Quote:
TEMPO.CO, Jakarta -Anka Fadly Alrizky, 21 tahun, hanya bisa tercenung melihat sepeda motornya yang telah menjadi rongsokan karena dibakar dalam buntut peristiwa unjuk rasa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin.
"Itu motor gue yang dibakar. Ini kuncinya, STNK di dompet," ujar Anka saat ditemui Tempo di sekitaran rel kereta api Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, Rabu dinihari, 25 September 2019.
Anka bercerita, tadinya dia hanya lewat di jalan sekitar rel kereta api Stasiun Palmerah. Saat hendak menyeberang, ujar dia, tiba-tiba ada mobil Barakuda milik polisi yang menabrak motornya. Setelah itu, Anka pun disuruh menyingkir dan motornya tergeletak di pinggir jalan. Tak lama setelah itu, terjadi bentrok antara polisi dan massa. Adapun massa yang diduga warga sekitar terus melempari gedung DPR dengan batu rel. Sementara polisi membalas dengan menembakkan gas air mata.
"Tiba-tiba motor saya udah kebakar aja," ujar Anka.
Anka tak tahu harus meminta tanggungjawab kepada siapa atas motornya yang dibakar serampangan oleh oknum tak bertanggungjawab tersebut.
Dia juga tidak berani menuntut pada polisi. "Gua nanya (ke polisi), gua dikira ikutan unjuk rasa," ujar Anka.
Motor Beat Hitam Anka kini tak berbentuk. Kepingan yang tersisa diantaranya hanya nomor plat B 4037 SAH. Sisanya, tinggal kerangka yang tak berwujud.
Kisruh unjuk rasa mahasiswa terjadi di sekitar rel Stasiun Palmerah sejak pukul 19.00 kemarin. Awalnya, warga dan mahasiswa bercampur. Belakangan, mahasiswa bubar dan tertinggal warga sekitar saja dan berujung ricuh hingga pukul 02.00, Rabu dinihari.
https://nasional.tempo.co/read/12520...r/full?view=ok
Lagi ada rusuh ngapain lewat sono..
