Karena reaksi terhadap mata jadi lebih tidak sensitif lagi," lanjutnya.



Sementara itu, ahli kesehatan mata dr Zeiras Eka Djamal, SpM, dari Jakarta Eye Center (JEC) berkomentar bahwa rasa perih terpapar gas air mata ini subjektif. Tiap orang mungkin bisa merasakan derajat rasa perih berbeda-beda tidak berhubungan dengan tanggal kedaluwarsa.
"Terasa lebih perih itu subjektif, sih. Gas air mata memang menyebabkan efek perih di mata, makanya disebut gas air mata," kata dr Zeiras.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono pun membantah informasi soal gas air mata kedaluwarsa. Menurutnya, logistik yang digunakan sesuai dengan SOP.
"Polisi gunakan gas air mata yang masih standar (bukan kedaluwarsa)," tegasnya.




Spoiler for sumber:


ceuhettysebelahblogzafinsyurga
zafinsyurga dan 9 lainnya memberi reputasi
10
9.3K
126
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.3KThread81KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.