separatismeAvatar border
TS
separatisme
MIRAS INDONESIA : Minuman Yang Tak Lekang Oleh Zaman

Quote:






...Hallo agan sis semua... 


Tema kali ini adalah tema budaya nusantara. Salah satu kuliner yang sangat jarang sekali kita temui di pembahasan lain. Biar pun ada thread ini juga adalah bagian dari itu. (Hah?)

Tau ga apa itu miras. Miras adalah singkatan dari minuman keras. Konteks keras disini adalah minuman yang susah ditelan layaknya minuman biasa. Minuman keras (miras.red) merupakan minuman fermentasi yang memiliki sifat memabukkan. Jadi yang dibahas hanya seputar miras saja (tuak/arak tradisional).

Indonesia adalah salah satu dari bagian yang tidak terpisahkan dari keberagaman budaya yang ada di dunia. Dengan salah satu negara berkepulauan dan dengan keragaman suku, ras, dan budaya nya Indonesia menjadi salah satu destinasi wisata favorit mancanegara. Salah satu budaya kuliner yang sangat tersohor salah satunya ialah kuliner arak/tuak tradisional nya.

Ga percaya? Coba agan sis tanya ke keluarganya ada ga suku yang ga punya minuman keras tradisional? Pasti ada kan. Saya sendiri berasal dari suku Dayak kahayan yang ada di Kalimantan. Di Kalimantan setiap daerah memiliki ciri khas minumannya sendiri. Sebut saja seperti arak Lamandau, tuak khas daerah sampit yang kerasnya minta ampun, tuak dari pedalaman suku Dayak Meratus dan lain sebagainya. Itu baru di Kalimantan, belum lagi yang ada didaerah seperti Sumatra, Jawa, Sulawesi, bali, hingga ke papua sana. Ada banyak sekali jenis miras tradisional dengan masing - masing memiliki cita rasa yang berbeda.



Miras yang paling dikenal oleh masyarakat dunia ada di Bali. Wajar saja karena Bali merupakan salah satu destinasi wisata dunia yang sangat terkenal diluar negeri. Bali memiliki minuman keras jenis tuak/arak yang disebut dengan arak bali. Rasa arak nya khas pahit kental dengan tekstur minuman yang lembut dimulut. Meski agak susah ditelan tapi itulah ciri chasnya.

Arak tersebut berasal dari fermentasi beras asli Indonesia ya. Jadi wajar saja jika rasanya sangat Indonesia sekali. Saya pribadi pernah mencoba arak bali dengan arak Lamandau kalimantan. Rasanya nyaris sama namun terdapat beberapa hal yang membedakan. Seperti sensasi saat menelannya, arak bali cenderung lebih lembut ketimbang arak Lamandau (seukuran arak ya). Cita rasanya pun sedikit lebih pahit arak Bali. Sensasi berikut nya adalah rasa mabuk yang diciptakan juga beda. Arak bali cenderung lebih keras dengan hanya dua sloki saja sudah membuat kepala melayang. Good job bali we respect you.



Selanjutnya kita beralih ke tuak nira yang berasal dari Sumatera Utara. Orang biasa menyebutnya tuak batak. Tuak ini adalah hasil dari fermentasi getah seperti lontar, kurma, dan kelapa (Wikipedia). Saya pernah menanyakannya ke teman saya yang orang batak. Dia mengatakan kalau rasa dari tuak nira dan dia mengatakan jika rasanya lebih pahit dari arak bali dan sensasi memabukkan nya lebih berasa saat pertama kali tegukan (sudut pandang teman saya). Uniknya adalah arak nira ini jika di India merupakan bahan makanan pengganti ragi (Wikipedia).



Lalu ada juga arak dari jawa. Arak Jawa ini dikenal dengan sebut Arjo atau arak jowo. Tidak diketahui pasti kapan arak ini mulai ada, yang jelas arak ini sudah ada sejak zaman sebelum penjajahan (tribunnews). Arak ini jauh lebih ringan dibanding arak bali. Menurut teman saya yang orang madiun asli, arak ini jauh lebih lembut ketimbang arak Lamandau. Cita rasanya pun jauh lebih enak (enak menurut arak adalah mudah diminum). Arjo ini adalah hasil dari fermentasi tebu dan biasa disuguhkan saat musyawarah atau saat acara adat.




Sedangkan untuk arak Lamandau sendiri adalah asli dari kota Lamandau kalimantan tengah. Cita saranya yang khas kental dan sedikit asam dimulut dan dengan tiga ketukan saja sudah membuat kepala melayang. sensasi panasnya juga lumayan terasa ditenggorokan.

Untuk kegunaan nya sendiri di kebudayaan kita adalah untuk proses ritual dan adat istiadat kita. Seperti untuk di Kalimantan sendiri minuman ini merupakan minuman untuk menjamu tamu bagi non-muslim dan upacara kematian. Bisa juga seperti di Bali memiliki fungsi yang sama. Beberapa tuak/arak juga dikombinasikan dengan memakan daging anjing yang di panggang seperti yang ada di suku Dayak pedalaman dan atau sama seperti adat istiadat yang ada di Sumatera. Upacara adat merupakan ajang pembuktian dari tuak/arak ini. Terkadang jika kita pendatang dan kita adalah non-muslim diwajibkan mencoba minuman khas ini.

Jadi bagaimana? Miras ini bisa dijadikan sebagai identitas dari daerah itu sendiri. Kadang jika ada pertemuan lintas suku, kita akan saling mencicipi tuak/arak dari daerah masing-masing. Ga kebayangkan jika hasil dari tuak/arak ini merupakan hasil dari fermentasi bahan makanan yang biasa kita jumpai sehari - hari seperti beras, sagu, getah, dan bahkan buah - buahan.

Begitu lah Indonesia. Kita harus bangga dan menjaga kebudayaan kita. Jangan sampai kebudayaan kita musnah oleh kemajuan zaman. Tetaplah bangga dan tunjukkan kepada dunia betapa hebatnya kita dengan jutaan budaya yang kita miliki

bedypop
ceuhetty
tien212700
tien212700 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
18K
166
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cooking & Resto Guide
Cooking & Resto Guide
icon
8.8KThread12.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.