Unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia menjadi perhatian publik. Banyak sekali publik yang mendukung aksi massa besar-besaran yang dilakukan mahasiswa di Gedung DPR. Namun menurut beberapa orang menyebut jika demonstrasi mahasiswa yang menolak UU KPK terbaru dan RKUHP yang akan segera disahkan ini tidak disiarkan oleh televisi. Beredar narasi yang berkembang bahwa stasiun TV Indonesia kini sudah dikuasai oleh Cina dan PKI karena tidak menyiarkan kegiatan demo mahasiswa tersebut.



Narasi tersebut kini viral dari sebuah unggahan pengguna Facebook bernama Anita Rozana. Ia mengunggah gambar yang berisi foto aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa, namun tidak ada keterangan lebih lanjut terkait unjuk rasa apa yang dilakukan oleh mahasiswa dalam unggahan foto tersebut. Selain itu ia juga melengkapi unggahannya dengan menulis:





Seketika unggahan tersebut menjadi viral dikalangan warganet. Beberapa orang banyak yang tergiring opininya karena narasi tersebut.

Hingga tulisan ini dibuat unggahan Anita Rozana itu sudah dibagikan sebanyak 23ribu kali oleh warganet.

Lantas bagaimana kebenaran dari narasi yang dibagikannya tersebut?

PEMERIKSAAN FAKTA
Melansir dari Tempo.co, Hansip Hoax mendapatkan fakta sebenarnya demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di depan Gedung DPR untuk menolak revisi UU KPK dan RKUHP ini ditayangkan pemberitaannya oleh berbagai media TV nasional.

Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, ditemuka bahwa terdapat 494 pemberitaan mengenai demo mahasiswa dalam laman situs CNN Indonesia. Salah satunya adalah pemberitaan mengenai demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR pada 19 September 2019.

Selain itu dalam situs KompasTV ditemukan hasil pencarian berita tentang demonstasi mahasiswa mencapai 1.680 pemberitaan. Lalu di situs MetroTV juga ditemukan 787 pemberitaan terkait unjuk rasa mahasiswa.

Berdasarkan penelusuran tersebut, maka narasi yang menyebut bahwa TV Indonesia tidak meliput kegiatan unjuk rasa mahasiswa untuk menolak UU KPK dan RKUHP adalah keliru.

Kemudian dalam narasi yang dibagikan oleh Anita Rozana juga menyebut bahwa ada pengaruh Cina dan PKI dalam menguasai pemberiaan TV Indonesia. Namun narasi tersebut sebenarnya sudah dapat dibantah dengan mengemukakan fakta bahwa sejumlah TV Indonesia yang memberitakan unjuk rasa mahasiswa tersebut.

Selain itu klaim yang meyebut bahwa TV Indonesia sudah dikuasai oleh PKI atau Partai Komunis Indonesia juga tidak mempunyai dasar yang kuat. Karena secara jelas era PKI telah berakhir setelah adanya Gerakan 30 September 1965. Hal itu juga diperkuat dengan adanya kebijakan yang tertuang dalam TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia.