• Beranda
  • ...
  • Fashion
  • Sulap Baju Bekasmu dengan Sashiko, Teknik Desain yang Bisa Kurangi Limbah Fashion

benben98
TS
benben98
Sulap Baju Bekasmu dengan Sashiko, Teknik Desain yang Bisa Kurangi Limbah Fashion
Kadang, tanpa pikir panjang kita bakal langsung membuang pakaian kita yang robek atau rusak. Bahkan, banyak dari warga kelas menengah atas yang nggak segan-segan membuang pakaian yang masih layak pakai namun udah nggak mereka gunakan lagi. 



Limbah fashion yang dihasilkan oleh pembuangan baju bekas ini bukan masalah yang main-main loh. Dikutip dari Dream.co.id, menurut data dari Ellen MacArthur Foundation, limbah industri fashion menjadi salah satu pencemar terbesar bagi lingkungan. Bahkan, setiap tahunnya, limbah yang dihasilkan industri ini mencapai US$500 miliar atau sekitar Rp 7,1 triliun!

Untuk mengatasi masalah ini, berbagai desainer pakaian pun mulai menerapkan konsep-konsep desain yang sustainable. Salah satunya dengan menggunakan teknik Sashiko. Apa itu?

Secara harfiah, kata sashiko berarti “tusukan kecil”, untuk menggambarkan hasil jahitannya yang kecil dan rapat. Teknik tradisional ini menggabungkan dua atau lebih kain dengan motif beragam yang dijahit dengan berbagai pola untuk menghasilkan pakaian dengan desain baru. 



Baju atau celana yang robek, misalnya, bisa ditambal dan disambungkan dengan kain bercorak lain, dengan pola jahitan yang bervariasi. Selain bisa dipakai kembali, teknik ini bakal membuat baju-baju bekas semakin terlihat kece !



Di negara asalnya, sashiko berkembang di komunitas nelayan dan petani. Teknik ini konon udah ada sejak abad ke-18, dan awalnya dilakukan agar baju yang dihasilkan punya struktur yang hangat dan menjadi lebih kuat.  Tiap daerah di Jepang punya pola jahitan sendiri-sendiri, yang nggak bisa ditemui di daerah lain.



Retno Suminaringtyas, salah seorang fashion designer menerapkan teknik sashiko ini untuk memanfaatkan kain-kain yang nggak terpakai. Kain-kain katun berkualitas ia kumpulkan kemudian ia gabungkan untuk membuat sebuah pakaian baru.

Beda dengan Retno, desainer lain, Anastasia Winanti menggunakan teknik sashiko ini untuk memanfaatkan pakaian-pakaian yang nggak laku terjual di online shop. Ia mengambil pakaian berbahan denim yang nggak laku terjual dan mengombinasikannya dengan kain dan corak tertentu, seperti batik, menggunakan teknik sashiko. Menurutnya, kombinasi denim dengan perca batik juga dapat mengangkat nilai tradisional pada anak muda.



Nggak hanya dilakukan oleh desainer, teknik dari Jepang ini pastinya bisa banget kita lakukan sendiri di rumah untuk mengolah pakaian-pakaian kita yang robek atau rusak. Dengan melakukan ini, kita udah turut berkontribusi untuk mengurangi limbah dan melestarikan lingkungan, loh.
Gimana, GanSis, mau coba nggak?



Spoiler for sumber:


doobeyprehistoric.manjeff123556
jeff123556 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
12.5K
139
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fashion
Fashion
icon
16KThread4.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.